Ranking

Rabu, 09 Mei 2012

CINTA SYAHWATI BIKIN TULALIT....


CINTA SYAHWATI BIKIN TULALIT....

Apa ya  buktinya bahwa ketika kita tidak bisa mengelola dengan baik perasaan cinta kita kepada hal-hal duniawi seperti cinta pada lawan jenis, cintaa pada harta maka justru akan menjerumuskan kita?. Apa juga buktinya bahwa semua yang disebutkan Allah dalam surat Ali Imran ayat 14 itu sebenarnya ada yang lebih baik lagi yaitu CINTA KEPADA ALLAH, yang akan membuahkan surga?

Nah,.. ternyata ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Andreas Bartels (Psikolog Swiss), secara mengagetkan ia melontarkan pernyataannya bahwa :” CINTA MENYEBABKAN KECERDASAN OTAK MENURUN”.

Masak cih....gara-gara cinta kita bisa jadi tulalit ? Bagaimana ceritanya?

Begini ceritanya, Psikolog itu mengatakan bahwa proses jatuh cinta, atau perasaan cinta ditengarai menyebebkan otak tidak bisa melakukan konsentrasi dan tugasnya secara optimal seperyti biasanya. Dalam penelitiannya, Bartels meminta sukarelawan melihat foto porang yang dicintainya sambil otaknya dipindai. Pemindaian dilakukan untuk mengetahui jumalh darah yang dipompa ke kepala, yang dapat menerangkan bagaimana kinerja otak pada saat itu.

Ternyata, jumalh sirkulasi darah ke otak berkurang banyak. Bagi otak hal ini hanya berarti satu hal : aktivitas sel sel menurun dan kecerdasan pun menurun. Hal yang sama,kata Bartels, terjadi ketika orang menggunakan obat terlarang. Intinya cinta itu sama dengan candu.

Dia juga mengatakan bahwa persamaannya hanya dalam hal itu antara mencandu cinta dan mencandu obat terlarang. Berbeda mencandu obat yang lebih banyak efek negatifnya, ada efek samping positif dari jatuh cinta. “Efek samping cinta adalah terjauhkan dari depresi dan perasaan tertekan,”. Tentunya sepanjang  proses mencintainya juga positif, artinya mendapat tanggapan yang sepadan dari yang dicintainya. Ibarat orang  jawa keplok nganggo tangan loro (tepuk tangan dengan dua tangan).

Cinta, kata Bartels, memang erat hubungannya dengan otak. Baginya, calon doktor psikolog yang kelihatannya sangat terpikat meneliti sistem faal cinta, temuannya kali ini bukan yang pertama. Sebelumnya ia juga menemukan, otak  -tidak hanya mata- nampak berbinar-binar saat pemiliknya jatuh cinta. Juga menggunakan pemindai magnetik, MRI, dia menemukan fakta itu setelah memeriksa 11 wanita dan 6 pria. Melakukan di university College London, subyek uji kali ini diperoleh setelah memasang poster dan iklan penawaran disekitar kampus.

Para  peserta tertarik menjadi obyek penelitian tersebut, konon membanjiri meja pendaftaran. Setelah melalui proses seleksi, akhirnya mereka berhasil memilih 11 wanita dan 6 pria. Semua subyek itu, menurut hasil tes, kebohongan menggunakan detektor, ketika mengikuti penelitian benar-benar sedang jatuh cinta.

Sesudah itu, subyek uji mendapatkan dua kali pemindaian pada otak. Pemindaian yang pertama dilakukan sewaktu subyek melihat foto pasangan yang mereka akui sebagai “cinta sejati” mereka. Pemindaian kedua diambil ketika para subyek uji melihat foto seorang teman yang jenis kelaminnya sama dengan orang yang mencintai. Bartels mengatakan, ketika melihat foto-foto pasangan mereka, dua area terpisah di otak sangat aktif. Sementara ketika mereka melihat foto temannya, otak mereka biasa saja.

Area aktif itu berada di insula, sebuah bagian di otak yang diasisiasikan dengan perasaan mendalam. Area aktif lainnya pada bagian anterior cinguli yang diasosiasikan dengan euforia kegembiraan yang berlebihan. Lebih jauh Bartels mengatakan, percobaan ini tak memperlihatkan adanya perbedaan bermakna antara reaksi wanita dan lelaki dalam hal jatuh cinta,”walaupun ini masih hipotesa dan diperlukan lebih banyak tes untuk menguji kebenaran hal ini”, katanya.
Jadi, siapa yang masih ngotot dengan pendapat  bahwa punya seseorang yang dicintai menimbulkan semangat dan motivasi? Ternyata malah kebalikannya tuh..,perasaan cinta ( apalagi tanpa diikat dengan ikatan sah) justru meluluhlantakkan konsentrsasi dan menurunkan kecerdasan. Apalagi kalau pas mau ujian pacar kamu lagi ngambek atau mutusin kamu yah!

Bisa-bisa gantung diri di....pohon bayam ( he he he....)

Masih ada satu hal menarik dari penelitian ini. Ternyata, kata Bartels, bagian otak mereka yang berbinar itu juga berhubunganan dengan keinginan seksual, cinta dan nafsu! . Bartels mengatakan, banyak yang yakin jika cinta dan nafsu berbeda. Tapi, ujarnya, sebelumnya tak ada pembeda fisiologis yang ditemukan ilmuwan. Dan katanya lagi, temuan ini merupakan metode untuk membedakan cinta dan nafsu. “Nyala otak itulah yang menunjukan adanya keinginan seks.”

Nah, jelas banget kan? Cinta pada lawan jenis lebih identik pada naluri untuk berkembang biak alias nafsu seksual, ini merupakan anugerah Allah yang akan diridholi Nya jika ditempuh dengan syariat Allah yaitu NIKAH.

Jadi, cinta syahwati ini kemudian dilepas tanpa kendali dalam hubungan-hubungan yang tidak sesuai syariat, seperti pacaran misalnya, maka secara logis bisa diterima jika kemudian justru hubungan-hubungan tersebut lebih banyak menimbulkan kerugian, salah satunya menimbulkan penurunan kecerdasan itu, sebab dalam hubungan diluar pernikahan, rasa cinta itu tidak dilandasi dengan KOMITMEN. Kalau orang menikah, maka perasaan-perasaan destruktif (merusak) umumnya bisa diredam dengan ketenangan secara psikologis karena ada tanggungjawab satu sama lain, lha kalau diluar pernikahan? Emangnya kalau kita ditinggalin sama pacar kita, kita bisa melapor ke polisi atau menuntut ke pengadilan? Gak bisa kan? Inilah yang kemudian memacu depresi.

Dalam hadits disebutkan bahwa cinta syahwati akan membuat kita menjadi buta dan tuli, artinya, karena hawa nafsu itulah kita kemudian tidak bisa lagi mendenagr kebenaran.

Hubbaka syai’a yu’mi wa yushim. Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli.   
 ( HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Cinta syahwati jika tidak dikelola dengan baik maka akan menguasai hidup kita, misalnya kita cinta mati sama pacar kita atau yang dibolehkan syariat dech cinta mati sama suami atau istri kita, boleh jadi ketika mereka ini memerintahkan untuk mengingkari Allah kita pun akan mengikutinya! Inilah yang menyebabkan cinta syahwati harus dikelola sesuai dengan syariat Allah.

6 komentar:

  1. kalau begitu cinta ibarat, madu di tangan kananmu racun di tangan kirimu. dan aku harus tahu mana yang akan kupilih dan kuberikan kepadamu.

    BalasHapus
  2. eh... koq malah nyanyi bu, seperti lagunya bill brod

    BalasHapus
  3. kalao jatuh cinta malah ide datang banyak sekali
    aku bisa ciptakan banyak puisi
    yang manis2 dalam arti

    berarti semangat semakin tinggi

    hehehe :)

    BalasHapus
  4. cinta mang kadang bikin lupa diri, kalau lagi marahan bawaannya ga konsen kerja, maunya pulang aja gitu terus tidur atau nangis hehe.. tapi ada juga loh cinta yang mengarah ke positif, misal gara2 jatuh cinta orang tersebut jadi rajin kerja dan ngumpulin uang untuk nikah sama pujaan hatinya, menurutku cinta sih boleh tapi jangan cinta2 amat, maunya sih cinta yang nomer 1 itu ke Allah SWT baru deh berikutnya ke ortu atau pasangan yang udah resmi, cuma masalahnya syaitan itu bisaan banget menyabotase cinta yang ujung2nya jadi maksiat *terlalu melebar ga sih? ah biarin deh :P

    BalasHapus
  5. @anisayu, kalo jatuh cinta bisa mendatangkan ide berarti bukan cinta syahwati akan tetapi cinta imaani mbak...

    BalasHapus
  6. @NF,maka berhati hatilah sama syaithan yang senang nyabotase cinta...

    BalasHapus

 ZAITUN ( Zaman Akhir Ini Untuk Ngaji )   Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat d...