Ranking

Sabtu, 30 Juni 2012

NASYID KU


Sebiru Hari Ini

Sebiru hari ini, birunya bagai langit terang benderang
Sebiru hati kita, bersama di sini
Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah
reff:
Bukankah hati kita telah lama menyatu
Dalam tali kisah persahabatan ilahi
Pegang erat tangan kita terakhir kalinya
Hapus air mata meski kita kan terpisah
Selamat jalan teman
Tetaplah berjuang
Semoga kita bertemu kembali
Kenang masa indah kita
Sebiru hari ini
Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah
intro
reff 2x
Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah


Ainul Mardhiah

Dirimu pembakar semangat perwira
Rela berkorban demi agama
Kau jadi taruhan berjuta pemuda
Yang bakal dinobat sebagai syuhada'
Itulah janji pencipta yang Esa

Engkaulah bidadari dalam syurga
Bersemayam di mahligai bahgia
Anggun gayamu wahai seorang puteri
Indahnya wajah bermandi seri
Menjadi cermin tamsilan kendiri
Untuk melakar satu wacana
Buatmu bernama wanita

Ainul Mardhiah
Kau seharum kuntuman di taman syurga
Menanti hadirnya seorang lelaki
Untuk menjadi bukti cinta sejati

Oh Tuhan
Bisakah dicari di dunia ini
Seorang wanita bak bidadari
Menghulurkan cinta setulus kasih
Dihati lelaki bernama kekasih



Muhasabah cinta

Wahai... Pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dariMu
Kupasrahkan semua padaMu
Tuhan... Baru ku sadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cintaMu
Reff. :
Kata-kata cinta terucap indah
Mengalun berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya ilahi....
Muhasabah cintaku...
Tuhan... Kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku denganMu

Sepanjang Hidup

Aku bersyukur kau di sini, kasih
Di kalbuku, mengiringi
Dan padamu
Ingin kusampaikan
Kau cahaya hati
Dulu kupalingkan diri dari cinta
Hingga kau hadir ubah segalanya
Oooo
Inilah janjiku kepadamu

Chorus:
Sepanjang hidup
Bersamamu
Kesetiaanku tulus untukmu
Hingga akhir waktu
Kaulah cintaku, cintaku

Sepanjang hidup
Seiring waktu
Aku bersyukur atas hadirmu
Kini dan s'lamanya
Aku milikmu

Yakini hatiku
Kau anugerah sang Maha Rahim
Semoga Allah berkahi kita
Kekasih, penguat jiwa
Kuberdoa, kau dan aku di Jannah
Kutemukan kekuatanku di sisimu
Kau hadir sempurnakan s'luruh hidupku
Oooo
Inilah janjiku kepadamu

*Repeat Chorus
Yakini hatiku
Bersamamu, kusadari inilah cinta
Tiada ragu,
Dengarkanlah kidung cintaku yang abad
i

Barakallah

We're here on this Special Day
Our hearts are full Of pleasure
A day that brings the two of you
Close Together
We're gathered here to celebrate
A moment you'll always treasure
We ask Allah to make your love
Last forever
Let's raise our hands and make du'a
Like the prophet taught us
And with one voice let's all
Say...say...say

(2X)
Barakallahu lakuma wa baraka
Alaikumaa wa jama'a bainakuma fii khaiiir

(chorus)

From now you'll share all your joys
Through hardships,support each other
Together worshiping Allah
Seeking His Pleasure
We pray that He will feed your life
With Happiness and Blessings
And grant your Kids
who make your home filled with laughter
Let's raise our hands and make du'a
Like the prophet taught us
And with one voice let's all
Say...say...say

(2X)
Barakallahu lakuma wa baraka
Alaikumaa wa jaama'a bainakuma fii khaiiir

(Chorus)

(4X)
Barakallah

(2X)
Barakallahu lakuumwalanaa

Allah bariklawhuma
Allah Hadhum hubbahuma
Allah Solli wasallim a'la rasulillah
Allah tub'alaina
Allah irdha anna
Allah ihdhi khuthoona a'la sunnat nabiina
Let's raise our hands and make du'a
Like the prophet taught us
And with one voice let's all
Say...say...say

