TAKUT
DAN HARAP ( AL KHAUF WA RAJA’)
Ciri yang kelima dari cinta adalah adanya rasa
takut dan harap. Maksudnya takut karena
harap dan cemas. Takut kalau kalau dianya marah, takut kalau – kalau dianya gak
suka, takut kalau-kalau dia meninggalkan kita, takut kalu dia berpaling pada
yang lain.
Tinggal “dia” nya itu siapa
dulu..., sebenarnya efeknya sama, rasa takut akan menyebabkan kecemasan
sekaligus harapan bercampur baur menjadi emosi yang bernama takut itu.
Kalau “dia” menurut kamu itu yang lain selain
Allah, pacar misalnya, maka takut jangan-jangan akan ditinggalkan, akan menjadi
sebuah senjata agar kamu kemudian bisa mengikuti (taat) pada semua
keinginannya. Misalnya, ada cowok yang maksa ngajak ML pacarnya, dia pasti
menggunakan senjata ini,
“Ayolah , kalau kamu gak mau.... kita putus saja....cewek lain masih
banyak. Katanya kamu sayang sama aku, mana buktinya?”
“Jangan takut say, aku akan bertanggung jawab..sekaliiii ini saja
deh...! Tenang, nggak akan bikin kamu hamil, kok! Kalau hamil, aku pasti akan
menikahimu!’
Nah sekarang tahu kan ? Bahwa
rasa takut adalah bagian dari wujud cinta. Cinta selalu menghasilkan berbagai
macam emosi, salah satu diantaranya ya itu rasa takut ditinggalkan.
Lalu bagaimana kalau “dia” nya
adalah Allah?. Ada sebuah hadits yang spektakuler banget, menunjukkan bahwa
Allah swt sangat memuliakan remaja yang
sedang tumbuh mekar :
Tujuh macam orang yang akan
dinaungi Allah di bawah naungan Nya pada hari tiada naungan selain naungan Nya:
pemimpin yang adil, pemuda yang rajin beribadah kepada Allah, seorang yang
hatinya selalu terpaut dengan masjid,
dua orang (sesama jenis) yang berkasih sayang karena Allah, berkumpul karena
Nya dan berpisah karena Nya, seorang
laki-laki yang digoda wanita bangsawan yang cantik kemudian
berkata,”Sesungguhnya aku takut kepada Allah”, seorang yang bersedekah
diam-diam sehingga apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya tidak dikeyahui
oleh tangan kirinya. Seseorang yang senantiasa berdzikir kepada Allah secara
sembunyi-sembunyi kemudian mencucurkan airmata.” ( HR. Bukhari-Muslim)
Lihat betapa seorang pemuda,
remaja, disebut secara khusus dalam
hadits itu. Berarti Allah tuh, ngerti banget, kalau kita-kita ini memang harus
berjuang keras menundukkan nafsu syahwat sebab pada usia remaja ini memang
pertumbuhan fisik (biologis) 100%,akal 100% sedangkan emosi baru 80%, maka jika
ada pemuda, remaja, yang khusuk beribadah dan bukannya ngelakuin yang nggak
bener, bakal dikasih syafa’at berupa naungan Allah besok di hari kiamat.
Demikian juga ketika masalah hawa
nafsu itu bisa ditundukkan karena takut kita kepada Allah swt,itu termasuk
amalan yang luar biasa, karena menurut Ibnul Qoyyim Al Jauzi, syahwat adalah salah satu dari empat penyebab
kekufuran, maka ketika bisa mengatasinya karena takut kepada Allah, Allah mengaruniakan naungan Nya.
