Ranking

Kamis, 16 Februari 2023

 DELIMA ( DEngan Landasan IMan dan taqwA )

Kata iman berasal dari bahasa Arab yang artinya percaya.

Menurut istilah, iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.

Dari segi bahasa berasal daripada perkataan “wiqayah”  yang diartikan “memelihara”. Maksud dari pemeliharaan itu adalah memelihara hubungan baik dengan Allah SWT., memelihara diri daripada sesuatu yang dilarangNya. Melaksanakan segala titah perintahNya dan meninggalkan segala laranganNya.

Iman dan taqwa dalam beberapa ayat al Qur’an maupun hadits Nabi disebutkan antara lain dikaitan dengan rukun iman, manifestasi iman, tanda-tanda orang yang beriman, penghargaan atau janji Allah pada orang-orang yang beriman sebagai berikut: 

Rukun iman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا آَمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا


“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya. barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu Telah sesat sejauh-jauhnya” (al Nisa’: 136 ).

Manifestasi orang beriman:

عن أبي هريرة قال قال رسول الله  صلى الله عليه وسلم  ثم   من كان يؤمن بالله  واليوم الآخر فلا يؤذ جاره ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت 

Artinya:

Dari Abu Hurairah ia berkata Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir maka janganlah ia menyakiti tetangganya, barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memulyakan tamunya, serta barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka berkatalah dengan santun atau lebih baik diam”

عن أنس بن مالك عن النبي  صلى الله عليه وسلم قال ثم لا يؤمن أحدكم  حتى يحب لأخيه أو قال لجاره ما يحب لنفسه

Artinya : 

Dari Anas bin Malik Rasulullah bersabda “tidaklah dikatakan beriman (secara sempurna) seseorang diantara kalian sehingga ia mencintai saudara atau tetangganya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri”

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِين عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (134) 

Artinya:

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.(QS. Ali Imran: 134)

Tanda-tanda orang yang beriman:

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُو

Artinya:

 135.  Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri[229], mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka Mengetahui.(QS. Ali Imran:134) 

Penghargaan bagi orang beriman:  

وَبَشِّرِ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (البقرة :25) 

Artinya:

Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang Suci dan mereka kekal di dalamnya[QS. Al Baqarah:32].

Demikian pula pengertian taqwa dikaitkan pula dengan tanda-tanda orang yang bertaqwa atau manifestasi taqwa serta penghargaan Allah terhadap orang-orang yang bertaqwa sebagai berikut:

Tanda orang bertaqwa: 

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِين عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (134) 

Artinya:

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.(QS. Ali Imran: 134)

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Artinya

 135.Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri[229], mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka Mengetahui.(QS. Ali Imran:135) 

Penghargaan bagi mereka yang bertakwa: 

أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِين (136) 

Artinya:

Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.(al Imran:136)

 إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (15) 

Artinya:

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (al Hijr: 45)

Iman kepada Allah merupakan pokok keimanan yang menjiwai seluruh rukun iman lainnya yakni suatu kepercayaan yang mantap dan kepercayaan itu menyebabkan orang tersebut melakukan kehidupannya sesuai dengan keimanannya itu. Keimanan seseorang tidak dapat diketahui dari kepercayaan dan ucapannya saja, keimanan seseorang dapat diketahui dari perbuatannya dalam menjalani hidup. 

Karena itu dalam sejumlah ayat al Qur’an disebutkan bahwa kata iman senantiasa diikuti dengan “amal shalih”. Dari perilaku tersebut sebatas manusia dapat mengenali bagaiman kualitas iman seseorang yang jelas berbeda dengan ukuran Allah Yang Maha Tahu. 

Adapun keenam rukun iman yaitu iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah, iaman kepada para rasul, iman kepada hari akhir, dan iman kepada qadla’ dan qadar merupakan landasan atau fundasi bagi orang yang menyatakan dirinya sebagai muslim beserta konsekwensinya. Dari landasan kepercayaan yang kokoh sesuai dengan petunjuk Allah ini seseorang disebut memiliki aqidah. Kata aqidah secara bahasa disebut pula “rabth”  yang artinya tali, pegangan. Aqidah merupakan keyakinan yang keluar dari interpretasi ajaran yang dipastikan kebenarannya (berdasarkan wahyu). Dari aqidah inilah dibangun syari’ah dan etika moral yang menjadikan kesempurnaan hidup manusia sebagai hamba Allah yang mampu melakukan hubungan vertikal dengan benar dan baik kepada Dzat Yang Maha Sempurna, dan melakukan hubungan baik dengan sesama manusia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 ZAITUN ( Zaman Akhir Ini Untuk Ngaji )   Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat d...