MASIH TEGANG YA……
Ketegangan dalam keluarga merupakan satu persoalan
yang selalu harus dirahasiakan kepada orang lain, tetapi mereka berusaha keras
menyelesaikannya sendiri. Rasulullah telah mengingatkan agar “berusaha
menyelesaikan seluruh kebutuhan keluarga dengan menjaga rahasia”.
Memang mungkin persoalan itu begitu gawatnya, sehingga
tidak mungkin dapat diselesaiakannya sendiri. Jika minta bantuan orang lain itu
pun dengan syarat harus kepada kerabat terdekat dan terbatas. Yang
diberitahukannya pun hanyalah hal-hal yang luar saja. Tidak diperbolehkan
menunjukkan masalah sebenarnya. Kita menyimak teladan dalam keluarga Rasulullah
saw dalam hal ini.
Suatu hari Rasulullah saw datang ke rumah putrinya,
Fatimah ra. Di sana beliau tidak menemukan Ali. Ketika bertanya kepada Fatimah,
dijawab:
“Ada konflik sedikit antara saya dengan dia. Ia marah
kepada saya dan pergi keluar.”
“Anda tahu di mana Ali berada,”Tanya Rasulullah kepada
seseorang.
“Ia ada di masjid, tidur, jawab orang itu.
Rasulullah mendatangi Ali yang sedang berbaring di
masjid. Surbannya jatuh dari bahu dan mengenai debu. Nabi bersabda: “Bangunlah
wahai Abu Turab (ayah si debu).”
Perawi kisah ini Sahl bin Sa’id mengatakan bahwa tiada
nama yang disenangi Ali selain nama panggilan yang diberikan Rasulullah ini.
Dengan keterangan diatas kita mengetahui bagaimana
seharusnya menceritakan konflik rumah tangga kepada seseorang. Jelas pula sikap
yang diambil suami, yaitu dengan meninggalkan istri dan pergi ke tempat yang
dapat menenangkan jiwa. Dengan demikian konflik tidak akan membengkak. Kita
juga mengetahui bagaimana Rasululah saw yang bijak dengan tidak bertanya sebab
konflik itu, meskipun Fatimah ra adalah putri beliau. Beliau tidak mencela Ali,
tetapi justru mengajaknya bergurau sehingga dapat mengalihkan perhatian.
Terutama dengan hal-hal yang dapat menghilangkan kemarahan seseorang.
Inilah yang harus diikuti dan dicontoh seorang suami
dalam menyelesaikan ketegangan rumah tangga. Baik itu dari istri maupun dari
suami.
Semoga bermanfaat,
Bagaimana dengan keluarga anda?
kukira sesuai kebutuhan pak narno. jika suami istri yakin dapat menyelesaikan sendiri ya itu hak dia tidak menceritakan hatta dengan ayahnya sendiri. dan ayahpun tahu diri juga untuk tidak bertanggung jawab atas masalah anaknya. jadi tidak akan menambah masalah baru. fatimah hanya sekedar memberitahu saja pada sang ayah bisa kita ambil hikmahnya agar sang ayah tidak menduga-duga.
BalasHapusnamun jika suami istri tidak yakin bisa menyelesaikan masalah sendiri ya boleh juga menceritakan akar masalah sehingga masalah dapat terselesaikan dengan baik.
intinya diselesaikan intern dulu ya bu, makasih..
Hapuswah saya blm menikah om jdi gx tw ne om gmn gmn nya,,
BalasHapuskunjungan perdana ne om,, d tunggu kunjungan balik na om
cepetan nikah ya putu biar bisa komen, insya Allah
Hapusselalu bikin iri sekaligus kagum cara penyelesaian sahabat Rasul dalam menyelesaikan permasalahannya. indah dan menyejukkan sekali.
BalasHapussiapa lagi kalo bukan Beliau dan para sahabatnya yang kita contohi
Hapuskita termasuk golongan yang bisakah? selalu menjadi rujukan dalam bersikap, sayangnya saya selalu tidak konsisten.
Hapusuntuk selalu konsisten memang diperlukan perjuangan yang berat mas, meski belum bisa sepenuhnya akan tetapi tetap berusaha kesana
Hapusالسلم عليكم ورحمة الله
BalasHapusSangat luar biasa akhlak yang ditunjukkan Rasulullah s.a.w. kepada kita. Kadangkali umat Islam kini masalah mereka dipamerkan dalam blog, Fb dan tweeter...
betul tadz sering kita jumpai baik di Fb dan Tweeter yang memamerkan maslah keluarganya
HapusSayang banget sekarang banyak yang ember. Ada yang curhat, eh esoknya udah sak RT yang tahu. Memang lebih baik bila suatu keluarga berusaha untuk menyelesaikan masalahnya sendiri saja dulu...
BalasHapussetuju kakaakin diselesaikan sendiri dulu biar tidak diketahui orang sekampung
Hapus