Ranking

Jumat, 19 April 2013

MASIHKAH AKU MERAGUKAN CINTANYA ?

MASIHKAH AKU MERAGUKAN CINTANYA ?

Usia pernikahanku belum begitu lama, boleh dikata pernikahannku dengan mas merupakan pernikahan yang diluar kebiasaan karena tanpa diawali dengan pacaran. Perkenalanku dengan mas begitu cepat kira kira satu bulan. Nah dalam rentangan waktu itu proses ta'aruf samapi pada tingkat ke pelaminan. Rasa hati keingin tahuan pada suamiku tercinta akhirnya terusik, dikala suamiku sedang bekerja, diam-diam dirumah akau menuliskan sebuah tuslisan diatas kertas yang bertulis kan Mas dapat salam dari si........ ( begitulah isi tulsan itu ). Selang beberapa waktu suamiku pulang, setelah istirahat sebantar baru lah aku sampaikan tulisan itu pada suamiku. Sejenak setelah membaca suamiku berubah wajahnya, sembari bertanya siapa si....ini dik, tanya suamiku padaku aku jawab lha siapa ? mendengar jwabanku itu ternyata samiku kelihatan tambah marah, aku jadi kepikiran ternyata gara-gara aku ingin bercanda namun suamiku belum siap. Dalam hatiku aku benrjanji tidak akan lagi menyakiti hati suamiku dengan kelakuan semacam ini.

Sepuluh tahun sudah usia pernikahanku, kami dianugerahi empat orang anak. Waktu begitu berjalan mulus tanpa ada rintangan yang berarti dlam kurun waktu itu. Namun rasa ingin mengetahui sejauh mana cinta suamiku pada itu hadir lagi. Tepatnya sewaktu ada tugas dari pekerjaanku, aku harus meninggalkan suamiku dan keempat anak-anakku dalam waktu yang cukup lama ( tiga minggu ) . Kutinggalkan suami besarta anak-anakku selama itu. Bisa kubayangkan betapa berat jika seorang suami ditinggalkan istrinya, terlebih juga harus mengurus anak-anak yang masih balita. Dalam hati aku selalu berdoa semoga suamiku bisa menyelesaiakan semua amanah itu. Meski kami berjauhan namun setiap selesai acara aku senantiasa menanyakan keadaan keluargaku, begitu juga sebaliknya suami selalu menghubungiku lewat hp. Dan ini berlangsung selama aku dalam acara itu. Timbul rasa ingin mengetes seberapa jauh cinta suamiku padaku akhirnya akupun memutuskan untuk membuat kejutan lagi, kali ini aku bilang sama suamiku kalao saat ini banyak laki-laki yang tertarik padaku. Beberapa kali kalimat itu saya sampaikan pada suamiku. Namun suamiku bilang bahwa jika ada yang tertarik pada istriku, itu tentu karena ide- ide ketika rapat sanagt bagus sehingga banyak yang tertarik akan pendapat itu. begitulah jawaban dari suamiku. Akan tetapi aku masih belum puas hingga pada akhir kegiatan aku pernah telpon suamiku kalau aku gak akan pulang. Waktu itu memang gak ada masalah sama sekali dengan apa yang kukatakan. Tetapi setelah itu aku merasa bersalah dengan apa yang barusan aku katakan, betapa kangenya seorang suami yang sudah lama ditinggalkan kok kemudian tiba waktunya gak mau pulang, andai saja aku jadi suamiku apa yang bisa kurasakan............

Oh ternyata, masalah itu segera terselesaiakan suamiku memaafkan tentang apa yang aku lakukan. Dan mulai saat itu juga aku ndak akan lagi mengulanginya. aku kasihan pada suamiku yang tetap masih mencintaiku. Aku merasa bersalah telah meragukan cintanya. Lagi-lagi yang namanya manusia, dan punya hati ( Qolb ) yang artinya bolak-balik maka hal itupun terjadi lagi. Disaat aku tanyakan kepada suamiku, masihkah kamu ingat nama ini ....... . memang kenapa ? ada apa dengan nam ini ? oh...ndak apa apa, mungkin saja mas masih ingat akan nama itu.., ya kalo ditanya ingat , aku masih ingat. tapi apa masksud adik tanya seperti itu?. perbincanganku akhirnya tidak sampai lama, karena ternyata suamiku  tidak berkenan ketika aku sebut nama itu, aku merasa bersalah lagi dan aku juga berjanji tidak lagi menyakitu hati suamiku.

Hemmm....memang tidak mudah untuk mengelola perasaan. Suatu ketika bisa kita kelola namun suatu saat itu timbul lagi. Nah kejadian serupa inipun akhirnya muncul lagi. Aku tanyakan lagi pada suamiku. Mas....aku pengin tanya ? Tanya apa dik../? tapi mas gak marah kan? memang apa yang mau ditanyakan? eee...mas dulu nikah sama aku karena dipaksa ya ? ( wajah suamiku marah, tapi bisa disembunyikan ). Dik,....aku nikah dengan adik bukan paksaan, akan tetapi sebuah pilhan yang terbaik. Kenapa,..sampai saat ini dari pernikahan kita sudah dikaruniai empat orang anak dan aku merasa sangat bahagia degan mu, masihkah kau meragukan cintaku ???????

2 komentar:

  1. cinta itu tak harus di ungkapkan.
    berthun2 menikah, puya anak empt itu sudh cukup sbg bukti kalo pasangan mencintainya.
    #menurutku

    BalasHapus

 ZAITUN ( Zaman Akhir Ini Untuk Ngaji )   Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat d...