Al - Basyarah ( Kabar Gembira )
Al-Basyarah (Kabar Gembira)
Kita bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan panjang
usia kita hingga berjumpa bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan kabar
gembira. Kita masih diberi kesempatan untuk meraih dan
menggapai berbagai pahala dan janji-janji yang telah disediakan oleh Allah SWT
dan Rasul-Nya. Sebagaimana Rasulullah saw mengingatkan dalam sabdanya:
الصَّلَوَاتِ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ
وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَا اجْتُنِبَتْ
الْكَبَائِرُ
“Shalat lima waktu, dan jum’at ke
jum’at lainnya, dan Ramadhan ke Ramadhan lainnya akan menggugurkan dosa antara
keduanya selama menjauhi dosa besar”. (Muslim).
Ketika memasuki bulan rajab, Rasulullah saw mengajarkan kepada
kita akan sebuah doa berupa harapan dan permohonan keberkahan dan agar Allah
SWT senantiasa memanjangkan usia hingga dapat masuk dan mengikuti amaliyah
Ramadhan dengan sebaik-baiknya; Rasulullah saw bersabda:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا
رَمَضَانَ
“Ya Allah SWT, berkahilah kami pada
bulan rajab dan sya’ban dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan”
Hadits di atas menjelaskan akan permohonan Nabi saw agar
diberikan keberkahan ketika memasuki bulan rajab yang merupakan salah satu
bulan yang disucikan dan dimuliakan Allah SWT, begitu pula meminta keberkahan
pada saat memasuki bulan Sya’ban, karena bulan tersebut merupakan bulan
diangkatnya amal-amal setiap hamba, dan beliau mengakhiri dengan memohon agar
disampaikan pada bulan Ramadhan; berupa panjang umur, kesehatan dan kekuatan
iman dan petunjuk Allah. Karena dengan ketiga hal tersebut maka setiap hamba
akan dapat melaksanakan amal ibadah yang ada dalam bulan Ramadhan secara
optimal dan baik.
Selain dari itu pula saat menjelang bulan Ramadhan tiba,
Rasulullah saw juga banyak memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya.
Rasulullah saw berkhutbah di depan para sahabat untuk menyampaikan banyak kabar
gembira yang terdapat dalam bulan Ramadhan, sebagaimana yang diriwayatkan oleh
Sayyid ibnu Thawus dan syeikh Shaduq, dengan sanad dari Amirul Mukminin Umar
bin Al-Khattab ra, dia berkata: bahwa Rasulullah saw pada suatu hari menjelang
bulan Ramadhan tiba berpidato di hadapan kami:
Wahai manusia! Sungguh telah datang
pada kalian bulan Allah SWT dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan
yang paling mulia disisi Allah SWT. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling
utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya
adalah jam-jam yang paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi
tamu Allah SWT dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi
tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah.
Bermohonlah kepada Allah SWT Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci
agar Allah SWT membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.
Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah SWT di bulan yang agung ini.
Kenanglah dengan rasa lapar dan
hausmu di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin.
Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali
persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu
memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya.
Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.
Bertaubatlah kepada Allah SWT dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk
berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika
Allah SWT Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia
menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka
memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.
Wahai manusia! Sesungguhnya
diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar.
Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan
memperpanjang sujudmu. Ketahuilah! Allah SWT ta’ala bersumpah dengan segala
kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud,
dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di
hadapan Rabb al-alamin.
Wahai manusia! Barang siapa di
antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini,
maka di sisi Allah SWT nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia
diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. (Sahabat-sahabat lain bertanya: “Ya
Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.” Rasulullah meneruskan:
“Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu
dari api neraka walaupun hanya dengan se teguk air.”
Wahai manusia! Siapa yang membaguskan
akhlaqnya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirathal mustaqim pada hari
ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang
dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah SWT akan
meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di
bulan ini, Allah SWT akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah SWT akan memuliakannya
pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan
(silaturahim) di bulan ini, Allah SWT akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya
pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barang siapa memutuskan kekeluargaan
di bulan ini, Allah SWT akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa
dengan-Nya. Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah SWT akan
menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardhu
baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardhu di bulan lain. Barangsiapa
memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah SWT akan memberatkan
timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini
membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatamkan Al-Quran
pada bulan-bulan yang lain.
