TIIN ( Ternyata islam Itu INdah )
Agama islam merupakan agama penyempurna, sekaligus
penghapus ajaran agama yahudi dan nasrani yang mana ajarannya hanya bersifat
lokal (hanya berlaku untuk masyarakat di daerah tertentu). Islam merupakan
agama yang bersifat universal, kemudian di sisi lain islam mempunyai keindahan
bagi pemeluknya yang tidak ditemukan bagi orang ateis dan yang berlainan agama.
Islam merupakan agama yang diturunkan oleh Allah dan kemurniannya dijaga oleh
Allah sampai hari kiamat sebagaiman yang difirmankan Allah dalam ayat al-Quran:
“Inna nahnu nazzalna adz zikra wa inna lahu lahafidhun”. Artinya: “Sesungguhnya
Kami telah menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Al-Quran telah dijaga”. Dari
ayat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa islam tidak akan hancur, rusak,
kacau, dsb. Allah sendiri yang menjamin keselamatan agama ini, jika ada orang
yang ingin menghancurkan agama ini, maka Allah akan tidak akan tinggal diam,
dan Ia akan menjaga dengan cara memberikan seruan kepada manusia untuk menjaga
dari orang-orang yang jahat.
Tidak seperti agama yang lain, islam masih terjaga dan
murni berasal dari Allah yang notabenenya merupakan gama samawi. Sedang agama
lain tidak lepas dari pengaruh budaya, dan campur tangan manusia. Sehingga
keotentikan agama selain islam perlu ditanyakan. Sungguh sangat mengherankan
jika ada orang muslim, tapi ia masih ragu terhadap apa yang ia yakini.
Sesungguhnya, keraguan itu tidaklah berdasar, karena berdasarkan sejarah islam
terus-menerus mengalami proses penjagaan, dari awal turunnya wahyu hingga,
pembukuan mushaf, pembukuan kitab hadist hingga saat ini. Itu merupakan
keindahan dari sisi sejarah, kemudian ada hal lain yang mungkin menarik untuk
dicermati yaitu:
1) Agama Islam sebagai Kontrol Masyarakat
Salah satu ajara agama islam adalah akhlak yang mengatur
hubungan manusia dengan Allah, atau pun mengatur hubungan manusia dengan
manusia. Bayangkan, jika agama islam tidak ada, maka adakah sesuatu yang dapat
dijadikan manusia sebagai landasan dalam bertingkah laku?Apakah cukup, manusia
berpedoman pada aturan yang hanya dibuat oleh manusia dan itu bersifat relatif?
Tentunya, manusia membutuhkan aturan yang bersifat mutlak dan bersumber dari
sang pencipta. Ketika yang membuat aturan adalah Sang Pencipta, maka dari segi
keefektifannya cukup untuk mengawasi para manusia yang hidup di bumi, karena
segi pembalasan amal tidak hanya di dunia, tetapi juga di akherat. Ketika ada
seseorang melakukan perbuatan baik, tapi di dunia ia tidak mendapatkan balasan,
maka balasan itu akan datang pada saat ia berada di akherat kelak. Kemudian
jika ada seseorang yang melakukan perbuatan buruk, tapi di dunia tidak dihukum
dengan balasan yang setimpal, maka di akherat ia tidak akan lepas dari hukuman
yang berasal dari Allah.
2) Agama Islam adalah Agama Yang Mudah untuk Diamalkan
Tidak seperti agama lain, ketika akan menjalankan ritual,
islam mengajarkan tata cara yang mudah, praktis, dan simpel. Misalnya jika
dibandingkan agama Hindu, ketika akan menyembah dewa mereka diharuskan memberi
sesajen yang beraneka ragam. Misal yang lain, ketika akan pergi keluar rumah
diharuskan ada satu orang yang menjaga rumah. Bagi ajaran hindu tidak
diperbolehkan meninggalkan rumah tanpa ada yang menjaga, dan itu merupakan inti
dari keyakinan mereka.
Contoh lain misal agama islam dibandingkan dengan agama
kristen. Ketika umat kristen akan bertaubat (menebus dosa), maka diwajibkan
bagi mereka untuk membayar uang sebagai penebus dosa. Dan ketika kita mengamati
para pendeta, biarawan, biarawati, suster, dan paus paulus mereka tidak
diperbolehkan untuk menikah. Hidup mereka ditujukan hanya untuk mengabdi pada
Tuhan mereka.
Islam tidak mengajarkan hal seperti itu sehingga apa yang
tidak diperbolehkan oleh agama lain (tidak menikah, ketika bertaubat diharuskan
membayar tebusan, memberi sesajen pada dewa, tidak diperbolehkan meninggalkan
rumah jika tidak ada yang menjaga rumah, dll) diperbolehkan islam. Dan apa yang
dilarang
oleh islam pasti ada hikmah yang terkandung didalamnya,
walaupun diperbolehkan oleh ajaran agama lain. Contoh yang diharamkan oleh agama
islam tapi dibolehkan oleh agama selain islam yaitu babi, minuman keras,
narkoba, binatang yang najis, dll. Hal itu diharamkan karena ada dalil yang
melarang memakannya, kemudian dilihat dari sudut pandang kesehatan dapat
merusak jiwa.
Contoh lain ritual agama islam yang mudah. Apabila
seseorang tidak mampu shalat dengan berdiri (karena sakit, udzur, usia lanjut,
dll), maka diperbolehkan untuk duduk, jika tidak mampu shalat dengan duduk maka
diperbolehkan shalat dengan cara berbaring, jika tidak mampu lagi maka
diperbolehkan shalat dengan menggunakan isyarat. Itu merupakan contoh-contoh
ritual agama islam yang mudah untuk diamalkan, dan masih banyak contoh-contoh
lain yang belum disebut.
