Ranking

Jumat, 05 Oktober 2012

PLUS MINUS TELEVISI


PLUS MINUS TELEVISI

Televisi memiliki daya tarik yang besar dalam mempengaruhi perilaku anak-anak. Anak-anak dapat memanfaatkan waktu yang lama di depan layar sebab televisi mencakup unsur pendengaran dan penglihatan. Televisi mudah memalingkan perhatian anak sekalipun ia belum mampu membaca karena anak-anak sudah memliki kemampuan melihat peristiwa yang nyata maupun khayalan.

Diantara kelebihan televisi adalah selalu menampilkan tayangan sesuai kebutuhan dan keinginan sehingga anak gemar menonton hingga membuatnya lelah. Tampak sekali bahwa tayangan televise sangat mengandalkan pengindraan yang bisa mempengaruhi sikap dan perbuatan anak.

Pembelajaran yang ditunjukkan melalui tayangan televisi bagi anak anak membuat mereka selalu menghabiskan waktu di depan televisi. Hal ini jelas sangat berbahaya bagi anak-anak. Akhirnya, semua ini dikembalikan kepada masing-masing anak dalam menghadapi berbagai siaran televisi. Kembali diperlukan pengarahan dari orang tua dan pengaturan waktu yang baik. Orang tua hendaknya sungguh-sungguh memberi pengarahan kepada anak-anaknya behwa televis memiliki dampak negatif di samping dampak positif.

Dampak positif dari televisi

Televisi dianggap sebagai sarana yang menarik dalam membentuk  perilaku. Hal itu mudah diwujudkan karena cukup dengan satu layar, anak-anak dapat melihat berbagai peristiwa, baik yang dekat maupun yang jauh, dan menjangkau seluruh waktu, baik lampau ataupun sekarang. Singkatnya, televisi memiliki peranan penting dalam usaha membentuk anak dalam aspek kebudayaan, prinsip, kebiasaan, kecenderungan, dan pemikiran.

Televisi dapat menumbuhkan imajinasi anak. Televisi mampu mentransfer informasi actual dengan cara penayangan gambar yang jelas, seperti aslinya, dan bersuara. Inilah yang mendorong para pakar pendidikan untuk menyajikan program pendidikan lewat layar kaca tersebut.

Televisi juga berperan sebagai hiburan. Televisi peduli terhadap masalah kebudayaan karena materi hiburan tidak lepas dari masalh kebudayaan. Di masa kini, apa yang dimaksud dengan hiburan bagi pemirsa sudah jelas. Tentunya, dengan mengkaji ulang setiap tayangan, apa yang disajikan diharapkan bisa sesuai dengan pandangan dan akhlaq Islam.

Televisi mentransfer kebudayaan sampai kepada anak-anak yang tuli sekalipun. Karena itu,  televisi menyajikan program acara untuk anak-anak dengan berpedoman  pada lisan, gerak gerik, dan isyarat supaya pemirsa yang tunarungu dapat menikmati tayangan tersebut.

Tidak asing lagi bahwa program televisi yang disajikan dalam rangka memperluas wawasan anak selalu mengedepankan pelajaran-pelajaran yang dapat dirasakan oleh anak-anak, seakan akan mereka berada di ruang kelas. Salah satu kelemahan program ini adalah bahwa siswa menjadi pasif. Mereka tidak dapat bertanya kepada pengajar atau mengulang keterangan yang tidak mereka pahami. Sekalipun demikian, program televisi memiliki manfaat dan membawa kemajuan. Yang perlu mendapat perhatian adalah penetapan waktu penayangan dan pemilihan program acara televisi yang tepat agar anak-anak dapat merasakan manfaatnya.

Sedangkan sisi negative televisi

Sebagian tayangan televisi menunjukkan bahwa televisi membawa dampak negatif bagi anak-anak. Pengaruhnya dalam pergaulan masyarakat juga negatif. Siaran televisi bisa memalingkan perhatian belajar dan bermain pada anak-anak. Tayangan sadisme dalam film-film akan membawa pengaruh buruk pada kepribadian anak. Sampai-sampai ada yang mengatakan “ Jika penjara diibaratkan bagi orang dewasa sebagai perguruan tinggi yang mempelajari kejahatan, televisi adalah sekolah menengah untuk mempelajari penyimpangan.”

10 komentar:

  1. Dari saya kecil sampai lulus kuliah, bapak dan ibu saya tidak mau beli televisi. Tapi, belum lama ini punya televisi, itu pun adik saya yang beli sendiri dari uang tabungannya. "Supaya tidak ketinggalan berita," begitu alasannya.

    BalasHapus
  2. Kalau TV skrg bnyk minusnya kayaknya..porsi tontonan [hiburan] yg tdk bisa jd tuntunan semakin banyak. Saya dulu sampai lulus SMA, di rumah gak ada TV..dan skrg pun saya memilih gak miara TV di tempat tingga..so far, I'm fine live without TV

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul sekali mbak ririe, kalao gak selektif malah malah tontonan dijadikan tuntunan

      Hapus
  3. waktu kecil saya suka nonton TV, terutama kalau ada kartoon atau acara musik. Sekarang malas nonton TV, kebanyakan acaranya infotainment serta sinetron ga jelas

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul sekali wong seprti apa yang kita lhat

      Hapus
  4. khusus buat anak banyak minesnya gan kalau menurut saya.
    tayangan film kartun tak menghiraukan waktu dari pagi sampai malam. benar waktu anak banyak tersita, lebih memilih nonton dari pada belajar,,, setidaknya anak saya di rumah...

    BalasHapus
  5. mengatur porsi yang tepat untuk menyetel televisi adalah pilihan yang bijak. terutama anak2 yang harus belajar, tanpa nonton televisi, di jam2 tertentu.

    BalasHapus

 ZAITUN ( Zaman Akhir Ini Untuk Ngaji )   Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat d...