Ranking

Senin, 14 Mei 2012

RELA ( AR RIDHO )


RELA ( AR RIDHO )

Tanda  yang  ketiga ketika orang jatuh cinta adalah RELA. Jika kamu mencintai seseorang pasti kamu memiliki perasaan rela ini. Misalnya saja kamu dimintai untuk pakai pakaian yang sebenarnya kamu gak suka, tetapi demi cintamu sama si dia,  kamu akhirnya memakainya juga kan?

Ketika kamu jatuh cinta kamu mungkin rela melakukan apa saja yang dimintai oleh kekasih kamu itu kan? Bahkan rela menderita demi dia? Bahkan juga sampai matipun juga rela

Persis! Seperti itulah juga rasa yang dirasakan oleh mereka yang mencintai Allah dan Rasul Nya. Mereka rela atas segala ketentua  dan takdirnya, tanpa sedikitpun menggugat pada Sang Pencipta.

Ada kisah tentang keridhoan seorang hamba pada ketentuan dan takdir Nya yang sangat  spektakuler :

Dari Atha bin Abi Rabbah, Ibnu Abbas berkata:”Maukah kutunjukkan kepadamu seorang wanita ahli surga? Jawabku : baiklah. Lalu katanya : Itu dia wanita yang hitam, ia pernah menghadap Nabi SAW, kata wanita itu:”Ya Rasul, aku menderita penyakit ayan sampai auratku terbuka, sudilah kiranya engkau berdoa kepada Allah demi kesembuhan penyakit itu. Jawabnya: “Kalau engkau sabar , surga bagimu, dan kalau kau mendesak dengan doaku, tiada keberatan bagiku,” Jawabnya : “Aku memilih sabar”.  Katanya . Lalu ia meneruskan katanya, Sungguh terbuka auratku, oleh sebab itu doakan supaya auratku tidak terbuka.” Kemudian beliau mendoakan sehingga tidak lagiterbuka auratnya.” ( HR. Bukhari Muslim).

Ketika seseorang ridho dengan ketentuan Allah dan  yakin akan pahala atas keridhoannya, segalanya menjadi ringan, segalanya menjadi mudah, dan segalanya menjadi indah.

Tetapi memang ridho terhadap sesuatu yang menyenangkan itu lebih mudah daripada ridho terhadap sesuatu yang menyiksa. Boleh jadi kita ridho kepada kekasih kita karena dorongan hawa nafsu yang memang menyenangkan meski sesaat. Mungkin kamu perlu mendengar cerita beberapa teman kamu yang salah menempatkan keridhoannya, pastilah mereka berdalih seperti ini:

“Habis gimana lagi dong, aku cinta berat sama dia, makanya aku RELA memberikan semuanya untuk dia, termasuk kehormatanku.”

Cinta kan mesti berkorabn, maka aku RELA dia melakukan apa saja, yang penting cinta kami nggak terpisahkan...”

“Kamu sih, belum pernah merasakan cinta, kalau kamu benar-benar jatuh cinta, kamu sebenarnya RELA padanya....

Nah,

Ternyata rela identik banget dengan bukti cinta. Tetapi cinta sama siapa dulu...!. kalau kamu cinta sama cowok atau cewek kamu kemudian kamu rela melepaskan hal yang paling berharga dalam diri kamu  (keperawanan atau keperjakaan) boleh jadi sebenarnya kamu tuh nggak cinta sama cowok atau cewek kamu, kamu cuma cinta sama hawa nafsu kamu sendiri!

Lho kok gitu? Ya iyalah, mestinya kalau cinta pasti tidak akan melakukan hal-hal yang menyakitkan bukan? Nah, jika hubungan seksual sebelum pernikahan sudah terjadi, pasti setelah itu akan terjadi rentetan peristiwa yang menyakitkan! Apa itu? Pertama, yang jelas kamu akan dikejar rasa berdosa, lalu kamu bisa kecanduan seks, bisa jadi hamil (resiko terbesar yang harus ditanggung pihak perempuan) dan kamu mungkin harus menikah disaat sebenarnya kamu belum siap secara mental.

Ada kisah yang diceritakan oleh seorang cewek, yang akhirnya hamil  akibat pergaulan kelewat batas dengan cowoknya. “ Kata cowoknya, kalau Cuma sesekali tidak bisa hamil....tapi ternyata bisa! Karena haidhku tidak teratur, aku tidak tahu kalau aku hamil, karena badanku besar aku juga tidak tahu kalau perutku membesar. Ketika tahu, sudah lima bulan, ketika aku panik dan bilang ke cowokku, dia bilang,” Buang saja”, aku sedih banget....” (Cosmo Girl, Januari 2003).