(4X)
Barakallahu lakuma wa baraka
Alaikumaa wa jaama'a bainakuma fii khaiiir




Alla hi Allah Kiya Karo

Allah hi Allah kia kero
dukh na kisi ko diya kero
jo duniya ka malik hai
naam ussi ka liya kero
Allah hi Allah…
Allah hi Allah…
kab chehray pe jhoot saja ke mitti hai sachai
jhootay ko duniya mein hamaisha milti hai rusvaye
sach ki raah pe chala karo.
dukh na kisi ko diya kero
jo duniya ka malik hai
naam ussi ka liya kero
Allah hi Allah
Allah hi Allah kia kero
dukh na kisi ko diya kero
jo duniya ka malik hai
naam ussi ka liya kero
Allah hi Allah…
Allah hi Allah…
Allah hi Allah…
sheeha toot ke jur sakta hai, dil na juray ger totay
kitna hai bedard woh insaan pyar ka ghar jo lootay
aisa zulm na kia kero
dukh na kisi ko diya kero
jo duniya ka malik hai
naam ussi ka liya kero
Allah hi Allah
Allah hi Allah kia kero
dukh na kisi ko diya kero
jo duniya ka malik hai
naam ussi ka liya kero
Allah hi Allah…
Allah hi Allah…
Allah hi Allah…
Khud Gharzi Ki Iss Duniya main pyar se jeena seekho
yoon logon ka dil na dukhao, Rab se darna seekho
sab se mohabbat kia karo
dukh na kisi ko diya kero
jo duniya ka malik hai
naam ussi ka liya kero
Allah hi Allah…
Allah hi Allah…
Allah hi Allah…
Allah hi Allah…
Allah hi Allah…
Allah hi Allah…
Allah hi Allah…



Insya Allah

ketika kau tak sanggup melangkah
hilang arah dalam kesendirian
tiada mentari bagai malam yang kelam
tiada tempat untuk berlabuh

bertahan terus berharap
Allah selalu di sisimu

reff:
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan

every time you commit one more mistake
you feel you can’t repent and that it’s way too late
you’re so confused wrong decisions you have made
haunt your mind and your heart is full of shame

but don’t despair and never lose hope
’cause Allah is always by your side

reff2:
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah you’ll find a way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan

turn to Allah He’s never far away
put your trust in Him, raise your hands and pray
oh Ya Allah tuntun langkahku di jalanmu
hanya engkaulah pelitaku
tuntun aku di jalanmu selamanya

reff3:
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way

repeat reff3 [until fade]


Mutiara Hati

Ku rindu kasih sayangmu                  
kau pergi tinggalkan ku
masih adakah dihati ini
kau bilang ku mutiara hati

Ku ingin berjumpa denganmu
bonda telah menghadap ilahi
biarkanlah hanya dalam mimpi
tuk menghapus semua rinduku

Ya Allah…….
berikanlah aku bonda yang berhati mulia
sebagai ganti dia yang pergi
utuk membimbing menucuri hidupmu

Ku ingin berjumpa dengan mu
bonda telah menghadap ilahi
biarkanlah hanya dalam mimpi
tuk menghapus semua rinduku

Ya Allah…….
berikanlah aku bonda yang berhati mulia
sebagai ganti dia yang pergi
utuk membimbing menucuri hidupmu

Suci Sekeping Hati

Album : Kembara Cinta
Munsyid : Saujana
http://liriknasyid.com


Sekeping hati dibawa berlari 
Jauh melalui jalanan sepi
 
Jalan kebenaran indah terbentang
 
Di depan matamu para pejuang
 

Tapi jalan kebenaran
 
Tak akan selamanya sunyi
 
Ada ujian yang datang melanda
 
Ada perangkap menunggu mangsa
 

Akan kuatkah kaki yang melangkah
 
Bila disapa duri yang menanti
 
Akan kaburkah mata yang meratap
 
Pada debu yang pastikan hinggap
 

Mengharap senang dalam berjuang
 
Bagai merindu rembulan di tengah siang
 
Jalannya tak seindah sentuhan mata
 
Pangkalnya jauh hujungnya belum tiba


Atas Nama Cinta

Album : Tika Itu
Munsyid : UNIC
http://liriknasyid.com


Tika mata
Diuji manisnya senyuman
Terpamit rasa menyubur harapan

Dan seketika
Terlontar ke dunia khayalan
Hingga terlupa singkat perjalanan
Tersedar aku dari terlena
Dibuai lembut belaian cinta

Rela aku pendamkan
Impian yang tersimpan
Enggan ku keasyikan
Gusar keindahannya
Merampas rasa cinta
Pada Dia yang lebih sempuna

Bukan mudah
Bernafas dalam jiwa hamba
Dan ku cuba
Menghindarkan pesona maya
Kerna tak upaya ku hadapinya
Andai murka-Nya menghukum leka

Diatas nama cinta
Pada yang selayaknya
Kunafikan yang fana
Moga dalam hitungan
Setiap pengorbanan
Agar disuluh cahaya redha-Nya


Biar sendiri hingga hujung nyawa
Asal tak sepi dari kasih-Nya
Kerna sesungguhnya hakikat cinta
Hanya Dia yang Esa

Saratkan hati ini dengan cinta hakiki
Sehingga ku rasai
Nikmat-Nya
Syurga-Nya
Cinta-Ny
a


Akhlak Bunga Diri              


Akhlak ialah bunga diri
Indah di lihat oleh mata
Senang di rasa oleh hati
Akhlak nilai diri manusia

Akhlak nilai diri manusia
Modal hidup di mana mana
Ke mana pergi orang suka
Banyak kenalan murah rizki

Siapa yang berakhlak tinggi
Ke mana pergi orang suka
Ia di sukai dan dipercayai
Kawan banyak di mana mana

Orang yang tiada akhlak
Harta banyak tiada nilai nya
Wajah nya yang cantik hilang serinya
Berpangkat tinggi pun orang benci

Sebaik baik manusia
Yang tinggi akhlaknya
Karena di sukai Allah
Dan juga rosul-Nya
Di senangi manusia seluruhnya
Akhlak mulia ibarat bunga


Fata Morgana

Sudah menjadi lumrah kehidupan di dunia
Cabaran dan dugaan mendewasakan usia
Rintangan dilalui tambah pengalaman diri
Sudah sunnah ketetapan ilahi

Deras arus dunia menghanyutkan yang terleka
Indah fatamorgana melalaikan menipu daya
Dikejar dicintai bak bayangan tak bertepi
Tiada sudahnya dunia yang dicari

Begitu indah dunia siapa pun tergoda
Harta pangkat dan wanita melemahkan jiwa
Tanpa iman dalam hati kita kan dikuasai
Syaitan nafsu dalam diri musuh yang tersembunyi

Pulanglah kepada tuhan
Cahaya kehidupan
Keimanan ketaqwaan kepadanya
Senjata utama

Sabar menempuh jalan tetapkan iman di hati
Yakinkan janji tuhan syurga yang sedia menanti
Imanlah penyelamat dunia penuh pancaroba
Hidup akhirat kita kekal selamanya



Berkata Benar


Bekata benar akhlak yang mulia
Sifat terpuji semua orang suka
Berbohong menipu sifat yang tercela
Didunia lagi terima balasanya

Meminta ijin pada Ibu Bapak
Sebelum membuat kerja apa saja
Ikut kata ibu patuh suruhannya
Agar selamat sejahtera hidup kita

Beramah mesra amalan kita
Pada kawan-kawan juga siapa saja
Bertolong membantu cara hidup kita
Agar terjalin ikatan setia

Bekalan insan iman dan taqwa
Untuk menjamin hidup di surga
Wahai kawan-kawan jangan kita lupa
Mari bersama kita usahakannya


Rosulullah


Rasulullah dalam mengenangmu
Kami susuri lembaran sirahmu
Pahit getir perjuanganmu
Membawa cahaya kebenaran

Engkau taburkan pengorbananmu
Untuk umat mu yang tercinta
Biar terpaksa tempuh derita
Cekalnya hatimu menempuh ranjaunya

Tak terjangkau tinggi pekertimu
Tidak tergambar indahnya akhlak mu
Tidak terbalas segala jasa mu
Sesungguhnya engkau rasul mulia

Tabahnya hatimu menempuh dugaan
Mengajar erti kesabaran
Menjulang panji kemenangan
Terukir nama mu di dalam Al Quran

Rasulullah kami ummatmu
Walau tak pernah melihat wajah mu
Kami cuba mengingatimu
Dan kami cuba mengamalsunnah mu

Kami sambung perjuanganmu
Walau kita tak pernah bersua
Tapi kami tak pernah kecewa
Allah dan rasul sebagai pembela



