BEGITU
CEPATNYA KAU MELUPAKAN
Begitu cepatnya waktu
berlalu, tanpa terasa sudah hampir lima tahun kita tak bertemu. Selama itu aku
merasakan betapa indah, dan betapa senangnya ketika masih bersama -sama
denganmu, namun kini semuanya sudah berubah tak seperti dulu lagi.
Masih
ingat di telingaku saat kau menjelaskanku tentang arti sebuah pengorbanan,
waktu itu kau sampaikan dengan penuh semangat, bahwa ternyata seekor lalat bisa
membawa kesengsaraan dan juga bisa membawa kenikmatan. Karena lalat itu dijadikan sarana untuk
pengorbanan ( persembahan ). Ketika mengiyakan maka ia akan masuk neraka dan
ketika menolak justru ia akan selamat. Masih ingatkah saudaraku pesanmu
ini............?
Masih
terngiang ditelingaku juga nasehatmu yang lain, disaat kau memberikan petuah
bagaimana seharusnya seseorang berbuat adil kepada semuanya, baik terhadap
musuh dan kaum kerabat sendiri. Kau
tegaskan bahwa jika Fatimah binti Muhammad mencuri niscaya akan aku potong
tangannya, demikianlah nasehat itu, yang
menunjukkan betapa adilnya hukum dalam Islam, tidak memandang siapa yang salah
semua akan kena sanksinya. Tapi kenapa ketika itu terjadi dalam kerabatmu kamu
jadi bimbang untuk menegakkannya..........?
Nasehat
yang lainpun masih belum kulupakan ketika kau memberikan nasehat untuk selalu
berbuat sopan, santun, dan ramah kepada semua manusia, karena dengan sifat
inilah mereka mau mendengarkan ataupun mengikuti ajakan kita.
Jika kau berkeras hati maka orang disekitarmu akan lari dari mu, itulah
yang sering kau bisikkan kepadaku. Namun sekarang sifat itu sudah tidak lagi
bersemayam dalam dirimu......kenapa?
Yang
terakhir kau mengajakku untuk senantiasa hidup dalam kesederhanaan, makan
seadanya bahkan tidurpun juga demikian. Itu semua karena kita sama sama ingin mencontoh
apa yang kita kaji bersama betapa sederhananya Rasulullah, meski punya harta
yang melimpah tapi tetap dalam kesederhanaan.
Tapi sekarang kau lupakan itu.....kau tidur dari satu hotel ke hotel yang lain dan kau juga makan dari
satu restauran ke restauran yang lain, kau sudah melupakan semuanya.......ada
apa denganmu......?
ini tentang seseorang yang begitu dekatkah, Mas Narno?
BalasHapusya mas teman seperjuangan
Hapusmanusia memang tempat salah dan lupa Pak Narno.
BalasHapusbetul sekali mas Dan, semoga saja jika lupa segera sadar dan kembali ke jalan yang benar
HapusSemoga mata hati orang-orang yang seperti ini akan segera terbuka kembali dari segala ketidakkonsistenannya selama ini...
BalasHapusamien, semoga saja demikian kakaa
Hapus