Ranking

Minggu, 03 Februari 2013

SIAPA AKU...?

SIAPA AKU...?

Aku bukanlah kamu, dan kamu juga bukan aku, aku adalah aku dan kamu adalah kamu. Setiap kali aku bercermin nampak sekali seluruh tubuhku dari ujung rambut sampai keujung kaki. Jika aku ingin melihat bagian belakangku cukup aku pasang cermin dibelakangku. Itulah aku.....

Aku melihat, memperhatikan setiap langkahku, setiap gerakanku, setiap ucapanku dan apa saja yang  selalu aku lakukan setiap hari. Itulah aku....

Aku bukanlah orang yang berpendidikan tinggi karena memang tak pernah duduk di bangku kuliah, aku juga bukan seorang pendekar karena tak pernah belajar di padepokan dan aku juga sudah tua meski dulunya muda. Itulah aku.... aku dalam gambaran yang sebenarnya.

Akan tetapi orang lain memandangku lain, justu aku dianggap orang yang berpendidikan tinggi (S2), seorang ahli bela diri dan masih muda terus. Ini anggapan kebanyakan orang disekitarku. Pernah suatu ketika dalam majlis pengajian yang dihadiri oleh para haji. Waktu itu mengadakan suatu acara pertemuan rutin, dan disana aku diamanahi untuk memberikan kultum (ceramah singkat). Singkat cerita selesai kultum, salah seorang peserta menanyakan pada ku : " pak njenengan kuliah ten pundi? ( Pak, kuliah dimana? ) dengan jujur aku katakan bahwa saya tidak pernah kuliah, saya hanya mengikuti kuliah pagi saja. Eh...ternyata jawabanku ku yang jujur itu kurang memuaskan. Lalu bertanya lagi pap panjenengan sampun S2 nggih, mendet jurusan nopo? ( Pak, sudah S2 ya, mengambil jurusan apa? ). Nah....untuk pertanyaan ini aku jawab ngampuntene pak kulo mboten S2 naming kulo sampun S3 ( Sd, SMP,SMA) becanda..... Supaya tidak berlarut-larut maka aku katakan bahwa aku adalah salah satu murid dari teman bapak Kyai Abdullah.

Lain lagi dengan yang satu ini,...aku memang suka olah raga, aku juga sering mendaki gunung, dan masih banyka lagi yang ku suka, namun aku tak pernah berguru pada seorang guru di sebuah padepokan. Ternyata orang lain pun salah menduga aku mereka katakan bahwa aku itu seorang pendekar. (pendek dan kekar). Yah...ini juga tidak serta merta mereka menduga aku sebagai pendekar. Slah satu contoh yang bisa aku ceritakan disini. Waktu itu anak anak didik sekolahku yang menjadi juara ditrunamen bela diri tingkat kabupaten, trus waktu ke kantor anak itu minta aku untuk push up, pak coba e njenengan push up kuat berapa kali, oke...aku mengiyakan permintaan anak itu kebetulan pas waktu istirahat jagdi tidak menganggu pekerjaanku. Nah....apa yang terjadi ternyata anak itu kaget ketika aku bisa push up dengan berbagai gaya > waduhh......mudah-mudahan gak sombong ya....dari situ dia menyimpulkan bahwa aku seorang pendekar.

Begitulah sob, sebenarnya aku tahu bahwa aku ya aku sebagaimana yang aku pahami. Namun tidak bagi orang lain, terkadang orang lain memandangku tidak seperti aku yang aku pahami tentang aku. Bagaimana dengan sobat semua...?





9 komentar:

  1. Memahami diri sendiri susah untuk sebagian besar orang, termasuk saya Pak Narno. Padahal itu salah satu kunci untuk menata langkah ya Pak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul Dan..., saya juga masih belajar memahami diri

      Hapus
  2. kak sebenar amat memahami org lain..kadang sekali pandang aje..dah tahu dah org bagaimanakah dia..

    binggung skrg ini..tak faham..

    BalasHapus
    Balasan
    1. nanti juga akan faham Knor, butuh waktu...

      Hapus
  3. .. sebagian orang banyak memandang aq kayak gini n aq kayak gitu. namun setau aq ya beginilah aq. so,, lebih baek nilailah diri sendiri terlebih dahulu n jangan pernah mengganggap rendah orla ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju Vpie, memahami diri tapi tak meremehkan orla....

      Hapus
    2. .. hu um pak,, cz sebagian banyak orla pasti akan menganggap remeh orla n membenarkan diri sendiri ..

      Hapus
  4. memahami diri sangat penting bagi kita. agar kita dapat menumbuhan potensi positif kita. adapaun info/ penilaian diri kita bsa kita gunakan untk melengkapi dalam meunmbuhkan potensi kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bu Min,..info dari orang lain itu untuk melengkapi yang masih kurang dalam diri kita.Trims bu ....

      Hapus

 ZAITUN ( Zaman Akhir Ini Untuk Ngaji )   Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat d...