PUNOKAWAN
Bagi anda yang hobi nonton wayang, ”Punokawan”
bukanlah nama yang asing, bahkan hafal semuanya dari bentuk, tingkah laku dan
cara bicaranya. Akan tetapi lain masalahnya jika nama itu didengar oleh orang
yang gak pernah nonton wayang.
Di Indonesia ada bermacam macam wayang, diantaranya
ada wayang golek, wayang orang dan wayang kulit. Nah di dalam pewayangan itu
ada Punokawan ( empat bersaudara ). Tokoh yang melambangkan kebaikan. Koq bisa
ya….
Dulu waktu aku masih kecil sering nonton pertunjukan
wayang. Bahkan setiap ada orang yang mantu (pernikahan ataupun khitan ) kalo
orang itu kaya pasti naggap wayang. Namun ada juga lho tontonan wayang yang di
adakan setiap bulan yang sama, tempat yang sama dan juga lakon yang sama pula
hanya satu yang berbeda yaitu dalangnya. Lakon yang sering dimainkan yaitu BARATAYUDA
yang mengisahkan perang saudara antara Pendawa dan Kurawa . Orang sering
menyebut ini dengan perang dunia ketiga.
Sob.. jujur saja waktu nonton wayang dulu, gak pernah
aku tahu apa sih pesan yang disampaikan lewat hiburan rakyat ini. Aku baru tahu
sedikit setelah belajar dan berguru di luar daerah. E eeh ternyata PUNOKAWAN
itu bener termasuk sebuah lambang. Jadi tidak sekedar hiburan tapi juga ada
pelajarannya.
Pengin tahu….
Salah satu yang aku temukan seperti judul diatas yaitu
PUNOKAWAN., yang terdiri dari empat
bersaudara SEMAR, NOLO GARENG, PETRUK dan BAGONG. Bagaimana dengan anda apakah
sudah mengenalnya ? Kalau anda orangnya tinggi , hidung mancung yang seperti
Petruk lah….. Kalau aku sih mirip sapa yaa…coba tak ngaca dulu.
Oh ya sob di daerah buruku itulah aku kenal seorang
dari pesantren. dan dari ngobrol sana kemari akhirnya pas aku crita PUNOKAWAN
tadi sempat tertarik. knapa ? Aku
disuruh nyebutin satu persatu tokoh dalam punokawan itu. Yach langsung aku
sebutin yang pertama namanya SEMAR temanku bilang itu TSAMIR ( Buah / Hasil ),
trus aku bilang yang kedua NOLO GARENG temen aku bilang NALA KHOIRO (
memperoleh kebaikan ), yang ketiga kusebut PETRUK dia bilang FAT RUK ( maka tiggalkanlah
), dan yang kemepat BAGOng, temen aku katakan MA BAGHO ( sesuatu yang tidah
berguna ). Laha terus maksudnya apa? “ JIka
anda ingin memperoleh kebaikan maka tinggalkanlah sesuatu yang tidak ada
gunanya “ atau “ Dengan meninggalkan sesuatu yang tidak berguna akan memperoleh
suatu kebaikan. Ini pas dengan apa yang pernah disapaikan oleh baginda
Rasulullah “ Min husni Islami lmar’I tarkuhu maa laa ya’nihi”
Itulah punokawan yang aku tahu, bagaimana dengan anda?
jika anda tahu kasih tahu ke aku ya….
itu bahasanya Sunan Kalijaga kah untuk menamakan Punokawan yang sebenarnya plesetan istilah?
BalasHapusuntuk memasukkan nilai nilai dakwah pada masyarakat lewat pewayangan
HapusItulah waskitanya Kanjeng Sunan Kalijaga dalam menciptakan tokoh Punakawan. Nama2 tsb diadaptasi dari bahasa Arab. Konon Semar berasal dari kata Ismar yang berarti paku (pengokoh). Tugas Semar menjaga kebenaran ajaran, menjadi penasihat atas pencarian kebenaran dan penyelesai terhadap segala permasalahan. Nama Nala Gareng, diadaptasi dari kata Naala Qariin, yang memiliki arti memiliki banyak teman. Ia sebagai juru
BalasHapusdakwah meyebarkan kebenaran. Sementara nama Petruk, diadaptasi dari kata Fatruk, merupakan pangkal dari wejangan tassawuf "tinggalkan semuanya kecuali Allah." Ia juga disebut Petruk kantong bolong atawa kantung yang berlubang, yang bermakna setiap manusia harus menyedekahkan harta dan bendanya secara ikhlas. Si bungsu Bagong diadaptasi dari kata Baghaa yang memiliki arti berontak terhadap
kebhatilan dan keangkaramurkaan.
terima kasih mas atas tambahannya
HapusMakasih Pak. Jadi tahu filosofinya Punokawan.. :)
BalasHapussama sama Dan
Hapus