3) Islam itu Mencakup Aspek Duniawi dan Ukhrawi
Apa yang dilakukan oleh manusia tidak akan ada yang
sia-sia, baik itu perbuatan baik atau pun perbuatan buruk. Bagi yang melakukan
perbuatan baik, maka akan diberi pahala, sedangkan yang melakukan keburukan
akan diberi dosa. Semuanya akan dibalas oleh Allah sesuai apa yang ia perbuat,
baik itu di dunia atau pun di akherat. Islam mengajarkan pentingnya beramal
agar apa yang dilakukan seseorang bisa bermanfaat untuk mempersiapkan
dikehidupan mendatang (akherat). Tidak seperti ajaran orang Barat, yang
menyatakan bahwa kehidupan hanya di dunia, sedangkan setelah manusia meninggal
tidak ada kehidupan lagi. Penadapat ini mengakibatkan orang-orang Barat enggan
untuk melaksanakan perbuatan baik. Akibatnya banyak hidup mereka yang
dihabiskan untuk berfoya-foya, dan apatis terhadap kehidupan disekelilingnya.
Atau malah hidup mereka dari sisi rohani kering-kerontang, karena tidak punya
pedoman untuk menjalani kehidupan yang singkat ini.
4) Islam Mengatur Seluruh Aspek Kehidupan Manusia
Dari hal sepele samapai hal yang prinsip, semua telah
diatur oleh islam. Dari tata cara makan, tidur, bercanda
dsb semua telah diatur. Jika ada yang belum diatur karena
mungkin faktor kemajuan teknologi, maka manusia diberikan wewenang untuk
berijtihad dengan akalnya. Apabila ada hal yang belum tercantum dalam nash
sebagai pedoman hidup, maka manusia sendiri yang akan mencari jawabannya.
Kemudian jika ada anggapan bahwa ada beberapa hal yang belum diatur dalam
islam, bukan berarti ajaran islam yang tidak lengkap, sebenarnya sudah ada
landasannya, tapi masih bersifat global dan untuk memahaminya dibutuhkan proses
penalaran manusia. Contohnya hukuman bagi koruptor. Dalam islam belum ada
hukuman yang mengatur pemidanaan koruptor, yang ada dan hampir mirip dengan
pidana korupsi adalah pidana pencurian. Karena dalam hukum pidana tidak
diperbolehkan analogi, maka hukuman bagi koruptor adalah ta’zir yang merupakan
hasil ijtihad manusia.
5) Islam Mengandung Ajaran Toleransi, Baik Sesama Muslim
mau pun Bagi non Muslim
Islam merupakan agama yang disebarkan dengan cara damai,
bukan dengan cara kekerasan. Maka dari itu dalam islam tidaka ada pemaksaan
dalam beragama. Dalam sejarah, dari kepemimpinan Nabi Muhammad sampai Dinasti
Abbasiyah tidak pernah terjadi pembantaian umat muslim kepada umat non muslim.
Justru mereka dilindungi oleh umat islam. Banyak kalangan non muslim menganggap
agama islam adalah agama kekerasan, teror, dll. Itu semua hanya opini dari
media massa yang sudah tidak sesuai dengan apa yang diberitakan (sudah
diubah-ubah sesuai keinginan wartawan) sehingga banyak orang yang terpengaruh
dengan apa yang diberitakan oleh media. Padahal islam adalah agama yang
menjunjung tinggi hak orang lain, selama orang lain tidak
mengganggu/merusak/menghancurkan agama islam.
6) Islam bersifat universal
Islam selalu sesuai dengan perkembangan zaman, bukan
ajaran agama islam yang bercampur dengan budaya yang ada disuatu tempat, namun
budaya tersebut yang harus menyesuaikan dengan ajaran agama islam. Selama ini
banyak kalangan yang menyatakan islam harus sesuai dengan budaya, sehingga mau
tidak mau islamlah yang mengikuti budaya. Pendapat itu justru bertentangan
dengan keuniversalan islam, justru jika islam mengikuti budaya berarti islam
tidak cocok dibeberapa tempat, dan secara tidak langsung itu menyatakan islam
bersifat temporal. Maka pola pikir seperti ini harus diubah, karena nantinya
akan berpengaruh terhadapa pengambilan istinbath suatu hukum.
7) Islam Mencakup Aspek Ilmu dan Amal
Seseorang dikatakan sempurna agamanya jika ia tahu ajaran
islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika ada yang berpendapat
islam hanya ilmu atau amal saja, maka itu tidaklah benar. Islam hanya
berilmu tanpa amal seperti umat Yahudi, karena mereka
tahu tapi tidak mau mengamalkan apa yang sudah mereka ketahui, sehingga mereka
termasuk umat yang dimurkai Allah. Sedang beramal tanpa ilmu seperti umat
Nasrani yang suka mengada-ada ajaran mereka, sehinggamemunculkan bida’ah-bid’ah
dalam agama mereka yang membuat mereka sesat. Islam mengambil jalan tengah
dengan cara memadukan dimensi ilmu dan amal.
Demikianlah beberapa keistimewaan dan keindahan agama
Islam yang akan diraih oleh seorang hamba di dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Semoga Allah memberikan taufiq dan pertolongan-Nya kepada kita semua agar
selalu istiqomah dan konsekuen dalam memegang teguh ajaran agama Islam yang
murni hingga akhir hayat. Dan semoga Allah membebaskan kita semua dari siksaan
api Neraka, dan memasukkan kita ke dalam Surga-Nya yang hakiki nan abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar