Sluku
– sluku bathok…
Sluku sluku bathok
Bathok e ela e lo
Si romo menyang
solo
OLeh olehe payung mutho
Mak jentit lo lo lobah
Wong mati ora obah
Yen obah medeni bocah
Yen urip golek o dhuwit
Sir sipong dele gosong
Sebuah syair yang mungkin saja tidak asing di telinga
kita terutama orang Jawa. Syair yang dilantunkan oleh bapak ibu kita ketika mau
menidurkan anak-anaknya. Dan syair ini
pula yang aku kenang waktu kecil ketika ibu memijit kakiku ketika aku habis
bermain sebelum kemudian tertidur.
Namun ternyata ada hal baru yang aku
terima dari syair jawa itu. Ada
kemiripan dengan nasehat berbahasa arab usluku usluku bathnaka ( berjalanlah
kamu sebagaimana berjalannya bathinmu), bathnaka laa ilaha illa allah (penuhilah batinmu dengan laa ilaha illa
allah), siiruu ma’a man sholla (berjalanlah kamu semua bersama dengan
orang yang berdo’a (sholat), Allahu
faizun ‘ala man taba ( Allah
suka kepada hamba Nya yang bertaubat), ittahiddillaha rabbahu (jadikanlah
Allah sebagai Tuhan mu), man maata ro’a dzunubah ( orang yang
meninggal akan melihat dosa-dosanya),dzanuba dainin yaghlu yadahu ( dosa
hutang yang membelenggu tangannya), ratibilqolbi bil qouli tsabit
(tertibkan hatimu dengan ucapan yang tsabit / teguh yaitu laa ilaha illa
Allah), sir sairon dallan showaban (berjalanlan dijalan yang benar).
Nah, inilah makna yang terkandung dalam syair Jawa tadi. Sungguh sangat luar
biasa sekali.
Untuk menanamkan akidah yang benar, banyak
dilakukan dengan berbagai macam cara. Mungkin cara inilah yang ditempuh oleh
para orang tua kita agar kita selalu mengesakan Allah, selalu bersama dengan
orang-orang yang sholat, senantiasa membaca tahlil , bertaubat dan selalu
berjalan diatas jalan yang benar.
Wallahu a’lam bishowab.
Wallahu a’lam bishowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar