Bagi yang sudah beristri ni merupakan bacaan yang bagus lho, namun bagi yang masih jomblo buat ancang -ancang saja nanti kalo mencari istri. Dan bagi seorang istri ni juga sangat bagus untuk ditiru. Apaan sich...????
Gini lho sob post kali ini saya ingin berbagi kisah, mungkin saja sobat smua pernah baca tapi gak ada salahnya kan jika dibaca ulang kembali. Ok.....
Ngomongin masalah istri teladan ya jelas Khodijah ( istri Rasulullah ) lah yang mendapat ranking pertama, selain mempunyai kecerdasan akal, akhlakul karimah, sikap kepahlawanan, kesetiaaan beliau juga rela berkorban untuk suaminya yang tercinta. Bahkan orang tak kan pernah lupa dengan perkataannya yang mampu menenangkan kekalutan Rasulullah saat pertama menerima wahyu.
Ada juga istri-istri yang lain, bisa kita jadikan cermin lho,...
Yang pertama, pernah Rasulullah memberitahukan kepada para sahabatnya tentang istri pencari kayu bakar yang termasuk ahli surga karena perlakuan kepada suaminya. Ketika ditanyakan apa yang telah dia lakukan, waita itu berkata :" Apabila suamiku pergi mencari kayu bakar aku merasakan betapa beratnya ia mencari nafkah. Aku merasakan beta[pa ia haus dipegunungan. Untuk itu setiap kali pulang, aku selalu menyediakan air dingin yang langsung bisa diminumnya begitu smpai dirumah. Aku menyusun dan mengatur rumah serapi mungkin. Aku menyediakan makan untuknya. Aku memakai pakaian terbaik yang aku miliki untuk menyambut kedatangannya. Saat masuk rumah, aku menciumnya penuh kerinduan. Aku serahkan jiwa ragaku untuknya. Aku menyiapkan jika ia ingin beristirahat dan aku selalu berada di dekatnya, sehingga setiap saat jika ia menginginkanku aku ada disampingnya.
Yang kedua Istri Syuraih Al Kadhi. Syuraih seorang kadhi yang terkenal jujur, suatu ketika ditanya sahabtnya tentang kehidupan rumah tangganya. Dengan bangga Syuraih menjawab : " Sejak duapuluh tahun yang lalu saya tidak pernah melihat istriku berbuat sesuatu yang membuatku marah."
"Mengapa demikian?." tanya Asy Sya'bi.
"Mulai malam pertama yang kulihat padanya adalah keindahan dan kecantikan belaka. Di malam pertama, aku berniat dalam hati unutk menjalankan sholat dua rekaat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. Ketika kau menoleh--salam-- kulihat istriku pun ikut menjalankan sholat dibelakangku. Dan mengulurkan tangannya seraya berkata: "selamat datang wahai Abi Umayah. Alhamdulillah, akumemuji dan memohon pertolongan Nya. seoga sholawat salam tetap terlimpah kepada Rasulullah SAW dankeluarganya. Sungguh aku wanita asing bagimu. Aku sama sekali tidak tahu akhlakmu. Terangkanlah kepadaku apa-apa yang engkau senangi dan yang tidak engkau senangi. Apa-apa yang engaku senangi akan akku penuhi dan apa-apa yang engkau tidak senangi aku akan berisaha meghindarinya. Aku yakin, diantara kaummupasti ada orang yangingin mengawinkan wanitanya denganmu. Begitu juga kaumku, ada laki-alaki yang sekufu denganku. Akan tetapi apa yang telah ditetapkan Allah harus dilaksanakan. Nah, kini aku telah menjadi milikmu. Lakukanlah sesuai dengan yang diperintahkan Allah. Aku mengucapka ini dengan memohon ampun kepada Allah atasku dan untukmu,"
"Demi Allah, Sya'bi! Dalam kondisi seperti itu aku amat membutuhkan khutbah seperti yang dikatakan istriku. Akupun menjawab :"Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Sholawat salam untuk Nabi Muhammmad saw dan keluarganya. Engkau telah mengatakan sesuatu yang jika engkau teguh memegangnya maka itulah bagianmu. Jika engkau hanya berpura-pura maka akan menjadi hujjah atasmu. Apa yang kamu lihat baik, sebarkanlah. dan apa yang kamu lihat buruk, buanglah jauh-jauh."
"Apakah engkau senang mengunjungi keluargaku?," tanyanya.
"Aku ingin suami anak perempuanku tidak membosankanku," kata Syuraih.
"Siapa saja tetangga yang kamu senangi yang dapat aku izinkan masuk rumah? Siapa pula yang kau benci agar aku tidak membiarkannya masuk kerumahmu?, tanyanya lagi.
Syuraihpun menghabiskan malam itu bersama istrinya dengan penuh kebahagiaan.. Aku hidup bersamanya selama satu tahun yang tidak pernah melihat kecuali yang menyenangkan. Di awal tahun, saat Syuraih pulang dari kerja dia menemukan seorang wanita yang sedang bersama istrinya.
"Siapa dia?,"tanya Syuraih.
"Ibuku,"jawab istrinya.
"Bagaimana istrimu ini menurutmu?," tanya mertua Syuraih
"Ia adalah istri yang palin baik," jawab Syuraih.
"Wahai Syuraih, wanita itu amat jelek dalam dua keadaan. Yaitu ketika ia melahirkan anak dan saat mendapat perlakuan yang tidak baik dari suaminya. Demi Allah, seorang suami tidak akan memperoleh keburukan dari wanita yang mendapat petunjuk dirumahnya. Didiklah ia sesuai dengan kehendakmu," kata mertua Syuraih selanjutnya.
Selama lebih dua puluh tahun mereka hidup bahagia. Tiada satupun cela yang dibuat istri Syuraih. Seperti itulah seharusnya istri-istri muslimah, idaman keluarga bahagia. Bagaimana dengan anda ??
Ada juga istri-istri yang lain, bisa kita jadikan cermin lho,...
Yang pertama, pernah Rasulullah memberitahukan kepada para sahabatnya tentang istri pencari kayu bakar yang termasuk ahli surga karena perlakuan kepada suaminya. Ketika ditanyakan apa yang telah dia lakukan, waita itu berkata :" Apabila suamiku pergi mencari kayu bakar aku merasakan betapa beratnya ia mencari nafkah. Aku merasakan beta[pa ia haus dipegunungan. Untuk itu setiap kali pulang, aku selalu menyediakan air dingin yang langsung bisa diminumnya begitu smpai dirumah. Aku menyusun dan mengatur rumah serapi mungkin. Aku menyediakan makan untuknya. Aku memakai pakaian terbaik yang aku miliki untuk menyambut kedatangannya. Saat masuk rumah, aku menciumnya penuh kerinduan. Aku serahkan jiwa ragaku untuknya. Aku menyiapkan jika ia ingin beristirahat dan aku selalu berada di dekatnya, sehingga setiap saat jika ia menginginkanku aku ada disampingnya.
Yang kedua Istri Syuraih Al Kadhi. Syuraih seorang kadhi yang terkenal jujur, suatu ketika ditanya sahabtnya tentang kehidupan rumah tangganya. Dengan bangga Syuraih menjawab : " Sejak duapuluh tahun yang lalu saya tidak pernah melihat istriku berbuat sesuatu yang membuatku marah."
"Mengapa demikian?." tanya Asy Sya'bi.
"Mulai malam pertama yang kulihat padanya adalah keindahan dan kecantikan belaka. Di malam pertama, aku berniat dalam hati unutk menjalankan sholat dua rekaat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. Ketika kau menoleh--salam-- kulihat istriku pun ikut menjalankan sholat dibelakangku. Dan mengulurkan tangannya seraya berkata: "selamat datang wahai Abi Umayah. Alhamdulillah, akumemuji dan memohon pertolongan Nya. seoga sholawat salam tetap terlimpah kepada Rasulullah SAW dankeluarganya. Sungguh aku wanita asing bagimu. Aku sama sekali tidak tahu akhlakmu. Terangkanlah kepadaku apa-apa yang engkau senangi dan yang tidak engkau senangi. Apa-apa yang engaku senangi akan akku penuhi dan apa-apa yang engkau tidak senangi aku akan berisaha meghindarinya. Aku yakin, diantara kaummupasti ada orang yangingin mengawinkan wanitanya denganmu. Begitu juga kaumku, ada laki-alaki yang sekufu denganku. Akan tetapi apa yang telah ditetapkan Allah harus dilaksanakan. Nah, kini aku telah menjadi milikmu. Lakukanlah sesuai dengan yang diperintahkan Allah. Aku mengucapka ini dengan memohon ampun kepada Allah atasku dan untukmu,"
"Demi Allah, Sya'bi! Dalam kondisi seperti itu aku amat membutuhkan khutbah seperti yang dikatakan istriku. Akupun menjawab :"Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Sholawat salam untuk Nabi Muhammmad saw dan keluarganya. Engkau telah mengatakan sesuatu yang jika engkau teguh memegangnya maka itulah bagianmu. Jika engkau hanya berpura-pura maka akan menjadi hujjah atasmu. Apa yang kamu lihat baik, sebarkanlah. dan apa yang kamu lihat buruk, buanglah jauh-jauh."
"Apakah engkau senang mengunjungi keluargaku?," tanyanya.
"Aku ingin suami anak perempuanku tidak membosankanku," kata Syuraih.
"Siapa saja tetangga yang kamu senangi yang dapat aku izinkan masuk rumah? Siapa pula yang kau benci agar aku tidak membiarkannya masuk kerumahmu?, tanyanya lagi.
Syuraihpun menghabiskan malam itu bersama istrinya dengan penuh kebahagiaan.. Aku hidup bersamanya selama satu tahun yang tidak pernah melihat kecuali yang menyenangkan. Di awal tahun, saat Syuraih pulang dari kerja dia menemukan seorang wanita yang sedang bersama istrinya.
"Siapa dia?,"tanya Syuraih.
"Ibuku,"jawab istrinya.
"Bagaimana istrimu ini menurutmu?," tanya mertua Syuraih
"Ia adalah istri yang palin baik," jawab Syuraih.
"Wahai Syuraih, wanita itu amat jelek dalam dua keadaan. Yaitu ketika ia melahirkan anak dan saat mendapat perlakuan yang tidak baik dari suaminya. Demi Allah, seorang suami tidak akan memperoleh keburukan dari wanita yang mendapat petunjuk dirumahnya. Didiklah ia sesuai dengan kehendakmu," kata mertua Syuraih selanjutnya.
Selama lebih dua puluh tahun mereka hidup bahagia. Tiada satupun cela yang dibuat istri Syuraih. Seperti itulah seharusnya istri-istri muslimah, idaman keluarga bahagia. Bagaimana dengan anda ??
nice post gan.. bisa jadi renungan buatku dan menambah semangat untuk bisa jadi isteri yang baik..
BalasHapusterima kasih mbak, ikut mendoakan semoga mbak bisa menjadi istri yang baik ( sholihah )
Hapustq..
BalasHapusinsya Allah
insya Allah, semoga menjadi istri teladan
Hapuswah postingan yg bagus sekali...bisa buat inspirasi bagi para istri
BalasHapusterima kasih mabk Lis, semoga saja bisa
Hapusinspiratif sekali...
BalasHapustrims...
Hapusentri y sangat bermanfaat ;)
BalasHapus& sangat bergune buwat najihah nanti [ future wife ] heeee
trim nurul semoga bermanfaat
Hapus