Ranking

Minggu, 23 Juni 2013

KESABARAN SUAMI TELADAN

KESABARAN SUAMI TELADAN

Seorang suami juga dituntut untuk memiliki kesabaran yang besar, masih ingat kan sob bahwa istri ( wanita ) itu ibarat kaca yangberdebu. Jika terlalu keras membersihkannya maka akan pecah, tapi jika terlalu lembut ketika membersihkannya itupun akan membuat kaca masih kusam.

Belum lagi jika istri meminta sesuatu diluar jangkauan seorang suami, maka sudah sepantasnyalah jika suami membutuhkan kesabaran yang luar biasa untuk bisa memberikan yang terbaik buat istrinya.
Mungkin sedikit kisah ini bisa menginspirasi bagi para suami dalam mengahdapi istri-istrinya, selamat menyimak....

Tentang kesabaran Rasulullah terhadap para istrinya dapat kita simak dalam kitab Shahih Imam Muslim riwayat dari Jabir bin Abdullah ra.

Suatu hari Abubakar ra datang kerumah Rasulullah  saw. Di depan rumah beliau bantyak orang berkumpul karena tidak diizinkan masuk. Rasulullah saw mengetahui kedatangan Abubakar ra mengizinkannya asuk. tak lama kemudian disusul kedatangan Umar ra. Berdua mereka masuk dan menemukan Rasulullah sedang duduk diam diantara para istri beliau. Kepada mereka beliau berkata :

"Mereka ini meminta nafkah kepadaku yang aku tidak mampu memenuhinya."
 Abubakar ra dan Umar ra serentak berdiri didepan putri masing-masing. Abubakar ra mencengkam Aisyahra dan Umar terhadap Hafsah. Mereka berkata :

"Keterlaluan! Mengapa kalia meminta sesuatu yang Rasulullah saw tidak mempunyainya?"
"Demi Allah , tidak! Kami tidak akanmeminta apa-apa yang tidak beliau miliki muali saat ini," jawab mereka

Setelah peristiwa itu Rasulullah saw mendiamkan istri-istrinya selama kurang lebih satu bulan sampai akhirnya turun ayat Allah swt : "Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istri; jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberi kepadamu mut'ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki ( keridloaan ) Allah dan Rasul Nya serta ( kesenangan ) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik di antaramu pahala yangbesar" ( Al Ahzab: 28-29 )

Rasulullah kemudian menyampaikan ayat tersebut kepada istri-istrinya. Pertama lali pada Aisyah, beliau berkata : 
" Hai Aisyah, aku ingin membicarakan sesuatu denganmu yangtak perlu segera engkau jawab. Bermusyawarahlan dahulu dengan kedua orang tuamu."
"Persoalaan apakah itu wahai Rasulullah?, tanya Aisyah
Rasulullah saw membaca ayat tersebut. Segera Aisyah ra menjawab: " Ya Rasulullah , apakah pantas kalau saya harus bermusyawarah dengan orangtuaku untukmembicarakan anda. Saya telah memilih Allah, Rasul Nya, dan hari akhir. Aku mohon agar hal ini tidak disampaikan kepada yang lain."
"Tidak mungkin. Mereka akan saya beri hal yang lain. Allah tidak mengutusku sebagai penindas manusia, mencari kesalahan mereka. Allah mengutusku sebagi pendidik, guru yang mempermudah urusan,' jawab Rasulullah saw.

Kesabaran demikian amat diperlukan jika kita ingin kehidupan bahtera rumah tangga yang dibina tetap tegak lurus, berjalan lancar sampai kedermaga kedamaian. Memanjakan istri boleh-boleh saja, tetapi jika keterlaluan akan berakibat fatal. Bahkan tidak mungkin mengancam kehidupan rumah tangga.

Bagaimana dengan anda? masih sabar kan ?????


3 komentar:

  1. suami adalah pemimpin..merekalah kena banyak bersabar dan menangangninya permasaalah.

    kalau suami bagus pasti isterinya lebih bagus..kan..

    BalasHapus
  2. setuju Mas, memanjakan ada batasnya ya, mestui dibikin sekat yang tebal deh, hehe

    BalasHapus

 ZAITUN ( Zaman Akhir Ini Untuk Ngaji )   Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat d...