Ranking

Jumat, 23 November 2012

MASIH TEGANG YA……


MASIH TEGANG YA……

Ketegangan dalam keluarga merupakan satu persoalan yang selalu harus dirahasiakan kepada orang lain, tetapi mereka berusaha keras menyelesaikannya sendiri. Rasulullah telah mengingatkan agar “berusaha menyelesaikan seluruh kebutuhan keluarga dengan menjaga rahasia”.

Memang mungkin persoalan itu begitu gawatnya, sehingga tidak mungkin dapat diselesaiakannya sendiri. Jika minta bantuan orang lain itu pun dengan syarat harus kepada kerabat terdekat dan terbatas. Yang diberitahukannya pun hanyalah hal-hal yang luar saja. Tidak diperbolehkan menunjukkan masalah sebenarnya. Kita menyimak teladan dalam keluarga Rasulullah saw dalam hal ini.

Suatu hari Rasulullah saw datang ke rumah putrinya, Fatimah ra. Di sana beliau tidak menemukan Ali. Ketika bertanya kepada Fatimah, dijawab:

“Ada konflik sedikit antara saya dengan dia. Ia marah kepada saya dan pergi keluar.”
“Anda tahu di mana Ali berada,”Tanya Rasulullah kepada seseorang.
“Ia ada di masjid, tidur, jawab orang itu.

Rasulullah mendatangi Ali yang sedang berbaring di masjid. Surbannya jatuh dari bahu dan mengenai debu. Nabi bersabda: “Bangunlah wahai Abu Turab (ayah si debu).”

Perawi kisah ini Sahl bin Sa’id mengatakan bahwa tiada nama yang disenangi Ali selain nama panggilan yang diberikan Rasulullah ini.

Dengan keterangan diatas kita mengetahui bagaimana seharusnya menceritakan konflik rumah tangga kepada seseorang. Jelas pula sikap yang diambil suami, yaitu dengan meninggalkan istri dan pergi ke tempat yang dapat menenangkan jiwa. Dengan demikian konflik tidak akan membengkak. Kita juga mengetahui bagaimana Rasululah saw yang bijak dengan tidak bertanya sebab konflik itu, meskipun Fatimah ra adalah putri beliau. Beliau tidak mencela Ali, tetapi justru mengajaknya bergurau sehingga dapat mengalihkan perhatian. Terutama dengan hal-hal yang dapat menghilangkan kemarahan seseorang.

Inilah yang harus diikuti dan dicontoh seorang suami dalam menyelesaikan ketegangan rumah tangga. Baik itu dari istri maupun dari suami.

Semoga bermanfaat,

Bagaimana dengan keluarga anda?

12 komentar:

  1. kukira sesuai kebutuhan pak narno. jika suami istri yakin dapat menyelesaikan sendiri ya itu hak dia tidak menceritakan hatta dengan ayahnya sendiri. dan ayahpun tahu diri juga untuk tidak bertanggung jawab atas masalah anaknya. jadi tidak akan menambah masalah baru. fatimah hanya sekedar memberitahu saja pada sang ayah bisa kita ambil hikmahnya agar sang ayah tidak menduga-duga.

    namun jika suami istri tidak yakin bisa menyelesaikan masalah sendiri ya boleh juga menceritakan akar masalah sehingga masalah dapat terselesaikan dengan baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. intinya diselesaikan intern dulu ya bu, makasih..

      Hapus
  2. wah saya blm menikah om jdi gx tw ne om gmn gmn nya,,

    kunjungan perdana ne om,, d tunggu kunjungan balik na om

    BalasHapus
    Balasan
    1. cepetan nikah ya putu biar bisa komen, insya Allah

      Hapus
  3. selalu bikin iri sekaligus kagum cara penyelesaian sahabat Rasul dalam menyelesaikan permasalahannya. indah dan menyejukkan sekali.

    BalasHapus
    Balasan
    1. siapa lagi kalo bukan Beliau dan para sahabatnya yang kita contohi

      Hapus
    2. kita termasuk golongan yang bisakah? selalu menjadi rujukan dalam bersikap, sayangnya saya selalu tidak konsisten.

      Hapus
    3. untuk selalu konsisten memang diperlukan perjuangan yang berat mas, meski belum bisa sepenuhnya akan tetapi tetap berusaha kesana

      Hapus
  4. السلم عليكم ورحمة الله

    Sangat luar biasa akhlak yang ditunjukkan Rasulullah s.a.w. kepada kita. Kadangkali umat Islam kini masalah mereka dipamerkan dalam blog, Fb dan tweeter...

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul tadz sering kita jumpai baik di Fb dan Tweeter yang memamerkan maslah keluarganya

      Hapus
  5. Sayang banget sekarang banyak yang ember. Ada yang curhat, eh esoknya udah sak RT yang tahu. Memang lebih baik bila suatu keluarga berusaha untuk menyelesaikan masalahnya sendiri saja dulu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju kakaakin diselesaikan sendiri dulu biar tidak diketahui orang sekampung

      Hapus

 ZAITUN ( Zaman Akhir Ini Untuk Ngaji )   Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat d...