Sekarang bagaimana dengan harap (
Ar Raja’)
Kamu pasti ingat saat peristiwa
Tsunami melanda Aceh dan Sumatra Utara, mengerikan dan menyedihkan bukan ? Saat
itu, harapan orang-orngyang sedang tertimpa musibah hanyalah Allah swt. Ada kisah yang menarik tentang rajja’ ini,
dikisahkan oleh seorang aktivis muslimah Dosen IAIN yang sering dipanggil dengan panggilan Bunda Lusi,
beliau adalah salah seorang korban selamat dari maut saat peristiwa itu
terjadi. Beliau berkata,
“Saat gempa melanda, bumi
berguncang sangat keras dan orang-orang berlarian kesana kemari,saya melihat
orang-orang non muslim berlari – lari sambil berteriak “Laa ilaha
illallah...Laa ilaha illalah...!
Peristiwa itu persis seperti yang
difirmankan Allah dalam surat Al Isra’ : ayat 67, “ Dan apabila kamu ditimpa
bahaya di lautan, niscaya hilang semua yang biasa kamu seru, kecuali Dia. Tetapi
ketika Dia menyelematkan kamu ke daratan, kamu berpaling dari Nya. Dan manusia
memang selalu ingkar ( tidak bersyukur).”
Beliau saat itu tertegun,
ternyata kondisi yang sempit, terjepit dan kadang panik mampu membuat manusia
kembali kepada fitrahnya. Saat itu Bunda Lusi bersama suami dan anknya yang
masih balita memutuskan untuk menghindar dengan mengendarai mobil, ketika
kemudian air mulai mengejar, mereka memutuskan untuk keluar dari mobil dan
berenang sebisanya dengan mendukung putri mereka. Bunda Lusi yang sempat ikut
SAR meminta suaminya untuk berenang mengikuti arus, kemanapun arus mengalir. Ketika
mereka menengok ke belakang mereka melihat bongkahan kayu, beton dan segala
benda yang dihantam gelombang air menuju kearah mereka, keduanya terusberdzikir,
berdoa dan bertawakal, hanya itu yag mereka bisa lakukan. Apa yang terjadi?
Ternyata ketika ketika Allah berkehendak menyelamatkan hamba Nya, pastilah akan
diselamatkan, sebaliknya jka Allah berkehendak memanggil kembali hamba Nya maka
pastilah akan diambil nyawanya. Ketika benda-benda itu menderas menuju Bunda
Lusi dan keluarganya, beton, kayu dan besi itu sama sekali tidak menghantam
mereka, seperti ada yang menabiri keluarga itu, sehingga tidak terkena beton
sama sekali!! Allahu Akbar!!
Selamatlah Bunda Lusi dan
keluarganya, dengan pengalaman hidup yang insya Allah menambah keimanan.
Nah, seperti itulah sebuah
harapan. Harapan kepada Allah swt, biasanya dilantunkan dalam dzikir dan doa,
dzikir berarti aktivitas mengingat Allah, doa berarti permohonan.
kok contohnya pacar melulu ya bang. apa tidak ada contoh selain itu yach untuk mengkonkritkan konsep khauf. sehingga tidak ada salah tafsir bagi remaja yang baca tulisan ini bahwa pacaran tuh dibolehkan islam.
BalasHapusya ada bu, terima kasih atas masukannya mudah mudahan saja para pembaca tidak salah menafsiri bahwa pacaran itu diperbolehkan dalam Islam
BalasHapuskadang dikalangan kita salah tafsir bila sudah membahas cinta ada yang sangat ektrim yaitu menafikan bahwa remaja memang ada masa untuk jatuh cinta. rasa ini diperbolehkan yang tidak diperbolehkan bila mereka memadu kasih tanpa ada niatan untuk mengkitbah ( hanya sebagai pacar saja)
BalasHapussekali lagi terima kasih atas komen nya ya bu, kita berharap mudah mudahan saj ndak salah tafsir dalam memahai tulisan ini
BalasHapusSemoga khususnya para remaja mendapat inspirasi ketika membaca artikel ini...
BalasHapusSalam..
mudah-mudahan demikian ya pak harapan kita semua
BalasHapus