Ranking

Selasa, 19 Februari 2013

ISTRI KAYA BAGI SUAMI MISKIN...

ISTRI KAYA BAGI SUAMI MISKIN...





Jujur saja sob, judul diatas itu AKU BANGET Lhoh,.....Jika dibandingkan dengan saya istri punya banyak kelebihan termasuk kelebihan dalam harta, karena istilah kaya itu sering diartikan dengan banyaknya harta benda, ya kan sob.... Tapi itulah istri saya yang sudah menemani aku selama delapan belas tahun dan telah memberikan saya empat permata hati. Dan hal lain yang aku banggakan darinya ia tak pernah berubah sikapnya terhadap diriku, apapun keadaannya istri ku selalu setia menemaniku. Terima kasih istriku....

Diantara ciri khas istri yang setia adalah ia akan tetap bersikap sama, baik ketika kaya ataupun miskin. Istri harus selalu berusaha membantu atau ikut ambil bagian dalam segala aktifitas yang ditempuh suaminya. Sebagaimana kisah Asma Binti Abu Bakar yang bekerja keras membantu meringankan beban suaminya. Sejarah telah pula mencatat untuk kisah tentang kesetiaan seorang istri.

Ada seorang Arab dari Bani Uzrah mengadukan Marwan bin Hakam kepada Muawiyah bin bi Sufyan. Marwan saat itu bertugas di Madinah. Dia ingin menceraikan pasangan suami istri itu karena Marwan jatuh cinta kepada istri pasangan itu. Istri lelaki itu memang masih cantik sehingga wajar jika Marwan berkeinginan untuk menikahinya.

"Jandamu ini akan kunikahi kelak," kata Muawiyah bergurau ketika pasangan itu menghadap.
"Ini untukmu wahai Amirul Mukminin,"kata laki-laki itu penuh keyakinan dihadapan istrinya.

Sambil memandang kepada wanita tersebut, Muawiyah berkata : "Wahai perempuan yang berbahagia? Siapakah yang lebih kau cintai? Aku, Amirul Mukminin dengan kohormatan, kemegahan, kemuliaaan ataukah Marwan bin Hakam dengan kemarahan dan kezalimannya? atau justru dengan kemelaratan dan kecompang-campingannya? "(pria itu memang mengenakan pakaian compang--camping).

Sambil memandang suaminya, wanita itu menyenandungkan puisi :
"Walau compang-camping dan lapar,
Bagiku pemuda ini lebih mulia daripada keluargaku juga tetanggaku,
Lebih mulia dari paduka ataupun Marwan dan pegawainya, 
Lebih mulia dibanding semua orang pemilik dirham dan dinar'"

"Demi Allah, wahai Amirul Mukminin! Bukan karena dirham aku menghinakannya. Aku senang hidup bersamanya. Akulah yang lebih berhak bersabar untuk menemaninya, baik dalam keadaan senang maupun susah, longgar maupun sempit yang semua itu atas ketentuan yang telah digariskan Allah untukku bersamanya."

Muawiyah tertegun dan kagum dengan jawaban itu. Akhirnya pasangan itu diberinya hadiah 10.000 dirham yang disamakan dengan sedekah-sedekah Baitul Muslimin.

Begitulah sob istri yang setia, bagaimana dengan anda?


5 komentar:

  1. yuhui... sejuk banget bacanya. menginspirasi sekali. hebat ya Mas, figur2 pada masa itu.

    kalo saya, istri yang penting udah jujur dan patuh. meski segala putusan kadang dilalui dengan diskusi berkepanjangan. maklum, kami seusia, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama dengan saya mas...saya juga seusia dengan istri, jika terjadi masalah kadang juga lama diskusinya ...

      Hapus
  2. Jaman...dari sekian wanita hanx beberapa yang mampu memahami nilai2 tersebut.banyak yang rela maki2 suaminx hanx karna kemiskinan..

    BalasHapus

 ZAITUN ( Zaman Akhir Ini Untuk Ngaji )   Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat d...