Wahai manusia! Sesungguhnya
pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak
pernah menutupkan nya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada
Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka
mintalah agar ia tak lagi pernah menguasai mu. Amirul mukminin berkata: “Aku
berdiri dan berkata: “Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini?”
Jawab Nabi: “Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga
diri dari apa yang diharamkan Allah SWT”.
Wahai manusia! sesungguhnya kamu akan
dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan
yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang
Allah SWT telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya
suatu tathawwu’.”
“Barangsiapa mendekatkan diri kepada
Allah SWT dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, sama lah dia dengan orang
yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain.”
“Ramadhan itu adalah bulan sabar,
sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi
pertolongan ( syahrul muwasah ) dan bulan Allah SWT memberikan rezki kepada
mukmin di dalamnya.
Barangsiapa memberikan makanan
berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan
bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan
itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikit pun berkurang.”
Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan
berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabda lah Rasulullah saw,
“Allah SWT memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau se
teguk air, atau se hirup susu.” Dan barangsiapa yang memberikan rasa kenyang
kepada orang yang berpuasa, maka Allah SWT akan memberinya minuman dari kolam
ku sehingga dia tidak akan haus selamanya sampai masuk surga.
Dialah bulan yang permulaannya
rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa
meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah)
niscaya Allah SWT mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka.”
Oleh karena itu banyakkanlah yang
empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan
Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya.
Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.
Barangsiapa memberi minum kepada
orang yang berbuka puasa, niscaya Allah SWT memberi minum kepadanya dari air
kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya,
sehingga dia masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Huzaimah).
Dalam hadits lain disebutkan seperti yang diriwayatkan oleh Imam
Ibnu Khuzaimah dalam kitab At Targhib Juz II/217-218 bahwa Rasulullah saw. pada
hari terakhir bulan Sya’ban berkhutbah di hadapan kaum muslimin, sebagai
berikut:
“Wahai manusia, sesungguhnya kalian
akan dinaungi oleh suatu bulan yang agung lagi penuh berkah, yaitu bulan yang
di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan; bulan yang
Allah SWT telah menjadikan puasa-Nya suatu kewajiban dan qiyam (shalat) pada
malam harinya suatu tahawwu’ (ibadah sunnah yang sangat dianjurkan).
Siapa saja yang mendekatkan diri
kepada Allah SWT dengan suatu pekerjaan kebajikan (sunnah) di dalamnya, (ia diganjar
pahala) sama seperti menunaikan kewajiban (fardlu) di bulan yang lain. Dan
siapa saja yang menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan, (ia diganjar pahala)
sama dengan orang yang mengerjakan 70 kali kewajiban tersebut di bulan yang
lain. Ramadhan adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu pahalanya adalah surga.
Ramadhan itu adalah bulan memberikan pertolongan dan bulan Allah SWT menambah
rezki para mukmin di dalamnya.
Siapa saja yang pada bulan itu
memberikan makanan berbuka kepada orang yang puasa, maka perbuatan itu menjadi
pengampunan atas dosa-dosanya, kemerdekaan dirinya dari api neraka, dan ia
mendapatkan pahala seperti pahala orang berpuasa yang diberinya makanan berbuka
itu tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu”. Para sahabat berkata: “Ya
Rasulullah, tidak semua dari kami memiliki makanan berbuka untuk orang-orang
yang berpuasa”.
Rasulullah saw. pun menjawab: “Allah
SWT memberikan pahala tersebut kepada orang yang memberikan sebutir korma
sekalipun atau sekadar se teguk air atau se hirup susu. Bulan Ramadhan ini
adalah bulan yang permulaannya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan,
dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka. Siapa saja yang meringankan beban
dari orang yang dikuasainya (hamba sahaya atau bawahannya), niscaya Allah SWT
mengampuni dosanya dan membebaskannya dari api neraka. Karena itu perbanyaklah
empat perkara di bulan Ramadhan ini.
