Bagi teman-teman yang hidup di lingkungan pedesaan ( wong deso ), seperti saya. he he. Sangat susah sekali untuk mendisiplinkan supaya masyarakat itu mau melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga di daerah itu. Banyak alasan yang disampaikan untuk menghindari kegiatan yang ada dalam daerah itu., entah capek lah, ada acara lain dan masih banyak yang lainnya. Belum lagi jika ada masalah dari luar artinya masalah ini timbul akibat daerah saya kemasukan pengamen dan pemulung.
Dua masalah itu yang sering dihadapi dalam setiap pertemuan. Banyak yang mengusulkan dari warga setempat untuk memecahkan masalah itu. Diantaranya ada yang usul supaya membuat tulisan di setiap gang " Pemulung dan pengamen di larang masuk " atau juga " Daerah bersih dari pengamen dan Pemulung". Akan tetapi sebagian menolak tulisan itu , kenapa? biarkanlah mereka masuk ketempat kita toh yang diambil kan juga barang-barang yang sudah tidak kita butuhkan. Kalo yang itu sih mang gak kenapa-napa, tapi ada juga pemulung yang selain mengambil barang rosok, sebagian ada juga yang mengambil barang yang masih bagus. Lha ini yang harus kita waspadai....
Dari beberpa pertemuan RT, akhirnya Kami para pengurus sepakat untuk membuat Stiker, ini sebagai jalan tengah untuk masalah tadi. Dalam stiker ini kami cetak sejumlah warga kemudian harus ditempel disetiap rumah. Stiker ini selain mengingatkan akan hak dan kewajiwan warga serta sanksinya sekaligus juga ada tulisan bahwa pengamen dan pemulung tidak boleh masuk . harapan nya baik warga maupun Pengamen dan pemulung mau baca tulisan yang ada di stiker itu.
Stiker yang dipasang disetiap rumah warga RT 04 RW V. Jati Kulon Kudus
Hak warga RT dan sekaligus sanksi jika ada pelanggaran
Kewajiban warga RT 04 RW V Jati Kulon , Kudus
Stiker yang dipasang disetiap rumah warga RT 04 RW V. Jati Kulon Kudus
Hak warga RT dan sekaligus sanksi jika ada pelanggaran
Kewajiban warga RT 04 RW V Jati Kulon , Kudus
.. biasa nya sich yg ditulisin kayak gitu, daerah perumahan. udah di kasih tulisan kayak gitu, pluz dijaga satpam lagi. he..86x. kalo menurut aq sich lebih baek patungan aja untuk menggaji pak satpam. daripada menempel stiker namun gak dibaca?!? he..86x ..
BalasHapusboleh juga usul mbak nanti bisa disampaikan ke warga, trims ya...
BalasHapus.. zam^ kawan,, ..
Hapusok....
Hapussebenarnya mau masuk gak masalah, cuma yg menjadi kendala pemikiran para pemulung dan pengemis adalah orang2 yang berpikiran buruk kadang suka mencuri itu dia yang saya tidak sukai.
BalasHapuskadang mereka mencuri diam2. Tapi ya khusnudzon saja, karna ada juga pengemis tua renta yang memang sangat kasihan sekali sampe2 dia minta makan di rumah saya. seorang ibu2 menggunakan tongkat. setelah itu dia tak pernh terlihat mengemis lagi hingga skrang.
yang menjadi heran minta maknnya dirumah saya. pdahal rumah yang lain terbuka lebar dan sangat bagus dibandingkan rumahku yang super mini, hhe...
tapi ttep gak bakalan dibca. di warnet ada tulisan pengamen pengemis hari jumat ttp aja tiap hari hehe..
iya Nurr lha wong kebanyakan pemulung juga buta huruf koq, dan juga buta warna ( seperti kalo lagi di BANGJO ) lampu merah tetep jalan. jadi ya gak dibaca tapi paling tidak kalo ada pengamen masuk kerumah kita kita bisa tunjukin stiker itu
Hapuskalo ada warga yang nakal, disuntik aja Mas, hehe
BalasHapuswaduh warga itu mintanya suntikan dana Mas, gimana caranya ya...
HapusASSALAMUALAIKUM..
BalasHapuswa'alaikumussalam..
Hapus