CINTA SYAHWATI BIKIN
TULALIT....
Apa ya buktinya bahwa ketika kita tidak bisa
mengelola dengan baik perasaan cinta kita kepada hal-hal duniawi seperti cinta
pada lawan jenis, cintaa pada harta maka justru akan menjerumuskan kita?. Apa
juga buktinya bahwa semua yang disebutkan Allah dalam surat Ali Imran ayat 14
itu sebenarnya ada yang lebih baik lagi yaitu CINTA KEPADA ALLAH, yang akan
membuahkan surga?
Nah,.. ternyata ada sebuah
penelitian yang dilakukan oleh Andreas Bartels (Psikolog Swiss), secara mengagetkan
ia melontarkan pernyataannya bahwa :” CINTA MENYEBABKAN KECERDASAN OTAK
MENURUN”.
Masak cih....gara-gara cinta kita
bisa jadi tulalit ? Bagaimana ceritanya?
Begini ceritanya, Psikolog itu
mengatakan bahwa proses jatuh cinta, atau perasaan cinta ditengarai menyebebkan
otak tidak bisa melakukan konsentrasi dan tugasnya secara optimal seperyti
biasanya. Dalam penelitiannya, Bartels meminta sukarelawan melihat foto porang
yang dicintainya sambil otaknya dipindai. Pemindaian dilakukan untuk mengetahui
jumalh darah yang dipompa ke kepala, yang dapat menerangkan bagaimana kinerja
otak pada saat itu.
Ternyata, jumalh sirkulasi darah
ke otak berkurang banyak. Bagi otak hal ini hanya berarti satu hal : aktivitas
sel sel menurun dan kecerdasan pun menurun. Hal yang sama,kata Bartels, terjadi
ketika orang menggunakan obat terlarang. Intinya cinta itu sama dengan candu.
Dia juga mengatakan bahwa
persamaannya hanya dalam hal itu antara mencandu cinta dan mencandu obat
terlarang. Berbeda mencandu obat yang lebih banyak efek negatifnya, ada efek
samping positif dari jatuh cinta. “Efek samping cinta adalah terjauhkan dari
depresi dan perasaan tertekan,”. Tentunya sepanjang proses mencintainya juga positif, artinya
mendapat tanggapan yang sepadan dari yang dicintainya. Ibarat orang jawa keplok nganggo tangan loro (tepuk tangan
dengan dua tangan).
Cinta, kata Bartels, memang erat
hubungannya dengan otak. Baginya, calon doktor psikolog yang kelihatannya
sangat terpikat meneliti sistem faal cinta, temuannya kali ini bukan yang
pertama. Sebelumnya ia juga menemukan, otak
-tidak hanya mata- nampak berbinar-binar saat pemiliknya jatuh cinta.
Juga menggunakan pemindai magnetik, MRI, dia menemukan fakta itu setelah
memeriksa 11 wanita dan 6 pria. Melakukan di university College London, subyek
uji kali ini diperoleh setelah memasang poster dan iklan penawaran disekitar
kampus.
Para peserta tertarik menjadi obyek penelitian
tersebut, konon membanjiri meja pendaftaran. Setelah melalui proses seleksi,
akhirnya mereka berhasil memilih 11 wanita dan 6 pria. Semua subyek itu,
menurut hasil tes, kebohongan menggunakan detektor, ketika mengikuti penelitian
benar-benar sedang jatuh cinta.
Sesudah itu, subyek uji
mendapatkan dua kali pemindaian pada otak. Pemindaian yang pertama dilakukan sewaktu
subyek melihat foto pasangan yang mereka akui sebagai “cinta sejati” mereka.
Pemindaian kedua diambil ketika para subyek uji melihat foto seorang teman yang
jenis kelaminnya sama dengan orang yang mencintai. Bartels mengatakan, ketika
melihat foto-foto pasangan mereka, dua area terpisah di otak sangat aktif.
Sementara ketika mereka melihat foto temannya, otak mereka biasa saja.
Area aktif itu berada di insula,
sebuah bagian di otak yang diasisiasikan dengan perasaan mendalam. Area aktif
lainnya pada bagian anterior cinguli yang diasosiasikan dengan euforia
kegembiraan yang berlebihan. Lebih jauh Bartels mengatakan, percobaan ini tak
memperlihatkan adanya perbedaan bermakna antara reaksi wanita dan lelaki dalam
hal jatuh cinta,”walaupun ini masih hipotesa dan diperlukan lebih banyak tes
untuk menguji kebenaran hal ini”, katanya.
Jadi, siapa yang masih ngotot
dengan pendapat bahwa punya seseorang
yang dicintai menimbulkan semangat dan motivasi? Ternyata malah kebalikannya
tuh..,perasaan cinta ( apalagi tanpa diikat dengan ikatan sah) justru
meluluhlantakkan konsentrsasi dan menurunkan kecerdasan. Apalagi kalau pas mau
ujian pacar kamu lagi ngambek atau mutusin kamu yah!
Bisa-bisa gantung diri
di....pohon bayam ( he he he....)
Masih ada satu hal menarik dari
penelitian ini. Ternyata, kata Bartels, bagian otak mereka yang berbinar itu
juga berhubunganan dengan keinginan seksual, cinta dan nafsu! . Bartels mengatakan,
banyak yang yakin jika cinta dan nafsu berbeda. Tapi, ujarnya, sebelumnya tak
ada pembeda fisiologis yang ditemukan ilmuwan. Dan katanya lagi, temuan ini
merupakan metode untuk membedakan cinta dan nafsu. “Nyala otak itulah yang
menunjukan adanya keinginan seks.”
Nah, jelas banget kan? Cinta pada
lawan jenis lebih identik pada naluri untuk berkembang biak alias nafsu
seksual, ini merupakan anugerah Allah yang akan diridholi Nya jika ditempuh
dengan syariat Allah yaitu NIKAH.
Jadi, cinta syahwati ini kemudian
dilepas tanpa kendali dalam hubungan-hubungan yang tidak sesuai syariat,
seperti pacaran misalnya, maka secara logis bisa diterima jika kemudian justru
hubungan-hubungan tersebut lebih banyak menimbulkan kerugian, salah satunya
menimbulkan penurunan kecerdasan itu, sebab dalam hubungan diluar pernikahan,
rasa cinta itu tidak dilandasi dengan KOMITMEN. Kalau orang menikah, maka
perasaan-perasaan destruktif (merusak) umumnya bisa diredam dengan ketenangan
secara psikologis karena ada tanggungjawab satu sama lain, lha kalau diluar
pernikahan? Emangnya kalau kita ditinggalin sama pacar kita, kita bisa melapor
ke polisi atau menuntut ke pengadilan? Gak bisa kan? Inilah yang kemudian
memacu depresi.
Dalam hadits disebutkan bahwa
cinta syahwati akan membuat kita menjadi buta dan tuli, artinya, karena hawa
nafsu itulah kita kemudian tidak bisa lagi mendenagr kebenaran.
Hubbaka syai’a yu’mi wa yushim. Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu
buta dan tuli.
( HR. Abu Dawud dan Ahmad)
( HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Cinta syahwati jika tidak
dikelola dengan baik maka akan menguasai hidup kita, misalnya kita cinta mati
sama pacar kita atau yang dibolehkan syariat dech cinta mati sama suami atau
istri kita, boleh jadi ketika mereka ini memerintahkan untuk mengingkari Allah
kita pun akan mengikutinya! Inilah yang menyebabkan cinta syahwati harus
dikelola sesuai dengan syariat Allah.
kalau begitu cinta ibarat, madu di tangan kananmu racun di tangan kirimu. dan aku harus tahu mana yang akan kupilih dan kuberikan kepadamu.
BalasHapuseh... koq malah nyanyi bu, seperti lagunya bill brod
BalasHapuskalao jatuh cinta malah ide datang banyak sekali
BalasHapusaku bisa ciptakan banyak puisi
yang manis2 dalam arti
berarti semangat semakin tinggi
hehehe :)
cinta mang kadang bikin lupa diri, kalau lagi marahan bawaannya ga konsen kerja, maunya pulang aja gitu terus tidur atau nangis hehe.. tapi ada juga loh cinta yang mengarah ke positif, misal gara2 jatuh cinta orang tersebut jadi rajin kerja dan ngumpulin uang untuk nikah sama pujaan hatinya, menurutku cinta sih boleh tapi jangan cinta2 amat, maunya sih cinta yang nomer 1 itu ke Allah SWT baru deh berikutnya ke ortu atau pasangan yang udah resmi, cuma masalahnya syaitan itu bisaan banget menyabotase cinta yang ujung2nya jadi maksiat *terlalu melebar ga sih? ah biarin deh :P
BalasHapus@anisayu, kalo jatuh cinta bisa mendatangkan ide berarti bukan cinta syahwati akan tetapi cinta imaani mbak...
BalasHapus@NF,maka berhati hatilah sama syaithan yang senang nyabotase cinta...
BalasHapus