INGATLAH
WAHAI ISTRI
Postingan
kali ini saya ingin berpesan kepada istriku terutama, mudah mudahan membaca
tulisan ini dan tidak terkecuali para istri orang lain dan juga bisa jadi buat
calon -calon istri.
Ada
beberapa hal yang harus diingat dan dijauhi oleh istri. Antara lain janganlah
suka memuji wanita lain di hadapan suami. Jangan pula menawarinya untuk berpoligami. Siapa
tahu tanpa sesadarnya suami tertarik karena begitu indahnya bayangan yang
digambarkan istrinya. Atau yang tadinya tidak terlintas berpoligami akhirnya berfikir untuk berpoligami. Bisa jadi suami akan berusaha berhubungan dengan wanita
itu, meskipun itu sebenarnya tidak diperbolehkan. Melihat bahaya yang demikian,
Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah
seorang istri bersenda gurau dengan wanita lain menyebutkan sifat-sifatnya
kepada suaminya, seakan-akan suaminya melihat wanita tersebut dengan jelas.”
Perlakukan
istri yang membuat suami
menderita sejauh mungkin harus dihindari. Di antaranya menyambut kedatangan
suami yang baru pulang dari kerja . Janganlah suami disambut dengan aneka
keluhan, meskipun itu masalah rumah tangga. Tunggu suami tenang dan sempat
beristirahat. Otak dan pikiran yang tenang dapat mempermudah setiap perso’alan.
Jelas suami tidak akan menolak berbagai permasalahan rumah tangga, karena itu
memang tanggungjawabnya. Tapi jika sedang lelah, banyak urusan di kantor,atau
ditempat kerja yang lain. Tapi begitu tiba di rumah disodori pula dengan
berbagai resah. Dan ini akan berakibat kurang baik dalam jiwa suami.
Wanita
harus pula menghindarkan keluar dari rumah dengan perhiasan dan pakaian yang
paling bagus, sementara di rumah di hadapan suaminya dia tampil apa adanya.
Sama sekali tidak pernah tampil menarik
dan cantik di hadapan suaminya. Wanita harus berusaha agar tampil cantik dan
menarik di depan suami. Tidak ada bau selain harum semerbak dari tubuhnya.
Rasulullah pun mengajarkan bagaimana harus membersihkan dirinya sebagaimana
dikisahkan oleh Aisyah RA.
Suatu
hari datang seorang wanita Anshar yang datang kepada Rasulullah bertanya
tentang cara mandi haid. Rasulullah mengajarinya cara-cara mandi dan
membersihkannya dengan kapas yang dibubuhi minyak wangi.
“Bagaimana cara menggunakan kapas itu untuk bersuci?”,tanya
wanita itu.
“Bersucilah menggunakan kapas itu,” Jawab Rasulullah SAW.
Sekali lagi wanita itu bertanya kepada Rasul tentang caranya, kemudian Aisyah menarik tangan wanita itu sambil
berkata:
“Letakkan kapas itu di tempat ini dan ini, ikutilah bekas
alran darah dengan kapas ini.”
Keterangan ini jelas menunjukkan agar wanita membersihkan
bekas-bekas bau haid dengan minyak wangi, secara tersirat menunjukkan bahwa
memberi wewangian di beberapa tempat, di
tubuh wanita akan dapat berpengaruh besar kepada suami. AL-Manawi dalam ”Faidhul
Qadir” menyebutkan tentang perkataan seorang ulama:
“Istri yang berhias dengan memakai wewangian di hadapan
suaminya termasuk salah satu faktor penumbuh kasih dan cinta suami. Tidak menyebabkan mereka saling benci.
Mata begitu juga hidungya adalah kendali hati. Jika mata
melihat baik, maka itu akan samapai ke hati
dan timbullah rasa senang atau cinta. Jika mata itu melihat yang tidak menarik
maka juga akan samapi ke hati dan timbullah rasa tidak suka dan bosan. Bahkan
tak jarang rasa benci akan muncul. Itulah mengapa wanita Arab senantiasa mengingatkan
kepada sesamanya agar menghindari sesuatu yang tidak disukai atau bau tidak
enak tubuhnya dari suami. Suami harus selalu melihat dan memandang yang menyenangkan
hatinya.”
Berangkat dari penjelasan di atas ada sebagian ulama yang menasihatkan
wanita agar mempunyai bermacam-macam minyak wangi. Jangan hanya satu macam
saja. Juga dinasihatkan agar memiliki wewangian yang disenangi suami. Ini
berlaku juga bagi suami.
Istri tidak boleh bersifat dingin, acuh tak
acuh, ketika suami sedang dirasa rindu dan ingin bermesraan. Tindakan demikian
akan menyebabkan putusnya benih-benih cinta dan kasih di antara mereka. Islam
amat ingin mengharmoniskan kehidupan rumah tangga. Untuk itulah Rasulullah
meminta agar wanita aktif dan dinamis. Penuh kreatifitas. Imam Muslim
meriwayatkan sabda Rasul:
“Mengapa bukan seorang jariah yang bisa kau
ajak bersenda gurau dan mengajakmu juga. Kamu dapat menggelitiknya dan ia
menggelitikmu. Ajaklah dia bercanda, maka ia pun akan mengajakmu bercanda.”
Suami tidak boleh melakukan hubungan seksual
dengan istrinya secara langsung saja, to the point. Sebaiknya dilakukan
pemanasan dengan cumbu rayu dan sebangainya. Allah telah memberi nasihat
dengan:
“kerjakanlah (amal
yang baik) untuk dirimu.”(Al-Baqarah: 223).
Sedangkan
Rasulullah SAW bersabda:
“Tak seorangpun di antara kalian yang
debenarkan berkumpul dengan isterinya dengan cara yang dilakukan unta – himar -
tetapi hendaklah suaminya mencumbu rayu dan menggelitiknya dahulu.
Nah, sob itu sedikit pesan buat para istri,
bagaimana dengan anda?
wow ... postingannya bagus sekali, andai byk istri membaca tulisan di atas :)
BalasHapusmudah-mudahan saja banyak yang baca ini mbak ely
HapusDICATET! *dengan hurup besar semua :D
BalasHapusTrims infonya ya. Semoga kelak bisa jadi istri yang baik dan nggak BAU :)
jangan sampai hilang catatannya kakaakin, besuk buat ujian lho
Hapusmenggelitiknya. apa ya ini Mas? luas pasti pengertiannya.
BalasHapusya mas saking luasnya ndak muat kalo ditulis disini
Hapusmaturnuwun Pak Narno sharingnya... Semoga banyak yang bisa ngambil pelajaran dari sini Pak.. :)
BalasHapussami sami mas Dani, semoga saja begitu
Hapussangat bermanfaat sekali, semoga aku bisa mengambil hikmahnya
BalasHapusTrims mbak Lis semoga bisa mengambil hikmahnya
Hapusmakasih mas rizki, semoga saja tetap konsisten untuk ngisi blog saya ini, insya allah saya akan mampir
BalasHapus