Rindu

Rindu itu adalah 
Anugerah dari Allah 
Insan yang berhati nurani 
Punyai rasa rindu

Rindu pada kedamaian 
Rindu pada ketenangan
Rindukan kesejahteraan
Dan juga kebahgiaan

Orang-orang bertaqwa 
Rindu akan kebenaran
Kejujuran dan keikhlasan
Keredhaan Tuhannya

Orang mukmin merindukan
Anak-anak yang soleh
Isteri-isteri yang solehah
Keluarga bahagia

Para pencinta kebenaran
Rindukan suasana 
Masyarakat yang terjalin
Aman dan sejahtera

Merindukan tertegaknya
Kalimah Allah di muka bumi
Dan dalam merindukan
Keampunan Tuhannya

Dan seluruh umat itu
Merindukan cahaya
Yang menyinari kehidupan
Rindu kepada Tuhan


Selasa, 26 Juni 2012



Al - Basyarah    ( Kabar  Gembira )


Al-Basyarah (Kabar Gembira)

Kita bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan panjang usia kita hingga berjumpa bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan kabar gembira. Kita masih diberi kesempatan untuk meraih dan menggapai berbagai pahala dan janji-janji yang telah disediakan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Sebagaimana Rasulullah saw mengingatkan dalam sabdanya:

الصَّلَوَاتِ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَا اجْتُنِبَتْ الْكَبَائِرُ

“Shalat lima waktu, dan jum’at ke jum’at lainnya, dan Ramadhan ke Ramadhan lainnya akan menggugurkan dosa antara keduanya selama menjauhi dosa besar”. (Muslim).

Ketika memasuki bulan rajab, Rasulullah saw mengajarkan kepada kita akan sebuah doa berupa harapan dan permohonan keberkahan dan agar Allah SWT senantiasa memanjangkan usia hingga dapat masuk dan mengikuti amaliyah Ramadhan dengan sebaik-baiknya; Rasulullah saw bersabda:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

“Ya Allah SWT, berkahilah kami pada bulan rajab dan sya’ban dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan”

Hadits di atas menjelaskan akan permohonan Nabi saw agar diberikan keberkahan ketika memasuki bulan rajab yang merupakan salah satu bulan yang disucikan dan dimuliakan Allah SWT, begitu pula meminta keberkahan pada saat memasuki bulan Sya’ban, karena bulan tersebut merupakan bulan diangkatnya amal-amal setiap hamba, dan beliau mengakhiri dengan memohon agar disampaikan pada bulan Ramadhan; berupa panjang umur, kesehatan dan kekuatan iman dan petunjuk Allah. Karena dengan ketiga hal tersebut maka setiap hamba akan dapat melaksanakan amal ibadah yang ada dalam bulan Ramadhan secara optimal dan baik.

Selain dari itu pula saat menjelang bulan Ramadhan tiba, Rasulullah saw juga banyak memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya. Rasulullah saw berkhutbah di depan para sahabat untuk menyampaikan banyak kabar gembira yang terdapat dalam bulan Ramadhan, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Sayyid ibnu Thawus dan syeikh Shaduq, dengan sanad dari Amirul Mukminin Umar bin Al-Khattab ra, dia berkata: bahwa Rasulullah saw pada suatu hari menjelang bulan Ramadhan tiba berpidato di hadapan kami:

Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah SWT dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah SWT. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah SWT dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah SWT Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah SWT membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah SWT di bulan yang agung ini.

Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertaubatlah kepada Allah SWT dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah SWT Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah! Allah SWT ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin.

Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah SWT nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. (Sahabat-sahabat lain bertanya: “Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.” Rasulullah meneruskan: “Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan se teguk air.”

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaqnya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirathal mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah SWT akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah SWT akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah SWT akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahim) di bulan ini, Allah SWT akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah SWT akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah SWT akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardhu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardhu di bulan lain. Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah SWT akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatamkan Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkan nya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasai mu. Amirul mukminin berkata: “Aku berdiri dan berkata: “Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini?” Jawab Nabi: “Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah SWT”.

Wahai manusia! sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah SWT telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu’.”

“Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, sama lah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain.”

“Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan ( syahrul muwasah ) dan bulan Allah SWT memberikan rezki kepada mukmin di dalamnya.

Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikit pun berkurang.” Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabda lah Rasulullah saw, “Allah SWT memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau se teguk air, atau se hirup susu.” Dan barangsiapa yang memberikan rasa kenyang kepada orang yang berpuasa, maka Allah SWT akan memberinya minuman dari kolam ku sehingga dia tidak akan haus selamanya sampai masuk surga.

Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya Allah SWT mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka.”

Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya.

Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.
Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah SWT memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Huzaimah).

Dalam hadits lain disebutkan seperti yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah dalam kitab At Targhib Juz II/217-218 bahwa Rasulullah saw. pada hari terakhir bulan Sya’ban berkhutbah di hadapan kaum muslimin, sebagai berikut:

“Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dinaungi oleh suatu bulan yang agung lagi penuh berkah, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan; bulan yang Allah SWT telah menjadikan puasa-Nya suatu kewajiban dan qiyam (shalat) pada malam harinya suatu tahawwu’ (ibadah sunnah yang sangat dianjurkan).

Siapa saja yang mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan suatu pekerjaan kebajikan (sunnah) di dalamnya, (ia diganjar pahala) sama seperti menunaikan kewajiban (fardlu) di bulan yang lain. Dan siapa saja yang menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan, (ia diganjar pahala) sama dengan orang yang mengerjakan 70 kali kewajiban tersebut di bulan yang lain. Ramadhan adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu pahalanya adalah surga. Ramadhan itu adalah bulan memberikan pertolongan dan bulan Allah SWT menambah rezki para mukmin di dalamnya.

Siapa saja yang pada bulan itu memberikan makanan berbuka kepada orang yang puasa, maka perbuatan itu menjadi pengampunan atas dosa-dosanya, kemerdekaan dirinya dari api neraka, dan ia mendapatkan pahala seperti pahala orang berpuasa yang diberinya makanan berbuka itu tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu”. Para sahabat berkata: “Ya Rasulullah, tidak semua dari kami memiliki makanan berbuka untuk orang-orang yang berpuasa”.

Rasulullah saw. pun menjawab: “Allah SWT memberikan pahala tersebut kepada orang yang memberikan sebutir korma sekalipun atau sekadar se teguk air atau se hirup susu. Bulan Ramadhan ini adalah bulan yang permulaannya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka. Siapa saja yang meringankan beban dari orang yang dikuasainya (hamba sahaya atau bawahannya), niscaya Allah SWT mengampuni dosanya dan membebaskannya dari api neraka. Karena itu perbanyaklah empat perkara di bulan Ramadhan ini.

Dua perkara yang dengannya kalian menyenangkan Tuhan kalian dan dua perkara lainnya sangat kalian butuhkan. Dua perkara yang kalian lakukan untuk menyenangkan Tuhan kalian adalah: mengakui dengan sesungguhnya bahwa tiada Tuhan melainkan Allah SWT dan kalian memohon ampunan kepada- Nya. Adapun dua perkara yang sangat kalian butuhkan adalah kalian memohon surga-Nya dan berlindung dari api neraka.

Siapa saja yang memberi minum kepada orang yang berpuasa niscaya Allah SWT akan memberinya minum dari air kolam ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasa haus lagi sesudahnya hingga ia masuk surga”.
“Barang siapa yang bergembira dan senang menyambut bulan suci Ramadhan, maka Allah SWT akan mengharamkan jasadnya masuk neraka”
 (HR Bukhori & Muslim)

Dalam hadits lain juga disebutkan:

إذَا كَانَ أَوَّلُ ليلة من شهر رمضان صُفِّدَتِ الشياطينُ وَمَرَدَةُ الجنِّ وَغُلِّقَتْ أبوابُ النارِ فلم يُفْتَحْ منها بابٌ وَفُتِّحَتْ أبوابُ الجنةِ فلم يُغْلَقْ منها بابٌ وَيُنَادِى مُنَاد ٍكلَّ ليلةٍ يا بَاغِىَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ ويا بَاغِىَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وللهِ عُتَقَاءُ من النارِ وذلك كلَّ ليلةٍ

