Ranking

Selasa, 10 Juli 2012

Pola Dan Proses Pembelajaran Orang Dewasa (Andragogi)


Pola Dan Proses  Pembelajaran Orang Dewasa (Andragogi)

Pola dan proses pembelajaran bagi orang dewasa/andragogi (adult learning), khususnya bagi merekayang telah berkecimpung di tempat kerja, tentu memerlukan pola dan pendekatan yang bersifat khusus. Berdasarkan pengalaman dan teori, proses pembelajaran orang-orang dewasa mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (Robert Pikes, Creative Training Technique, 1992.

1.      Orang dewasa itu seperti “bayi”, hanya badannya saja yang besar.

2. Umumnya orang dewasa “tidak akan membantah” suatu pendapat asal selaras pemahaman dan pengalamannya sendiri.

3.     Dalam hal belajar, orang dewasa cenderung ingin cepat, mudah ,dan praktis karena pada umumnya mereka sibuk dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya sehingga sering hampir kekurangan waktu.

4.    Keberhasilan proses pembelajaran orang dewasa umumnya harus selaras dengan faktor fun and enjoyement yang  mereka peroleh dalam pelaksanaan dan pengembangannya.

5.      Di sisi lain, sebenarnya orang dewasa adalah mahluk yang cerdas dan cepat belajar asal kebutuhan itu datang dan tumbuh dari dorongannya sendiri.

6.    Secara umum, ditunjang oleh pengalaman dan tingkat kedewasaan pribadinya, orang dewasa bisa belajar dari siapa saja. Selain itu, mereka juga bisa belajar dalam suasana formal maupun informal.

7.     Karena tingkat pengetahuan dan pengalamannya, umumnya orang dewasa juga mampu belajar melalui proses analogi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa agar efektif dan efisien, salah satu alternatif pola dan proses pembelajaran bagi orang dewasa sebaiknya dilakukan melalui pendekatan learning by doing / learning by experiencing.

Dalam konsep di atas, proses pembelajaran dilaksanakan melalui empat tahapan sebagai berikut.
1.       Adanya Suatu Aktivitas

Para peserta terlibat secara fisik, interaktual, maupun emosional dalam upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan dalam hal yang diperlukan.

2.       Adanya Proses Diskusi

Para peserta tidak hanya belajar secara individual, tapi juga bisa belajar berkelompok sehingga akan lebih memperkaya dan menambah aspek kedalaman pemahaman aspek yang sedang dipelajari.

3.       Adanya Proses Perenungan

Secara individual, para peserta didorong untuk menginteralisasikan konsep, pengetahuan, dan keterampilan yang baru saja diperoleh dalam kegiatan mereka sehari-hari.

4.       Adanya Proses Rancangan Tindak Lanjut/Penerapan

Proses ini berguna untuk melatih dan menyempurnakan proses belajar berbagai keahlian yang baru saja didapatkan para peserta.

Dalam aspek inilah sesungguhnya pendekatan pelatihan pengembangan SDM melalui program outdoor dan fun games activities memiliki landasan persamaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 ZAITUN ( Zaman Akhir Ini Untuk Ngaji )   Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat d...