Ranking

Rabu, 02 Mei 2012

ANTARA NIKMAT DAN SENGSARA


ANTARA NIKMAT DAN SENGSARA

Dua hal  yang senantiasa melekat dalam diri kita yaitu nikmat ataupun juga sengsara. Nikmat yang menjadikan kita akan bahagia, tenang, tentram dan sejahtera sedangkan sengsara yang bisa menjadikan kita berbagai kesusahan, kesulitan dan ketidaknyamanan. Banyak orang yang merasakan sedikit nikmat tapi pada ujungnya menjadi sengsara akan tetapi ada juga yang awalnya sengsara namun pada akhirnya mendapat kenikmatan yang berlimpah.

Subuah berita yang besar pernah terjadi pada masa presiden Francois Mitterand. Pada masa itu telah terjadi peristiwa besar karena salah satu pejabatnya melakukan bunuh diri. Kenapa sang pejabat tadi bunuh diri? . nah…ternyata setelah ditelusuri masalahnya adalah karena sang pejabat tadi  diserang dari salah satu media masa yang memberikan kritikan pedas, makian dan kata –kata yang melukai perasaan. Sayangnya pejabat yang semestinya mendapat belas kasihan itu ternyata tidak mempunyai IT (iman dan Taqwa) yang menjadi pegangan dalam menghadapi masalah itu. Dan juga tidak mempunyai teman untuk curhat. Akhirnya, sang pejabat tadi megakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Sesungguhnya lelaki yang malang dan berani melakukan bunuh diri ini, pada hakikatnya belum mendapat hidayah Rabbaniyyah yang menegaskan dalam firmannya :”Janganlah kamu bersempit dada sebab ulah maker mereka.”

Dia memang seorang lelaki yang telah kehilangan kunci hidayah dan telah menyimpang dari jalan yang lurus dan benar. Sebagaimana apa yang juga difirmankan oleh Allah :” Barang siapa yang disesatkan oleh Allah maka tidak ada yang bisa memberikan petunjuk kepadanya.”

Para cendikiawan masa kini ketika memberikan pesan kepada orang yang mengalami kesusahan   (kesengsaraan) mereka menganjurkan untuk duduk-duduk di tepi sungai , mendengarkan musik, bermain karambol atau yang lainya.

Sebaliknya, pesan-pesan yang dikemukakan oleh para ulama Islam dan ahli ibadah ialah bahwa cara untuk menanggulangi kesusahan dan kesedihan adalah duduk diantara adzan dan iqomah didalam masjid (yang diumpamakan oleh Rasulullah SAW sebagai salah satu dari taman-taman surga), membasahi bibir karena banyak menyebut nama Allah, berserah diri kepada Nya, puas dengan rezeki yang diberikan oleh Allah dan tawakkal kepada Nya. Wallahu a'lam bishowab

2 komentar:

  1. Aku pernah mendengar salah seorang penceramah mengatakan bahwa kunci kedamaian adalah di rasa Ridho, bila kita telah ridho kepada Allah, Islam dan Rasulullah maka seberat apapun musibah yang menerpa, kita akan tetap tegar karena pada hakikatnya semua cobaan itu mengandung hikmah yang sejatinya mendekatkan diri kita kepada Illahi Rabbi :)

    BalasHapus
  2. rodhitu billah rabba wabil islami diina wabi muhammad nabi wa rasula

    BalasHapus

 ZAITUN ( Zaman Akhir Ini Untuk Ngaji )   Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat d...