“Jika pada malam pertama bulan Ramadhan maka setan-setan diikat, jin-jin diusir, pintu-pintu neraka ditutup, pintu-pintu surga dibuka, dan tidak akan ditutup selamanya. Pada setiap malamnya ada yang menyeru: wahai pelaku kebajikan datanglah. Wahai pelaku kejahatan kurangilah, dan bagi Allah SWT akan melepaskan hamba-Nya dari neraka, dan hal itu dilakuka setiap malam Ramadhan.” (HR. Ibnu Majah dan dihasankan oleh Albani)

Begitu pun dalam hadits lain juga disebutkan:

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ لاَ يَدْخُلُهُ مِنْهُ إلا الصَّائِمُونَ

“Sesungguhnya didalam surga ada pintu bernama Royyan, tidak ada yang memasukinya kecuali mereka yang shaum Ramadhan.” (Muttafaq alaih)

Para salafus shalih ketika memasuki bulan Ramadhan mereka berdoa:

اللَّهُمَّ قَدْ أَظَلَّنَا شَهْرُ رَمَضَانَ وَحَضَرَ فَسَلِّمْهُ لَنَا وَسَلِّمْنَا لَهُ وَارْزُقْنَا صِيَامَهُ وَقِيَامَهُ وَارْزُقْنَا فِيْهِ الْجِدَّ وَالاِجْتِهَادَ وَالْقُوَّةَ وَالنَّشَاطَ وَأَعِذْنَا فِيْهِ مِنَ الْفِتَنِ

“Ya Allah SWT, Dzat yang telah menaungi kami di bulan Ramadhan, maka jadikan kami untuknya, anugrahkan kepada kami puasanya dan qiyamnya, anugrahkan pula kepada kami kesungguhan, kekuatan, kegairahan dan keseriusan, dan jauhkan kami dari berbagai fitnah di dalam bulan Ramadhan ini”.

Dan banyak lagi kabar gembira yang disampaikan oleh Rasulullah saw khusus bagi orang yang beriman yang berpuasa sehingga mereka termotivasi untuk mengisinya dengan amal kebaikan dan ihsan, menantikan bulan Ramadhan dengan penuh suka cita.

Sabtu, 23 Juni 2012



IMAN    DAN   IHTISAB

Iman   dan   Ihtisab (Beriman  dan  Mengharap Pahala)

Puasa merupakan ibadah yang istimewa di sisi Allah SWT, bahkan dalam hadits qudsi dijelaskan bahwa ibadah puasa itu hanya untuk Allah SWT dan Dia sendiri yang akan langsung membalasnya. Janji  ampunan bagi siapa saja yang melaksanakan puasa dengan imanan wahtisaban (iman yang disertai niat ikhlas) sangatlah banyak.

Maksudnya adalah setiap orang hendaknya melandasi dirinya dengan beriman dan berharap atau memohon pahala dari Allah SWT dan ridha-Nya dalam melaksanakan aktivitas Ramadhan.
Allah SWT ketika mengawali perintah-Nya selalu menggunakan ungkapan “ya Ayyuhalladzina amanu”, seperti firman Allah SWT:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”. (Al-Baqarah:183)

Dan dalam ayat-ayat Al-Qur’an, setiap kali Allah SWT menyebutkan perintah tentang kewajiban (baik perintah atau larangan) secara khusus, pasti dengan mendahulukan kata “Iman” sementara jika berkaitan dengan perintah ibadah secara umum lebih mendahulukan kata “An-Naas”. Karena kata iman dapat merupakan kesiapan seorang hamba untuk melaksanakan kewajiban dan menjauhi larangan tersebut, sekalipun perintah tersebut berat dan membutuhkan tenaga dan harta; seperti puasa, shalat, zakat dan haji. Namun, jika kewajiban itu dalam bentuk umum seperti perintah beribadah kepada Allah SWT, dan untuk menjelaskan bahwa tugas utama wujud manusia di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah SWT dan tunduk kepada-Nya, maka seringkalii diawali dengan seruan “ya ayyuhannaas”.Seperti firman Allah SWT:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa”. (Al-Baqarah:21)

Dan firman Allah SWT:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”. (Ad-dzariyat:56)

