“CEREWET” MASIHKAH DIBUTUHKAN?
Suatu saat ketika saya bersama keluarga silaturahmi ke
rumah ibu yang berada di sebuah desa. Ibu saya berpesan “ Win…..kowe ojo
bosen bosen nyrewetin anak-anakmu sebabe nak ora mbok crewetin mengko mundak
ora dadi uwong apik” ( Win... kamu jangan bosan-bosan untuk memberi nasihat kepada
anak-anakmu sebab tanpa kamu beri nasihat nantinya tidak akan menjadi orang
yang baik), begitulah kira - kira pesan ibuku. Dan pesan ini selalu
diulang-ulang setiap kali saya bersama keluarga bersilaturahmi kerumah ibu.
Ternyata yang dimaksud ibu saya “crewet” itu saya harus tetap memberikan
nasehat kepada anak –anakku di setiap waktu.
Anak….betapapun sudah dibiasakan, sudah dikasih contoh
bahkan juga sudah mendapat perhatian dari orang tua namun masih ada ada saja
yang dilakukannya tidak berkenan dihati orang tua. Apa yang dikerjakannya tidak
sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh orang tua. Oleh sebab itulah sebagai
orang tua senantiasa harus tetap memberi nasihat pada anak-anaknya agar tetap berjalan
dijalan yang benar.
Sebagai contoh yang sering kita jumpai misalkan saja
anak-anak kita sering melalaikan kewajiban untuk beribadah sholat tidak mau
berpuasa, sebagai orang tua harus banyak banyak ngomong memberikan nasehat pada
anak-anak tersebut karena tanpa dicerewetin akhirnya akan terbiasa dengan hal
hal yang buruk itu. Dan saya rasa semua orang tua tidak menginginkan hal
seperti ini terjadi.
Nah…sob agar nasihat kita bisa diterima baik oleh
anak-anak kita alangkah baiknya jika kita memberikan nasihat itu sesuai dengan
apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw , bagaimana Rasulullah
memberikan nasehat?
1. Menggunakan dialog, artinya beliau melontarkan
permasalahan untuk membangkitkan perhatian, merangsang daya pikir seraya
memberikan nasihat yang berbekas pada mereka.
2.
Membuka nasehat dengan bersumpah, Demi Allah…….
3.
Mencampur nasehat dengan canda agar menghilangkan
kejemuan dan menjadi daya tarik.
4. Sederhana dalam memberikan nasehat. Beliau tidak
bertele tele dalam memberikan nasehat sehingga tidak membosankan.
5.
Kadangkala beliau memberi nasehat dengan sangat
berwibawa dan menimbulkan bekas.
6.
Memberikan nasehat dengan perumpamaan - perumpamaan.
7.
Menasehati dengan mmeperagakan tangan agar lebih jelas
dan mudah dimengerti.
8.
Memberikan nasehat dengan memperagakan skema atau
gambar.
9.
Memberikan nasehat dengan amalan praktis.
1 . Memberikan nasehat
dengan melihat kesempatan.
Begitulah sob,…cara Rasulullah meberikan nasehat,
bagaimana dengan anda?
Oo..cerewet itu maksudnya nasihat. Baru saya tahu. Yang saya paling setuju ialah nasihat yang diiringi dgn praktis. Itu sgt betul. Bagaimana nasihat kita ingin diikuti jika contohnya kita suruh anak solat, tapi kita tidak bersolat. Betul kan?
BalasHapusbetul Lyd, memberikan nasehat dengan amalan praktis bisa lebih diterima
Hapussetuju banget mbak :)
Hapustrims, saya juga setuju mbak
HapusMemberikan nasihat dengan jalan berdiskusi dan juga memberikan contoh praktis memang lebih efektif menurut saya Pak..
BalasHapusmakasih Mas Dan,
Hapusmenasihati anak2 perlu ada caranya kann..
BalasHapusAkan cuba contohi Rasulullah saw, dalam menasihati anak2.
terima kasih Win, manfaat sekali infonya ^_^
silakan mbak nita, trims kembali
Hapusagama itu nasihat. dan kadang kala menasihatipun terutama pada anak kita terkena rasa bosan
BalasHapusaddinu nasehat, betul sekali bu terkadang rasa bosan itu hadir disaat kita memberi nasehat pada anak-anak
Hapus