Dua perkara yang dengannya kalian
menyenangkan Tuhan kalian dan dua perkara lainnya sangat kalian butuhkan. Dua
perkara yang kalian lakukan untuk menyenangkan Tuhan kalian adalah: mengakui
dengan sesungguhnya bahwa tiada Tuhan melainkan Allah SWT dan kalian memohon
ampunan kepada- Nya. Adapun dua perkara yang sangat kalian butuhkan adalah
kalian memohon surga-Nya dan berlindung dari api neraka.
Siapa saja yang memberi minum kepada
orang yang berpuasa niscaya Allah SWT akan memberinya minum dari air kolam ku
dengan suatu minuman yang dia tidak merasa haus lagi sesudahnya hingga ia masuk
surga”.
“Barang siapa yang bergembira dan senang menyambut bulan suci Ramadhan, maka Allah SWT akan mengharamkan jasadnya masuk neraka” (HR Bukhori & Muslim)
“Barang siapa yang bergembira dan senang menyambut bulan suci Ramadhan, maka Allah SWT akan mengharamkan jasadnya masuk neraka” (HR Bukhori & Muslim)
Dalam hadits lain juga disebutkan:
إذَا كَانَ أَوَّلُ ليلة من شهر رمضان صُفِّدَتِ الشياطينُ
وَمَرَدَةُ الجنِّ وَغُلِّقَتْ أبوابُ النارِ فلم يُفْتَحْ منها بابٌ وَفُتِّحَتْ
أبوابُ الجنةِ فلم يُغْلَقْ منها بابٌ وَيُنَادِى مُنَاد ٍكلَّ ليلةٍ يا بَاغِىَ
الْخَيْرِ أَقْبِلْ ويا بَاغِىَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وللهِ عُتَقَاءُ من النارِ وذلك
كلَّ ليلةٍ
“Jika pada malam pertama bulan
Ramadhan maka setan-setan diikat, jin-jin diusir, pintu-pintu neraka ditutup,
pintu-pintu surga dibuka, dan tidak akan ditutup selamanya. Pada setiap
malamnya ada yang menyeru: wahai pelaku kebajikan datanglah. Wahai pelaku
kejahatan kurangilah, dan bagi Allah SWT akan melepaskan hamba-Nya dari neraka,
dan hal itu dilakuka setiap malam Ramadhan.” (HR. Ibnu Majah
dan dihasankan oleh Albani)
Begitu pun dalam hadits lain juga disebutkan:
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ لاَ
يَدْخُلُهُ مِنْهُ إلا الصَّائِمُونَ
“Sesungguhnya didalam surga ada pintu
bernama Royyan, tidak ada yang memasukinya kecuali mereka yang shaum Ramadhan.” (Muttafaq alaih)
Para salafus shalih ketika memasuki bulan Ramadhan mereka
berdoa:
اللَّهُمَّ قَدْ أَظَلَّنَا شَهْرُ رَمَضَانَ وَحَضَرَ فَسَلِّمْهُ
لَنَا وَسَلِّمْنَا لَهُ وَارْزُقْنَا صِيَامَهُ وَقِيَامَهُ وَارْزُقْنَا فِيْهِ
الْجِدَّ وَالاِجْتِهَادَ وَالْقُوَّةَ وَالنَّشَاطَ وَأَعِذْنَا فِيْهِ مِنَ
الْفِتَنِ
“Ya Allah SWT, Dzat yang telah
menaungi kami di bulan Ramadhan, maka jadikan kami untuknya, anugrahkan kepada
kami puasanya dan qiyamnya, anugrahkan pula kepada kami kesungguhan, kekuatan,
kegairahan dan keseriusan, dan jauhkan kami dari berbagai fitnah di dalam bulan
Ramadhan ini”.
Dan banyak lagi kabar gembira yang disampaikan oleh Rasulullah
saw khusus bagi orang yang beriman yang berpuasa sehingga mereka termotivasi
untuk mengisinya dengan amal kebaikan dan ihsan, menantikan bulan Ramadhan
dengan penuh suka cita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar