Ranking

Kamis, 10 Mei 2012

CINTA IMAANI...


CINTA IMAANI...

Cinta imaani berbeda dengan cinta syahwati. Cinta syahwati lebih banyak unsur fisik dan juga unsur naluri untuk bertahan hidup dan berkembang biak, sedangkan cinta imaani  lahir dari ketulusan iman kepada Allah swt, bukan sekedar memenuhi naluri fisik belaka.

Lantas, apakah cinta kepada yang lain selain Allah bisa bersifat imaani? Bisa banget! Sebagaimana juga cinta kepada yang lain selain Allah bisa juga bersifat syahwati belaka!

Begini nih, kamu dikaruniai pasangan yang kemudian menjadi istri atau suami kamu, karena pernikahan adalah syariat Allah dan merupakan ibadah, ketika kamu melakukannya kamu dapat pahala kan? Nah, dalam perjalanan kehidupan suami istri yang kamu tempuh, ternyata kamu tuh sayaaaang banget sama pasangan kamu , pokoknya everything I do, I do it for you, deh! Nah, suatu saat pasangan yang  kamu cintai itu memintamu untuk melakukan hal yang dimurkai Allah ( Mencuri, berbohong, tidak sholat atau hal hal kufur lainnya), nah pada saat inilah pilihan yang kamu lakukan akan menandai apakah cinta kamu sama pasanganmu adalah cinta imaani atau syahwati: Jika kamu melakukan perintah pasanganmu untuk kufur kepada Allah dengan dalih kamu cinta banget sama pasanganmu itu, maka cintamu adalah cinta syahwati. Tetapi, jika kemudian kamu menolak permintaan pasanganmu karena permintaaannya melanggar perintah Allah yang lebih kamu cintai daripada dia, maka cintamu adalah cinta imaani!

Jelas kan?

Hal ini pernah terjadi pada sahabat lho! Abddullah bin Umar menikahi seorang shohabiyah bernama Atikah. Atikah ini amat sangat cantiknya sehingga kemudian membuat Abdullah enggan untuk melakukan ibadah sholat jama’ah di masjid, sekali dua kali Abdullah di beri peringatan oleh Nabi, tetapi Abdullah tidak menghiaraukannya. Maka Rasulullah kemudian menurunkan ketetapannya, yakni menyuruh Abdullah menceraikan istrinya, dengan talak satu. Nah,  ketika kemudian Abdullah sadar akan kesalahannya, maka Rasulullah saw merujukkan kembali keduanya.

Jadi, pernikahan yang jelas – jelas mendapat pahala dari Allah swt. saja bisa menggelincirkan kita kepada cinta syahwati, apalagi hubungan-hubungan diluar pernikahan yang tidak ada tuntunan dari Allah dan Rasul Nya, Begitu.

7 komentar:

  1. pencerahan dalam rangka membina keluarga nih..
    terimakasih ilmunya

    BalasHapus
  2. kalau cinta karena unsur syahwati, banyak hal buruk yang akan terjadi untuk kedua pasangan tersebut, khususnya untuk wanita. tapi cinta berlandaskan imaani, akan melahirkan cinta yang haki-haki dan melahirkan generasi-generasi slalu tunduk pada Allah dan orang tua.. :)

    semoga postingnya menjadi intropeksi diri untuk para pembaca terutama untuk diri saya sendiri :)

    BalasHapus
  3. @ Cilembu, ya mas sama sama semoga bermanfaat

    BalasHapus
  4. @Natural, cinta imaani harapan kita semua

    BalasHapus
  5. jadi inget cerita Nabi Ibrahim yang datang berkunjung ke rumah Nabi Ismail dan mendapati istri Nabi Ismail yang berkeluh kesah, lalu Nabi Ibrahim menyuruh Nabi Ismail menceraikan istrinya itu dan kemudian Nabi Ismail menikah kembali dengan istri yang lebih shalehah.. Intinya seharusnya pasangan lebih membuat kita dekat kepada Sang Khalik bukan sebaliknya :)

    BalasHapus
  6. @NF, betul sekali mbak, seharusnya pasangan kitalah yang membuat kita lebih dekat dengan Allah

    BalasHapus
  7. Ya inilah yang selalu diharapkan... Cinta Imani

    BalasHapus

 ZAITUN ( Zaman Akhir Ini Untuk Ngaji )   Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat d...