PENDIDIKAN ORANG DEWASA

PENDIDIKAN ORANG DEWASA

Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang aktif dan kreatif yang memerlukan kesempatan untuk mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapinya. Orang dewasa belajar lebih banyak apabila mereka menemukan jawaban dan pemecahan masalah, dalam mengembangkan gagasan-gagasan serta pertimbangan teori-teori.

Dalam proses belajar orang dewasa mempunyai sikap yang berbeda dengan anak-anak, sikap itu  adalah :

Yang pertama, belajar bagi orang dewasa adalah suatu pengalaman yang diinginkan. Maka orang dewasa tidak diajar, akan tetapi dimotivasi untuk mencarai pengetahuan yang mutakhir, ketrampilan baru, sikap yang lain.

Yang kedua, orang dewasa belajar kalau diketemukannya arti pribadi bagi dirinya dan melihat sesuatu mempunyai hubungan dengan kebutuhannya.

Yang ketiga, belajar bagi orang dewasa kadang-kadang merupakan proses yang menyakitkan. Sebab belajar adalah perubahan perilaku, sedang perubahan sering kali berarti meninggalkan kebiasaan, norma dan cara berfikir lama yang sudah lama melekat.

Yang keempat, belajar bagi orang dewasa adalah hasil dari mengalami sesuatu. Sedikit sekali hasil diperoleh apabila orang tua diceramahi, dikhotbahi, digurui untuk melakukan hal tertentu atau bersikap secara tertentu. Ia harus mengalaminya untuk dapat dan mau terus melakukannya. Orang tak bisa diruruh bertanggung jawab tanpa diberikan tanggung jawab untuk dialaminya.

Yang kelima, bagi orang dewasa proses belajar adalah khas dan bersifat individual. Setiap orang punya cara dan kecepatan sendiri untuk belajar dan memecahkan masalah. Dengan kesempatan mengamati cara-cara yang dipakai orang lain, ia dapat memperbaiki dan menyempurnakan caranya sendiri agar menjadi efektif.

Yang keenam, sumber terkaya untuk belajar terdapat di dalam diri orang dewasa itu sendiri. Setumpukan pengalaman masa lampau telah tersimpan di dalam dirinya, perlu digali ditata kembali dengan cara yang lebih berarti.

Yang ketujuh, belajar adalah proses evolusi. Kemampuan orang dewasa untuk mengerti, menerima, mempercayai, menilai, mendukung, memerlukan suatu proses yang berkembang secara perlahan. Tidak dapat dipaksakan sekaligus. Perubahan perilaku tidak dapat terjadi dalam seketika, melainkan terjadi perlahan lahan melalui percobaan-percobaan.