KAGUM
(AL I’JAAB)
Tanda
yang kedua yang dirasakan orang yang lagi jatuh cinta adalah kagum, entah itu
cinta kepada idolanya, tamannya, ortunya ataupun pada yang lainnya.
Nah,
kira kira apa ya yang kamu rasakan ketika menikmati keindahan ciptaan Allah? Sungai
yang gemericik, gunung yang menghijau, bunga-bunga yang mekar terhampar,
mewangi atau ketika kamu memperhatikan dirimu sendiri yang cantik rupawan atau
tampan menawan?. Atau cobalah saat malam hari kamu pergi sebentar keluar
menatap langit yang bertaburan bintang gemintang, atau bulan yang bulat penuh
saat purnama, pasti kamu akan mengatakan indah banget kan?. Nah ciptaan Nya
saja demikian indahnya, detil, rumit dan cantik, bagaimana dengan Sang
Penciptanya? Pastilah lebih indah, agung dan mempesona.
Ada
sebuah kisah yang lumayan lucu di zaman Rasulullah saw, kisah ini menbuktikan
bahwa kekaguman terhadap segala yang indah seperti kecantikan wanitapun bisa
melanda para sahabat, gejala wajar ini jika berlebihan bisa merusak ibadah seseorang.
Begini kisahnya.....
“Adalah
suatu ketika seorang wanita shalat di belakang Rasulullah saw. Dia seorang
wanita yang sangat cantik, secantik cantiknya wanita. (Ibnu Abbas sampai
berkata : Tidak! Demi Allah aku belum pernah melihat wanita secantik dia). Sebagian
dari jamaah shalat ada yang memilih maju ke shaff depan datang
lebih awal agar jangan sampai melihatnya.
Tetapi
ada juga sebagian lainnya yang melambatkan kehadirannya agar mendapatkan shaff
terakhir sehingga ketika ruku’ mereka bisa melihatnya melalui celah ketiak
mereka dengan cara meregangkan kedua tangannya. Maka Allah berfirman “ Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui
orang-orang yang terdahulu diantara kalian. Dan sungguh Kami
mengetahui pula orang-orang yang mengakhirkan diri ( Al Hijr : 24). (HR.
Ashshabus Sunan dan lainnya, seperti Al Hakim yang menshahihkannya, dan Adz
Dzahabi yang menyepakatinya).
Ternyata,
kekaguman pada kecantikan dan keelokan wanita adalah sebuah kewajaran, tetapi
jika berlebihan akan merusak ibadah kita kepada Allah, sehingga Allah pun
menegurnya.
Begitulah
hakikat tanda-tanda cinta, pasti ada perasaan kekaguman. Itulah sebabnya orang orang yang
amat sangat cintanya kepada Allah, mereka bisa merasakan kekaguman itu hingga
menggetarkan hati mereka dan menambah keimanan mereka kepada Allah.
Seperti
apa yang diungkapkan seorang Robiah Al Adawiyah ketika bermunajat:
“
Alangkah manisnya Engkau, sedangkan hidup
itu pahit.
Alangkah senangnya
kalau Engkau rRidha, meski semua manusia membenci
Alangkah semaraknya
hubunganku dengan Mu, sedang hubunganku dengan alam semesta runtuh
Jika benar Engkau
adalah cinta, maka segala sesuatu adalah hina,
Dan segala yang ada
di atas debu
Adalah debu”
Saya menikmati postingan ini :)
BalasHapussilakan mas semoga bermanfaat
BalasHapus