Ranking

Minggu, 13 Mei 2012

KAGUM (AL I’JAAB)


KAGUM (AL I’JAAB)

Tanda yang kedua yang dirasakan orang yang lagi jatuh cinta adalah kagum, entah itu cinta kepada idolanya, tamannya, ortunya ataupun pada yang lainnya.

Nah, kira kira apa ya yang kamu rasakan ketika menikmati keindahan ciptaan Allah? Sungai yang gemericik, gunung yang menghijau, bunga-bunga yang mekar terhampar, mewangi atau ketika kamu memperhatikan dirimu sendiri yang cantik rupawan atau tampan menawan?. Atau cobalah saat malam hari kamu pergi sebentar keluar menatap langit yang bertaburan bintang gemintang, atau bulan yang bulat penuh saat purnama, pasti kamu akan mengatakan indah banget kan?. Nah ciptaan Nya saja demikian indahnya, detil, rumit dan cantik, bagaimana dengan Sang Penciptanya? Pastilah lebih indah, agung dan mempesona.

Ada sebuah kisah yang lumayan lucu di zaman Rasulullah saw, kisah ini menbuktikan bahwa kekaguman terhadap segala yang indah seperti kecantikan wanitapun bisa melanda para sahabat, gejala wajar ini jika berlebihan bisa merusak ibadah seseorang. Begini kisahnya.....

“Adalah suatu ketika seorang wanita shalat di belakang Rasulullah saw. Dia seorang wanita yang sangat cantik, secantik cantiknya wanita. (Ibnu Abbas sampai berkata : Tidak! Demi Allah aku belum pernah melihat wanita secantik dia). Sebagian  dari jamaah shalat  ada yang memilih maju ke shaff depan datang lebih awal agar jangan sampai melihatnya.

Tetapi ada juga sebagian lainnya yang melambatkan kehadirannya agar mendapatkan shaff terakhir sehingga ketika ruku’ mereka bisa melihatnya melalui celah ketiak mereka dengan cara meregangkan kedua tangannya. Maka Allah berfirman “ Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang  yang  terdahulu diantara kalian. Dan sungguh Kami mengetahui pula orang-orang yang mengakhirkan diri ( Al Hijr : 24). (HR. Ashshabus Sunan dan lainnya, seperti Al Hakim yang menshahihkannya, dan Adz Dzahabi yang menyepakatinya).

Ternyata, kekaguman pada kecantikan dan keelokan wanita adalah sebuah kewajaran, tetapi jika berlebihan akan merusak ibadah kita kepada Allah, sehingga Allah pun menegurnya.

Begitulah hakikat tanda-tanda cinta, pasti ada perasaan  kekaguman. Itulah sebabnya orang orang yang amat sangat cintanya kepada Allah, mereka bisa merasakan kekaguman itu hingga menggetarkan hati mereka dan menambah keimanan mereka kepada Allah.

Seperti apa yang diungkapkan seorang Robiah Al Adawiyah ketika bermunajat:

Alangkah manisnya Engkau, sedangkan hidup itu pahit.
Alangkah senangnya kalau Engkau rRidha, meski semua manusia membenci
Alangkah semaraknya hubunganku dengan Mu, sedang hubunganku dengan alam semesta runtuh
Jika benar Engkau adalah cinta, maka segala sesuatu adalah hina,
Dan segala yang ada di atas debu
Adalah debu”

2 komentar:

 ZAITUN ( Zaman Akhir Ini Untuk Ngaji )   Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat d...