Ranking

Minggu, 18 November 2012

“CEREWET” MASIHKAH DIBUTUHKAN?


“CEREWET” MASIHKAH DIBUTUHKAN?

Suatu saat ketika saya bersama keluarga silaturahmi ke rumah ibu yang berada di sebuah desa. Ibu saya berpesan “ Win…..kowe ojo bosen bosen nyrewetin anak-anakmu sebabe nak ora mbok crewetin mengko mundak ora dadi uwong apik” ( Win... kamu jangan bosan-bosan untuk memberi nasihat kepada anak-anakmu sebab tanpa kamu beri nasihat nantinya tidak akan menjadi orang yang baik), begitulah kira - kira pesan ibuku. Dan pesan ini selalu diulang-ulang setiap kali saya bersama keluarga bersilaturahmi kerumah ibu. Ternyata yang dimaksud ibu saya “crewet” itu saya harus tetap memberikan nasehat kepada anak –anakku di setiap waktu.

Anak….betapapun sudah dibiasakan, sudah dikasih contoh bahkan juga sudah mendapat perhatian dari orang tua namun masih ada ada saja yang dilakukannya tidak berkenan dihati orang tua. Apa yang dikerjakannya tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh orang tua. Oleh sebab itulah sebagai orang tua senantiasa harus tetap memberi nasihat pada anak-anaknya agar tetap berjalan dijalan yang benar.

Sebagai contoh yang sering kita jumpai misalkan saja anak-anak kita sering melalaikan kewajiban untuk beribadah sholat tidak mau berpuasa, sebagai orang tua harus banyak banyak ngomong memberikan nasehat pada anak-anak tersebut karena tanpa dicerewetin akhirnya akan terbiasa dengan hal hal yang buruk itu. Dan saya rasa semua orang tua tidak menginginkan hal seperti ini terjadi.

Nah…sob agar nasihat kita bisa diterima baik oleh anak-anak kita alangkah baiknya jika kita memberikan nasihat itu sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw , bagaimana Rasulullah memberikan nasehat?

1.    Menggunakan dialog, artinya beliau melontarkan permasalahan untuk membangkitkan perhatian, merangsang daya pikir seraya memberikan nasihat yang berbekas pada mereka.

2.      Membuka nasehat dengan bersumpah, Demi Allah…….

3.      Mencampur nasehat dengan canda agar menghilangkan kejemuan dan menjadi daya tarik.

4.  Sederhana dalam memberikan nasehat. Beliau tidak bertele tele dalam memberikan nasehat sehingga tidak membosankan.

5.      Kadangkala beliau memberi nasehat dengan sangat berwibawa dan menimbulkan bekas.

6.      Memberikan nasehat dengan perumpamaan - perumpamaan.

7.      Menasehati dengan mmeperagakan tangan agar lebih jelas dan mudah dimengerti.

8.      Memberikan nasehat dengan memperagakan skema atau gambar.

9.      Memberikan nasehat dengan amalan praktis.

1 .  Memberikan nasehat dengan melihat kesempatan.

Begitulah sob,…cara Rasulullah meberikan nasehat, bagaimana dengan anda?

10 komentar:

  1. Oo..cerewet itu maksudnya nasihat. Baru saya tahu. Yang saya paling setuju ialah nasihat yang diiringi dgn praktis. Itu sgt betul. Bagaimana nasihat kita ingin diikuti jika contohnya kita suruh anak solat, tapi kita tidak bersolat. Betul kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul Lyd, memberikan nasehat dengan amalan praktis bisa lebih diterima

      Hapus
    2. setuju banget mbak :)

      Hapus
    3. trims, saya juga setuju mbak

      Hapus
  2. Memberikan nasihat dengan jalan berdiskusi dan juga memberikan contoh praktis memang lebih efektif menurut saya Pak..

    BalasHapus
  3. menasihati anak2 perlu ada caranya kann..
    Akan cuba contohi Rasulullah saw, dalam menasihati anak2.
    terima kasih Win, manfaat sekali infonya ^_^

    BalasHapus
  4. agama itu nasihat. dan kadang kala menasihatipun terutama pada anak kita terkena rasa bosan

    BalasHapus
    Balasan
    1. addinu nasehat, betul sekali bu terkadang rasa bosan itu hadir disaat kita memberi nasehat pada anak-anak

      Hapus

 ZAITUN ( Zaman Akhir Ini Untuk Ngaji )   Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat d...