WANITA
DAN PERLAKUANNYA....
Dari sederetan sejarahnya yang
panjang, kaum wanita senantiasa mengalami perlakuan yang bermacam- macam dari
manusia. Ada sekelompok kaum yang memperlakukan dan menganggap wanita sebagai
barang yang tidak berguna dan dihinakan. Wanita dijadikan barang dagangan yang
dapat ditukar dengan sedikit barang, wanita diwariskan kepada lelaki lain,
wanita dianggap sebagai sumber mala petaka dan datangnya kemarahan dewa, bahkan
ada sekelompk kaum yang membunuh wanita untuk menyusul kematian suaminya.
Ada sekelompok kaum yang
menganggap dan memperlakukan wanita sebagai Dewi Fortuna. Wanita dipuja-puja,
dijadikan simbol –simbol dan hiasan-hiasan yang kemudian dipajang dengan bebas
di etalase-etalase toko, di pasar-pasar, di kantor-kantor bahkan sampai masuk
rumah-rumah. Yang kesemuanya itu hanya akan berujung kepada pemuasan nafsu
dengan bungkus kata-kata yang sopan dan menarik, sehingga wanita kembali
menjadi korban pelecehan.
Ada sekelompok kaum yang
menganggap dan memperlakukan wanita sama seperti laki-laki. Wanita yang
bertanggung jawab memberi nafkah kepada keluarganya, wanita menjadi pekerja
kasar, wanita menanggung penderitaan yang sama seperti laki-laki, bahkan ada
sekelompok kaum yang memperkenankan wanita bersuamii lebih dari satu.
Ada pula sekelompok lagi yang
menganggap dan memperlakukan wanita sesuai dengan kodratnya. Wanita dipandang
sebagai sosok yang memiliki karakteristik jasmani dan emosional yang berbeda
dengan laki-laki, tetapi memiliki keduudkan, hak dan kewajiban yang sederajat dengan
lelaki. Yang diantara keduanya terjadi hubungan timbal balik yang saling
mengisi dan melengkapi. Wanita mengandung dan mengasuh anak-anak, suami mencari
nafkah keluarga. Wanita dijaga kehormatan dan kemuliaannya, dihormati
pendapatnya, tidak diperlakukan dengan kasar dan keras, juga wanita mendapat
tugas di barisan belakang sebagai perawat dan juru masak dalam pertempuran
jihad yang diarungi kaum lelaki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar