Ranking

Rabu, 31 Oktober 2012

INGATLAH WAHAI ISTRI


INGATLAH WAHAI ISTRI

Postingan kali ini saya ingin berpesan kepada istriku terutama, mudah mudahan membaca tulisan ini dan tidak terkecuali para istri orang lain dan juga bisa jadi buat calon -calon istri.

Ada beberapa hal yang harus diingat dan dijauhi oleh istri. Antara lain janganlah suka memuji wanita lain di hadapan suami. Jangan pula menawarinya untuk berpoligami. Siapa tahu tanpa sesadarnya suami tertarik karena begitu indahnya bayangan yang digambarkan istrinya. Atau yang tadinya tidak terlintas berpoligami akhirnya berfikir untuk berpoligami. Bisa jadi suami akan berusaha berhubungan dengan wanita itu, meskipun itu sebenarnya tidak diperbolehkan. Melihat bahaya yang demikian, Rasulullah SAW bersabda:

“Janganlah seorang istri bersenda gurau dengan wanita lain menyebutkan sifat-sifatnya kepada suaminya, seakan-akan suaminya melihat wanita tersebut dengan jelas.”

Perlakukan istri yang membuat suami menderita sejauh mungkin harus dihindari. Di antaranya menyambut kedatangan suami yang baru pulang dari kerja . Janganlah suami disambut dengan aneka keluhan, meskipun itu masalah rumah tangga. Tunggu suami tenang dan sempat beristirahat. Otak dan pikiran yang tenang dapat mempermudah setiap perso’alan. Jelas suami tidak akan menolak berbagai permasalahan rumah tangga, karena itu memang tanggungjawabnya. Tapi jika sedang lelah, banyak urusan di kantor,atau ditempat kerja yang lain. Tapi begitu tiba di rumah disodori pula dengan berbagai resah. Dan ini akan berakibat kurang baik dalam jiwa suami.

Wanita harus pula menghindarkan keluar dari rumah dengan perhiasan dan pakaian yang paling bagus, sementara di rumah di hadapan suaminya dia tampil apa adanya. Sama  sekali tidak pernah tampil menarik dan cantik di hadapan suaminya. Wanita harus berusaha agar tampil cantik dan menarik di depan suami. Tidak ada bau selain harum semerbak dari tubuhnya. Rasulullah pun mengajarkan bagaimana harus membersihkan dirinya sebagaimana dikisahkan oleh Aisyah RA.

Suatu hari datang seorang wanita Anshar yang datang kepada Rasulullah bertanya tentang cara mandi haid. Rasulullah mengajarinya cara-cara mandi dan membersihkannya dengan kapas yang dibubuhi minyak wangi.

“Bagaimana cara menggunakan kapas itu untuk bersuci?”,tanya wanita itu.

“Bersucilah menggunakan kapas itu,” Jawab Rasulullah SAW.

Sekali lagi wanita itu bertanya kepada Rasul tentang caranya, kemudian   Aisyah menarik tangan wanita itu sambil berkata:

“Letakkan kapas itu di tempat ini dan ini, ikutilah bekas alran darah dengan   kapas ini.”

Keterangan ini jelas menunjukkan agar wanita membersihkan bekas-bekas bau haid dengan minyak wangi, secara tersirat menunjukkan bahwa memberi wewangian di beberapa  tempat, di tubuh wanita akan dapat berpengaruh besar kepada suami. AL-Manawi dalam ”Faidhul Qadir” menyebutkan tentang perkataan seorang ulama:

“Istri yang berhias dengan memakai wewangian di hadapan suaminya termasuk salah satu faktor penumbuh kasih dan cinta suami. Tidak menyebabkan mereka saling benci.

Mata begitu juga hidungya adalah kendali hati. Jika mata melihat baik, maka itu akan samapai ke hati dan timbullah rasa senang atau cinta. Jika mata itu melihat yang tidak menarik maka juga akan samapi ke hati dan timbullah rasa tidak suka dan bosan. Bahkan tak jarang rasa benci akan muncul. Itulah mengapa wanita Arab senantiasa mengingatkan kepada sesamanya agar menghindari sesuatu yang tidak disukai atau bau tidak enak tubuhnya dari suami. Suami harus  selalu melihat dan memandang yang menyenangkan hatinya.”

Berangkat dari penjelasan di atas ada sebagian ulama yang menasihatkan wanita agar mempunyai bermacam-macam minyak wangi. Jangan hanya satu macam saja. Juga dinasihatkan agar memiliki wewangian yang disenangi suami. Ini berlaku juga bagi suami.

Istri tidak boleh bersifat dingin, acuh tak acuh, ketika suami sedang dirasa rindu dan ingin bermesraan. Tindakan demikian akan menyebabkan putusnya benih-benih cinta dan kasih di antara mereka. Islam amat ingin mengharmoniskan kehidupan rumah tangga. Untuk itulah Rasulullah meminta agar wanita aktif dan dinamis. Penuh kreatifitas. Imam Muslim meriwayatkan sabda Rasul:

“Mengapa bukan seorang jariah yang bisa kau ajak bersenda gurau dan mengajakmu juga. Kamu dapat menggelitiknya dan ia menggelitikmu. Ajaklah dia bercanda, maka ia pun akan mengajakmu bercanda.”

Suami tidak boleh melakukan hubungan seksual dengan istrinya secara langsung saja, to the point. Sebaiknya dilakukan pemanasan dengan cumbu rayu dan sebangainya. Allah telah memberi nasihat dengan:

“kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu.”(Al-Baqarah: 223).

Sedangkan Rasulullah SAW bersabda:

“Tak seorangpun di antara kalian yang debenarkan berkumpul dengan isterinya dengan cara yang dilakukan unta – himar - tetapi hendaklah suaminya mencumbu rayu dan menggelitiknya dahulu.

Nah, sob itu sedikit pesan buat para istri, bagaimana dengan anda? 




11 komentar:

  1. wow ... postingannya bagus sekali, andai byk istri membaca tulisan di atas :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. mudah-mudahan saja banyak yang baca ini mbak ely

      Hapus
  2. DICATET! *dengan hurup besar semua :D
    Trims infonya ya. Semoga kelak bisa jadi istri yang baik dan nggak BAU :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan sampai hilang catatannya kakaakin, besuk buat ujian lho

      Hapus
  3. menggelitiknya. apa ya ini Mas? luas pasti pengertiannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya mas saking luasnya ndak muat kalo ditulis disini

      Hapus
  4. maturnuwun Pak Narno sharingnya... Semoga banyak yang bisa ngambil pelajaran dari sini Pak.. :)

    BalasHapus
  5. sangat bermanfaat sekali, semoga aku bisa mengambil hikmahnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trims mbak Lis semoga bisa mengambil hikmahnya

      Hapus
  6. makasih mas rizki, semoga saja tetap konsisten untuk ngisi blog saya ini, insya allah saya akan mampir

    BalasHapus

 ZAITUN ( Zaman Akhir Ini Untuk Ngaji )   Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat d...