Ranking

Kamis, 12 April 2012

MATI SEBUAH KEPASTIAN

MATI SEBUAH KEPASTIAN

"Aku baru sadar setelah di rumah sakit. Tangan kiriku sudah diamputasi. Suster bilang yang selamat digerbong hanya aku seorang. Aku berteriak tak percaya. Keluargaku? Ibuku dan ayahku sudah dikafani. Sementara mayat - mayat yang lain masih belum dikenali. Namun aku melihat baju yang dikenakan kakakku, wajahnya sudah hancur. Tinggal adikku yang belum tahu dimana dia?"  Itulah sepenggal rintihan dari salah satu korban kecelakaan kereta api yang baru sadar .

Kehilangan orang yang sangat dicintai akan menimbulkan pukulan batin yang begitu berat. Trauma terhadap kejadian itu akan menghantui kehidupannya sepanjang masa. kecelakaan itu merupakan musibah yang teramat tragis.

Banyak hikmah dari kejadian itu bahwa hakekatnya kehidupan itu hanya Allahlah yang punya. Manusia hanya diberi amanah waktu untuk mengisi kehidupan ini. Begitu juga kematian adalah suatu hal yang pasti, namun manusia tidak tahu kapan kematian itu tiba, hanya Allahlah yang tahu.

Tanpa melalui tabrakkanpun, hakekatnya tetap berpisah dengan keluarganya sekalipun dalam batas kewajaran. Namun kejadian tragis itu tentu saja suatu yang luar biasa. Yang paling pokok adalah kesadaran menerima realitas itu. Bagaimanapun kejadian itu sudah kehendak Nya dan kita tidak punya kekuatan untuk mencegahnya.

Yang terpenting justru bersyukur bahwa anda tidak termasuk korban sehingga masih bisa menikmati hidup ini dan dapat melanjutkan cita- cita keluarga. Tak mudah memang, tapi lebih positif jika itu dilakukan. Perjuangan ke depan tidak akan berhasil jika terus menyesali kejadian itu. Justru idealnya sebagai pemicu semangat hidup  baru agar adik yang bersamanya bisa terawat berkat kecekatan usahanya. Itulah hakekat kesabaran dalam menerima suatu musibah.

Sementara anda sendiri hakekatnya akan mati juga, namun tidak tahu kapan dan di mana kematian itu tiba, tidak ada seorangpun yang mampu menghalanginya bahkan dalam Al Quran dijelaskan, sekalipun dilindungi benteng yang kokoh, kematian itu akan datang juga.

Karena itu, Islam mengamanatkan agar sebaik mungkin mengisi kehidupan agar tidak menyesal nantinya.Untuk beribadah tidak usah menunggu tua karena banyak juga yang mati muda. Begitu juga tidak usah mengulur-ulur waktu karena kita tidak tahu akan kehidupan kita berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 ZAITUN ( Zaman Akhir Ini Untuk Ngaji )   Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat d...