Ranking

Rabu, 25 Juli 2012

Al-Juud (Berderma)




Al-Juud (Berderma)


Dengan shaum kita dikondisikan untuk merasakan kepedihan orang dhu’afa dan miskin; lapar, dahaga, dan yang sakit sepanjang tahun. Ramadhan sebagai titik tolak munculnya sifat peduli dan solidaritas serta dermawan

Dalam hadits Rasulullah saw. dari Abdullah bin Abbas, berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ ، وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جَبْرَيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ، وَكَانَ جَبْرَيلُ يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ فِى رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِخَ يَعْرِضُ عَلَيْهِ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- الْقُرْآنَ. فَإِذَا لَقِيَهُ جَبْرَيلُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ.

“Bahwa Rasulullah saw merupakan manusia paling dermawan terhadap kebaikan, dan kedermawanannya meningkat saat masuk bulan Ramadhan, dan ketika Jibril mentalaqqi nabi, dan jibril selalu mentalaqqinya setiap malam bulan Ramadhan hingga selesai membaca Al-Qur’an, dan ketika dijumpainya, nabi paling dermawan dalam kebaikan dari pada angin yang bertiup.” (Bukhari)

Dalam bulan Ramadhan umat Islam juga diajak untuk memiliki kepedulian terhadap sesama umat manusia, terutama sesama umat Islam, sehingga ada perasaan empati dan mau mensyukuri akan nikmat yang telah Allah SWT anugerahkan kepadanya.

Bahwa mensyukuri nikmat tidak hanya sekadar mengucapkan tahmid (al-hamdulillah) dan syukur (As-Syukru lillah), dan mengabdikan diri kepada Allah SWT sehingga terjalin hubungan erat kepada Allah SWT, namun juga dengan memberikan sebagian rezki kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Dan dari situlah akan terjalin hubungan yang erat manusia kepada sesama.

Berderma beda dengan zakat, karena zakat merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh orang yang telah memiliki nishab (batas jumlah) dan haul (batas waktu) dari harta yang dimiliki, sebagaimana berderma juga tidak hanya khusus bagi orang kaya, namun selain orang kaya pun dapat melakukannya. Karena itulah Rasulullah saw memotivasi sahabatnya untuk berderma dengan memberi makan kepada orang yang berpuasa sehingga mendapatkan pahala dari orang yang berpuasa tersebut. Dalam haditsnya beliau bersabda:

“Siapa saja yang pada bulan itu memberikan makanan berbuka kepada orang yang puasa, maka perbuatan itu menjadi pengampunan atas dosa-dosanya, kemerdekaan dirinya dari api neraka, dan ia mendapatkan pahala seperti pahala orang berpuasa yang diberinya makanan berbuka itu tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu”. Para sahabat berkata: “Ya Rasulullah, tidak semua dari kami memiliki makanan berbuka untuk orang-orang yang berpuasa. Rasulullah saw. pun menjawab: “Allah SWT memberikan pahala tersebut kepada orang yang memberikan sebutir korma sekalipun atau sekadar se teguk air atau se hirup susu. Bulan Ramadhan ini adalah bulan yang permulaannya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka. Siapa saja yang meringankan beban dari orang yang dikuasainya (hamba sahaya atau bawahannya), niscaya Allah SWT mengampuni dosanya dan membebaskannya dari api neraka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 ZAITUN ( Zaman Akhir Ini Untuk Ngaji )   Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat d...