Lain soal jika kamu cinta pada Allah dan Rasul Nya, lalu buktinya adalah rela untuk menjalankan perintah dan menjahui larangannya. Ini bakalan terbebas seratus persen dari hawa nafsu.

Inilah kisah seorang ibu yang sangat mencintai Allah dan Rasul Nya melebihi cintanya kepada suami dan anak-anaknya, dialah Al Khansa’ binti  Amir. Ketika perang Al Qodisiyah akan dimulai, terjadilah pertengkaran sengit di dalam rumah Al Khansa, diantara empat putranya saling berebut kesempatan tentang siapakah yang akan ikut berperang melawan tentara Persia, dan siapakah yang harus tinggal di rumah bersama ibunda mereka. Keempatnya saling tunjuk agar tinggal dirumah. Rupanya perdebatan ini didengar oleh ibunda mereka , maka Al Khansa mengumpulkan keempat anaknya dan berkata :” Wahai anakku, sesungguhnya kalian memeluk agama ini tanpa paksaan. Kalian telah berhijrah atas kehendak kalian sendiri. Demi Allah, yang tiada tuhan selain Dia, sesungguhnya kalian putra putra dari seorang laki-laki dan seorang perempuan yang sama. Tidak pantas bagiku untuk mengkhianati bapakmu atau membuat malu pamanmu, atau mencoreng arang di kening keluargamu. Jika kalian telah melihat perang, singsingkanlah lengan bajumu dan berangkatlah, majulah paling depan niscaya kalian akan mendapatkan pahala di akhirat, negeri kebahagiaan. Wahai  anakku, sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad itu Rasul Allah. Inilah kebenaran sejati, maka untuk itu berperanglah dan demi itu juga bertempurlah sampai mati. Wahai anakku, carilah maut maka niscaya dianugerahi hidup.”

Akhirnya keempatnya keluar menuju medan perang, berjuang habis-habisan melawan musuh sehingga banyak musuh terbunuh ditangan mereka. Akhirnya mereka pun dikaruniai syahid.

Dan apa yang dikatakan ibu mulia itu ketika mendengar berita kesyahidan putra-putranya? Ia berkata ,“ Segala puji bagi Allah yang telah memuliakanku dengan syahidnya anak-anakku. Semoga Allah segera memanggilku dan berkenan mempertemukanku dengan putra-putraku dalam naungan Rahmat  Nya yang kokoh dan syurga yang luas.”

Beda banget episode cinta diatas, yang awal cinta dan kerelaan yang dilandasi syahwat, melahirkan kepedihan, kegundahan, dan rusaknya nama baik. Sedangkan yang akhir cinta dan rela dilandasi keimanan yang melahirkan kebahagiaan, kekokohan, kegagahan dan harumnya nama baik di dunia dan akhirat.

5 komentar:

  1. wahhh manteb banget nih ceritanya :)

    cinta memang butuh pengorbanan sobat :), harus semangat dong :D

    BalasHapus
  2. Cinta nafsu tampak lebih indah, tapi akhirnya akan membawa luka dan penyesalan. Cintailah Tuhanmu di atas segala -galanya.

    BalasHapus
  3. sangat menarik kisah cowok cewek yang mengadakan ml pranikah. Dan ironisnya ketika mereka sudah nikah meski istri sudah menjadi istri yang solihal sang suami selalu curiga. padahal ia dulu yang meminta. Sungguh tidak adil. kisah ini aku lihat dan aku dengar sendiri

    ya begitulah cinta sahwati. Salalu menyakitkan. Ia yang menuduh kadang ia yang memulai sendiri. Menunjuk satu jari , tiga jari kediri sendri. Cinta sahwati datang sangat halus yang dataang dari apa yang dituduhkan dari di

    BalasHapus
  4. hal ini yang belakang sedang saya gaungkan pada diri sendiri, Ridha kepadaNya, tidak semudah yang diucapkan karena setiap saat setan membisiki agar kita mengeluh dan mempertanyakan keadaan yang menurut kita tidak menyenangkan, tapi kalau dilatih pasti bisa :)

    oh iya konon Ridha ada 3, Ridha kepada Allah, kepada Islam dan kepada Rasulullah ^^

    BalasHapus

 ZAITUN ( Zaman Akhir Ini Untuk Ngaji )   Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat d...