Karena itulah, setiap orang beriman hendaknya melandasi setiap langkah dan aktivitas nya dengan iman dan ihtisab, sebab dengan kedua hal tersebut niscaya segala langkah dan aktivitas serta ibadahnya akan diterima dan mendapat pahala dari Allah SWT serta ganjaran yang berlipat ganda, dan banyak lagi ayat-ayat lain yang menyebutkan bahwa segala perbuatan yang dilandasi iman maka akan diterima oleh Allah SWT dan diberi ganjaran yang lebih baik. Sementara itu, segala perbuatan yang tidak dilandasi dengan iman maka tidak akan bermanfaat di sisi Allah SWT sebaik apapun dan sebesar apapun perbuatan yang dilakukannya, ibarat fatamorgana yang terlihat dari kejauhan seperti air, namun ketika di hampiri kosong melongpong. Allah SWT berfirman:

وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآَنُ مَاءً حَتَّى إِذَا جَاءَهُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئًا وَوَجَدَ اللَّهَ عِنْدَهُ فَوَفَّاهُ حِسَابَهُ وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَاب

“Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu Dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. dan didapatinya (ketetapan) Allah SWT di sisinya, lalu Allah SWT memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah SWT adalah sangat cepat perhitungan-Nya”. (An-Nuur:39)

Dengan iman akan memunculkan keikhlasan dalam beramal dan berbuat dan dengan ihtisab akan memunculkan penyerahan diri kepada Allah SWT atas segala perbuatan dan berharap kepada Allah SWT Maha Pemberi pahala, ganjaran dan ridha untuk memberikan balasan yang setimpal dan berlipat ganda. Sebagaimana pula dengan iman sekecil apapun perbuatannya akan menjadi besar di hadapan Allah SWT dan yakin bahwa Allah SWT akan melipat gandakan segala perbuatannya, apalagi puasa yang merupakan amal yang tidak dapat diketahui oleh siapa pun kecuali dirinya dan Allah SWT, karenanya Allah SWT memberikan ganjaran khusus kepada orang yang melaksanakan ibadah puasa karena iman dan ihtisab.
Rasulullah saw. bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه

“Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan berhadap ganjaran dari Allah SWT maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaqun alaih)

Dalam hadits lain disebutkan:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang melakukan qiyam pada lailatul qadar, dengan penuh iman dan ikhlas maka akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu..” (Bukhari)

مَنْ اعْتَكَفَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang beritikaf karena iman dan ikhlas, maka di ampunilah segala dosanya yang telah lalu.” (Ad-Dailamy)

Puasa di bulan Ramadhan merupakan ibadah wajib bagi umat Islam. Puasa juga sebagai ajang untuk Takhalli, Tahalli, dan Tajalli bagi orang-orang yang berjalan menuju kepada-Nya.

Dalam bulan Ramadhan banyak umat Islam melaksanakan amalan dan ibadah; seperti puasa, shalat tarawih, tadarus, bahkan ada pula yang menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan mendirikan shalat malam yang diiringi dengan dzikir dan i’tikaf. Kemudian di siang harinya melaksanakan ibadah puasa dengan menahan makan, minum dan jimak (senggama antara suami dan istri).

Bahkan tidak sedikit pula orang yang mengambil kesempatan di bulan Ramadhan untuk melaksanakan berbagai kegiatan ibadah ritual maupun sosial, karena didasarkan pada beberapa firman Allah SWT dan Hadits yang populer tentang keistimewaan bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan juga merupakan bulan yang penuh dengan Rahmat, ampunan (maghfirah) dan jaminan seorang hamba terlepas dari siksa neraka, bahkan dilengkapi pula pada sepuluh akhir Ramadhan dengan lailatul Qadar, yaitu malam yang lebih istimewa dari seribu bulan. Di dalam salah satu hadits dijelaskan tentang anjuran untuk mengisi kegiatan bulan Ramadhan, antara lain: menghidupkan malam-malam Ramadhan, puasa dan sedekah. Dari tiga hal ini, berkembang pada semaraknya kegiatan-kegiatan ibadah di bulan Ramadhan.

Kegiatan mengisi aktivitas pada malam-malam Ramadhan bisa dilakukan dengan mendirikan shalat tarawih berjamaah, tadarus, shalatul lail (shalat malam), zikir dan itikaf. Namun yang perlu diingatkan di sini adalah untuk menghidupkan bulan Ramadhan dengan iman dan ihtisab kepada Allah SWT sebagai landasan agar diterima segala amal ibadahnya dan diberikan pahala yang setimpal dari ibadah dan amal yang dilakukannya.

 ZAITUN ( Zaman Akhir Ini Untuk Ngaji )   Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat d...