Ranking

Sabtu, 21 September 2013

  ELING-ELING......
( INGAT-INGAT )






Eling -eling siro manungso ( ingat-ingat wahai manusia )
Temenno anggonmu ngaji  ( bersungguh-sungguhlah dalam ngaji / mencari ilmu agama )
Mumpung durung katekanan ( sebelum kedatangan )
Malaikat juru pati ( malaikat pencabut nyawa )

Ngelingono yen katimbalan ( ingatalah ketika ada panggilan )
Yen wes wanci ora oleh wakilan (ketika sudah waktunya tidak boleh diwakilkan )
Disandangi sarwo putih ( diberi pakaian  serba putih )
Yen wes mangkat ora biso mulih ( kalao sudah berangkat tidak bisa kembali lagi )

Ditumpakno kereto jowo ( dinaikkan kereta jawa )
Rodane roda rupa manungso ( Roda yang berupa manusia )
Jujugane ing jero guwo ( tujuannya di sebuah gua )
Tanpo bantal tanpo keloso ( tiada bantal tiada tikar )

Dituruk e ngalor ujure ( ditidurkan menghadap keutara )
Gua ne banget ciute ( guanya sangat sempit )
Nok kono ra ono lawange ( disitu gak ada pintunya )
Turu dewe ra ono kancane( tidur sendiri tiada yang menemani )

Ditutupi anjang -anjang ( ditutup dengan bambu dan dedaunan )
Dikubur disiram kembang ( dikubur ditaburi bunga )
Yen sholate wes arang-arang ( kalo sholatnya sudah jarang-jarang )
Mertandani imane kurang ( itu pertanda kurangnya iman )

Begitulah sob, sepenggal puji-pujian yang ketika waktu kecil sering disuarakan di musholaku. Dulu waktu melantunkan syair itu belum tahu apa sich maksudnya? biasa kan anak- anak bisa nyanyi tapi belum tahu makna yang terkandung didalamnya.

Baru setelah betul-betul direnungkan ternyata sungguh mengandung makna yang sangat dalam. Dimana sebelum kita meninggal dunia kita sudah diingatkan untuk memperbanyak amalan ( bersungguh - sungguh dalam mencari ilmu agama ) sebelum kedatangan maut.

Ingat, ketika waktu telah tiba, artinya umur sudah sampai pada batasnya maka hal itu tidak bisa kita wakilkan dan tidak bisa kita tangguhkan meski hanya satu detik. Nah, setelah meninggalkan dunia kita kembali kepada Allah dengan diberi pakaian serba putih.

Lalu setelah itu dibawa dengan menggunakan keranda mayat yang dalam bahasa jawa namanya kereto jowo yang diangkat manusia sebagai rodanya yang bertujuan menuju sebuah gua. Didalam gua tiada bantal dan tiada tikar. Tiada yang menemani didalam kubur kecuali amalan yang sudah kita lakukan didunia. Di gua tak ada pintu tak ada jendela hanya kita bersendirian disana.

Setelah dikubur ditabur bunga maka ditinggalkan sanak keluarga. Tinggallah kita sendirian untuk mempertanggungjawabkan semua amalan kita. dan yang perlu diingat bahwa salah satu indikasi kurangnya iman seseorang jika sudah jarang melakukan sholat.

Untuk itu mari kita sholat sebelum disholati....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 ZAITUN ( Zaman Akhir Ini Untuk Ngaji )   Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat d...