‘’KONFLIK’’
Konflik bisa diartikan tabrakan, juga bisa berarti benturan ataupun
pertentangan. Pertanyaan yang harus kita jawab adalah pernahkah kita mengalami
konflik? Kapan? Dimana? Masalah apa?........dan masih banyak lagi pertanyaan
yang harus kita jawab.
Pada dasarnya konflik itu ada dua yaitu konflik diri, jika dalam diri
seseorang itu ada keinginan- keinginan dan kebutuhan yang bertentangan.
Sedangkan yang kedua yaitu konflik yang terjadi antara beberapa orang atau
kelompok. Sebagaimana banyak yang terjadi saat ini tawuran antar pelajar,
tawuran antar geng dan juga tawuran antar warga.
Sebenarnya konflik diri itu terjadi dalam tiga situasi:
Yang pertama yaitu jika seseorang harus memutuskan dua hal yang
sama-sama menyenangkan ataupun tidak menyenangkan. Dalam hal ini seseorang
terasa terombang-ambingkan antar kutub yang berbeda, antara keinginan untuk
mendekati ataupun menjahui. Sebagai contoh misalnya ada seorang gadis desa yang
bingung apakah dia sebaiknya pergi ke kota untuk melanjutkan studinya ataukah
tetap tinggal di desanya bersama dengan keluarganya yang suasananya aman, nyaman
dan menyenangkan akan tetapi tidak mendapat kemajuan.
Yang kedua yaitu jika seseorang harus memilih antara dua pilihan, yang
mana kedua duanya sama-sama menyenangkan, tetapi harus memilih satu diantara
keduanya. Misalnya seseorang pada hari liburan harus memilih pergi ke pantai
atapun ke pegunungan.
Dan yang ketiga jika seseorang harus memilih antara dua kemungkinan,
yang masing-masing memiliki kekurangan
atau kerugian yang cukup besar. Misalnya, perkawinan yang tidak harmonis,
ketika suami istri itu mempertimbangkan apakah sebaiknya mereka bercerai, lalu
anak-anak akan kehilangan salah satu diantara mereka, atau tetap bertahan
tetapi suasana dirumah penuh dengan pertengkaran.
Selain itu, terdapat konflik dan pertengkaran antar individu. Maupun
antar kelompok (suku, keluarga, negara). Walaupun di negara kita ini umumnya
diusahakan untuk menjaga kehidupan bermasyarakat yang rukun dan damai dalam
kenyataannya cukup banyak juga ketegangan dan konflik yang terjadi.
Nah, sob masing-masing dari konflik ini membutuhkan penyelesaian yang
berbeda-beda. Yang pasti penyelesaianya dapat dipelajari dan ingatlah bahwa
konflik-konflik yang tidak pernah diungkapkan akan banyak menyerap tenaga dan
pikiran. Pada akhirnya, akan menghambat perkembangan diri kita sendiri,
keluarga dan masyarakat tempat kita hidup.
Bagaimana dengan anda?
itulah ya Mas? kenapa perlu manajemen konflik yang bijak, baik di lingkungan kecil seperti keluarga, lingkup negara, maupun antar bangsa di dunia. pada saat manajemen konfliknya parah, ya jadilah yang banyak kita liat sekarang
BalasHapusbetul sekali harus pandai pandai memenej konflik dengan bijak
HapusMemang diperlukan kebijaksanaan dalam menyikapi sebuah konflik, akan tetapi hanya segelintir kecil saja yang bisa begitu. Mengutamakan solusi adalah cara terbaik dibanding hanya sekedar mengutamakan obsesi dan emosi. :)
BalasHapusmudah mudahan kita termasuk yang segelintir itu ya Rud...
Hapusالسلم عليكم ورحمة الله
BalasHapusBertindak dengan bijak mampu menyelesaikan masalah supaya keadaan tidak menyebelahi mana-mana pihak yang bisa menjadi keadaan damai dan tenteram
setuju tadz harus bijak dalam bertindak dan berperilaku
Hapusselain manajemen konflik, kita juga harus bisa kecewa. belajar kecewa penting juga sepertinya Pak..
BalasHapusya Dan,.. aku juga setuju
Hapustercetusnya peperangan bukan berpunca dr pemimpin sebaliknya berpunca drp penyakit hati.
BalasHapussemoga terjauhkan dari penyakit hati
Hapussy sering berkonflik,lbih tpatnya konflik batin.
BalasHapuspengen tidur tp banyak kerjaan
pengen ngenet tp jaringan lelet
pengen shoping tp kantong kering
hehe..
#becanda...!!!
banyak keinginan namun juga banyak tapinya.....
Hapussebisa qta menghindari konflik, bukannya mereda tp malah memperkeruh....hehehe
BalasHapusok menghindari konflik untuk tidak memmeprkeruh suasana..
Hapuspaling tidak enak kalau mengalami konflik dengan orang lain.
BalasHapusiya bu saya juga merasakan demikian
Hapus