Ranking

Jumat, 21 Desember 2012

TAJAMNYA LISAN PEREMPUAN…….



TAJAMNYA LISAN PEREMPUAN…….

Keberadaan kita didunia tak lepas dari peran yang namanya perempuan, perempuan yang telah mengandung kita, melahirkan bahkan sampai membimbing kita hingga saat ini. Begitu berartinya perempuan dimata kita, sampai sampai Rasul memerintahkan kita jangan sampai berani beraninya sama perempuan terrlebih seorang ibu. Karena kata katanya sangat manjur….

Khotib Al Baghdadi menceritakan pengalamannya semasa kecil, saat naik keatap rumah, rasa ingin tahunya muncul, maka anak laki-laki itupun melongokkan kepala  melihat isi rumah tetangga sebelahnya, tapi sang bunda melihat dan segera menegurnya dengan kata-kata yang akan terekam dalam memori otaknya , ‘’ sungguh ayahmu adalah seorang laki-laki sholeh yang tidak melihat sesuatu yang haram, dan ibumu adalah perempuan perempuan yang tidak melihat barang yang haram, maka janganlah kamu melihat kepada sesuatu yang haram karena akibat buruknya akan kembali kepadamu dan keturunanmu!’’ Ulama tersebut berkata : ‘’ kata –kata ibuku ini senantiasa tersimpan dalam hatiku, dan tidaklah aku berfikir sesuatu yang buruk kecuali bayangan itu muncul dengan kata-kata tersebut lalu keinginan buruk itupun menjauh dariku, kata-katanya memberi manfaat sepanjang hayatku.’’

Itulah dahsyatnya kata kata  seorang ibu pada jiwa anak-anaknya, ia akan mewarnai si anak, dan secara perlahan akan membentuk karakter anak tersebut. Bisa kita bayangkan bagaimana seandainya kata-kata yang terlontar dari seorang ibu itu adalah kata-kata yang tidak berkualitas., tidak membangun bahkan mengandung racun. Apa jadinya anak tersebut?
Perempuan, ya ia adalah sosok makhluk yang luar biasa, tentunya tanpa mengesampingkan peran dan keberadaan laki-laki. Dia ditakdirkan untuk melahirkan generasi, sebuah tugas yang amat berat dan tidak bisa tergantikan oleh siapapun. Bila ibu pendidik tersebut bertampang seram, lidahnya tajam dan mentalnya rapuh, kita bisa bayangkan seperti apa generasi yang dilahirkannya. Perempuanlah yang paling sering berinteraksi dengan anak. Mulai saat mengandung hingga tahapan-tahapan selanjutnya. Peluang untuk mewarnai anak sangat besar. Maka tak heran banyak perempuan yang mampu mendidik anaknya dengan baik meski sikap dan perilaku suami tidak mendukungnya.

Al kisah ada seorang laki-laki mengajak anaknya pergi untuk suatu keperluan. Rupanaya dirumah itu tidak ada lagi sesuatu yang bisa dimakan. Ketika tiba disuatu tempat, disamping sebuah rumah yang sepi sang ayah berkata perlahan:’’kamu diam saja disini, perhatikan nanti kalau ada orang yang lewat beri aku tanda secepatnya ya? Setelah memastikan keadaan maka sang ayah itupun beranjak pergi. Si anak memandangi ayahnya yang dengan langkah gelisah memasuki sebuah kebun di rumah yang tak dikenalnya itu. Waktu berlalu, suasana damai dan sepi, namun tba-tiba si anak memberi isyarat sebagaimana pesan ayahnya, segera berlari menjauhi tempat tersebut. Tak pelak sang ayahpun mengurungkan niatnya dan berlari sekuat tenaga, tak dihiraukanya hasil yang hampir diraihnya. Rasa laparnya tak lagi menggoda. ‘’siapa yang melihat kita tadi, nak? Tanya sang ayah dengan nafas yang masih tersengal.’’Dia melihat, meski ayah tak melihat Nya jawab si kecil sambil menatap langit dengan mata beningnya. Laki-laki itu terpaku, diam seribu bahasa.

Kata-katanya misalnya mampu mempengaruhi bahkan kadang membelokkan jalan pemikiran suami. Banyak laki-laki yang kendur kejujurannya, luntur idealismenya karena tiap hari digerus oleh pola pikir dan gaya bahasa sang istri tercinta. Sebaliknya perempuan juga mampu menunjukkan betapa keilmuan dan keluhuran budi terpancar lewat lisannya mampu mengokohkan keyakinan dan meneguhkan pijakan berfikir suami. Bayangkan apa yang ada dalam benak seorang suami ketika berangkat kerja sang istri mengantarkan sambil berpesan:’’Kami mampu bersabar menahan lapar, tapi kami sungguh tak mampu menahan panas api neraka!’’. Masihkah suami tadi tega mengkhianati istrinya dengan sikap macam-macam? Pastilah pesan sang istri itu akan terngiang-ngiang ditelinganya: ‘’jangan bawa pulang uang haram, kami tak mau masuk neraka!’’.

Demikian sob semoga tulisan ini bermanfaat, 

13 komentar:

  1. ya Mas. peran wanita untuk mengendalikan perilaku suami jelas menduduki peran sentral. saat kita punya idealisme untuk menolak segala macam uang haram, dan sang istri satu mendukung kita, masya alhhah, terasa berenergi sekali idealisme kita itu. saya merasakannya sekali Mas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. berbahagialah ya mas mempunyai istri yang bisa mengerem segala keinginan kita..

      Hapus
  2. teringat perktaan ymn, jika seorang suami berbuat macm2 diluar sana, ntah pekerjaannya(korupsi misalnya) ntah kelakuannya (selingkuh misalnya) maka itu tdk lepas dr pelayanan yg diberikan istrinya dirumahnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. maka dari itu berikan pelayana yang terbaik supaya suami tidak macam-macam, ok setuju banget mbak...

      Hapus
  3. menjaga lisan kita haruslah penting, karena salah perkataan sedikit bisa berakibat fatal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul sekali mbak lis, keselamatan manusia itu terletak bagaimana dia menjaga lisannya ( perkatannya )

      Hapus
  4. Contoh2 yang pernah terjadi di sekitar kita cukup membuat miris... Dimana seorang suami 'kalah' oleh istrinya. Si suami yang dulunya mau berbagi dengan keluarganya, setelah menikah tak pernah sekalipun menengok keluarga.
    Semoga diriku kelak dapat bertutur baik dan lembut dalam keluarga :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. miris ya mbak kalau ada cerita spt itu

      Hapus
    2. turut mengamini semoga cita-cita kakaa terkabulkan

      Hapus
  5. .. wachhhhhhh,, aq aja takut kalo mamah ngomong yg macem^. huhh. cz ucapan seorang ibu itu bener^ mancur. he..86x ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak makanya jangan sekali-kali berani ma ibu,...

      Hapus
  6. lidahnya setajam silat ya perempuan itu jadi kalo salah menggunakan ya banyak hati yang tersayat, luka.maka ada cerita suami takut istri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. he he iya bu min seperti dalam film di tv suami - suami pada takut sama istri

      Hapus

 ZAITUN ( Zaman Akhir Ini Untuk Ngaji )   Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat d...